Bagus Curug nya, terbilang cukup sepi dibanding leuwi hejo (menurut penjual warung disini).
Akses jalan : Akses jalan disini bagus, jalanan hampir semua sudah di cor.. tapi sayangnya, bagi kalian yang membawa mobil hanya bisa parkir di bawah (pintu masuk pertama). Dan juga jalanan menuju ke curug, cukup sempit, kalau ada mobil papasan bisa membuat kemacetan.. Saya pulang siang sekitar jam 1, sudah macet kaena banyak mobil yg naik dan turun, sehingga berpapasan dan membuat kemacetan. Ada 1 titik tanjakan yg agak ekstrem (di gmaps, titiknya bernama "Nuansa Lembah Darmawan"), lebih baik mobil/motor dalam keadaan fit, terutama rem jangan sampai blong
Tiket : harga tiket masuk cukup murah, pintu masuk pertama cukup membayar parkir 10 ribu untuk motor (mobil kalau ga salah 20rb). Pintu masuk ke dua, bayar lagi per orang 25 ribu, sudah termasuk akses berbagai curug di Putri Kencana.
Spot : Dr pintu masuk kedua, kita agak jalan ke dalem lagi ± 50 meter, disana baru ada spot curug yg agak dibawah, airnya tidak terlalu deras, cocok untuk anak kecil.. spot lainnya ada diatas, disebelah kiri ada anak tangga. Dari sana naik terus ke atas ± 100 meter sampai ketemu warung yg agak banyak, akan ada spot berbagai macam ad curug (seperti foto dibawah). Untuk curug diatas ini kurang cocok bagi lansia, karena menanjak dan cukup melelahkan bila bawa barang banyak.
Jajanan/Warung dan WC : Harga2 jajanan cukup murah, sekitar nanbah 1-2ribu aja dr harga biasanya. Kita juga bisa menitip barang bawaan di warung. Toilet hanya ada di dekat curug yang dibawah, kalo untuk ganti baju, di deket warung juga ada. Tapi untuk bilas, kita musti kebawah dulu
Parkir : spot parkir mobil hanya di pintu masuk pertama. Untuk motor bisa di bawah (sangat jauh jika jalan), bisa juga di pintu masuk kedua (± jalan 50 meter lagi), atau bisa di spot curug pertama (langsung di depan curug persis, parkirnya agak kedalem lagi aja).
Pungli : Ada bbrp pungli, ciri2nya dia mintain uang pakai kardus, dan bergerombol, kasih aja uang 2 ribu atau 5 ribu.. kalau di hitung sekitar ada 5 spot pungli, cuma saya diminta sekali aja, karna di jegat😅 sy kasih aja 2 ribu, sisanya pungli yg lain saya lewatin bodoamat. Ohiya di parkiran yg deket curug pertama itu, ada anak kecil yg jagain parkir kita, nanti pas keluar, dia minta uang parkir seikhlas nya, disini saya kasih 5rb.
Kesimpulan : bagi kalian yang pengen refreshing curug, worth it banget buat kesini. Harga tiket masuk murah, tidak terlalu ramai, tidak jauh dari pusat kota ( lebih deket disini dibanding curug leuwi hejo atau curug di kawasan gn salak), pungli nya tidak terlalu kejam, akses jalan yg mudah, overall tanjakan tidak begitu ekstrem. Sangat disarankan membawa motor, kalau mobil terjebak macet jauh lebih lama...
Read moreKnown as "Curug Kencana" by local people. Natural waterfall with several steps of water landing. Suitable for short trip from Jakarta, no bad traffic. Have to prepare vehicle in good condition before as the way is mostly uphill. Not recommended to use medium-big bus, the way is too small. Car park is about 1 Km from waterfall gate, location can be reached by walk or motorbike (local rent motorbike or ojek available for IDR 15K one way). After that 5 mins walk through stairway to the waterfall. It is instagrammable with cool and clean water flow. Shade surrounding by trees and cliff on the left and right side. But, very less facility (only toilet and traditional gazebo). No food or drink is available here, so should prepare by ourselves. In general, it is worth to visit for couple, family, group of friends, etc. Cost : car park 5k ojek 15k one way entrance gate fee 15k per person others...
Read moreSebenernya, ini tempat bagus sekali. Sangat bagus. Namun sayang, dicemari sama oknum oknum pungli yg ga bertanggung jawab. Saya kebetulan abis dr sini. Seperti biasa, "petugas" pungli memang sudah biasa kalau ditempat wisata. Namun yg disini menurut saya udh sangat keterlaluan. Saya ga mempermasalahkan jumlah nominalnya, yg saya permasalahkan adalah komitmen para petugas resmi. Pas awal perjalanan, udh disambut sama "petugas" yg mintain udh kyk preman. Ngomong seiklasnya, tp giliran ga dikasih malah di stop ga dikasih lewat. Lanjut sekitar 200 meter dr tempat td. Ada lagi "petugas" kyk td, mintain kontribusi katanya. Lalu saya coba jawab, udh bayar td di awal. Dengan entengnya dia bilang. Ohh kalo itu mah beda. Apa apaan. Karena saya ga ambil pusing. Saya cuekin, tp seperti biasa, kita di stop. Di "paksa" bayar. Sekitar 100 meter lg, bakal sampe ke tempat wisatanya. Kalo disini pas masuk, bayar parkir 15rb untuk 1 kendaraan. Itu saya wajarkan. Memang resmi. Dan ketika saya tanya, ini udah bersih bang? Ohh udah tenang aja. Tinggal parkir di atas. Ga mikir lagi langsung lanjut. Pas diatas, bayar masuk wisata. Ini juga wajar. 1 orng kena 25rb. Ga masalah. Pas diatas. Kita ngobrol sama warga situ. Kebetulan, ketemu sama ketua organisasi pengurus nya. Kita kasih taulah perihal kejadian td. Kata beliau, oh itu orang baru, biasanya kalau orng sini, gaakan maksa. Yaudahlah, ga ambil pusing. Nah yg jd maslah, pas mau pulang. Pas kita ketempat parkir. Disitu ada "petugas" yg mintain karcis parkir. Dan setelah kita kasih karcis, dia malah minta uang lg. Dengan alasan seiklasnya. Tp, klo ga bayar ga dikasih lewat buat keluar. Di stop. Itu yg namanua seiklasnya? Sekali lagi. Saya ga permasalahan jumlah nominal uangnya. Yg jd masalah adalah. Buat apa kita bayar td dibawah? Kalo ujung ujungnya Ada pungli lg. Dan petugas resmi komitmen yg di bawah td kemana? Sungguh mengecewakan. Sayang sekali, tempat yg bagus jd berantakan karena oknum pungli. Kalo ada yg bilang. Yaa itukan ujung ujungnya buat uang perawatan tempat. Iya.. Kalau dipakai buat perawatan. Lalu bagaimana kalo masuk ke kantong pribadi? Silahkan...
Read more