(Tidak rekomended)
Rabu, 25 Mei 2022 Pagi itu, saya berangkat dari Depok berdua dengan istri menggunakan sepeda motor, lalu sampailah di gerbang “Selamat Datang Taman Wisata Alam Gunung Pancar”. Kemudian seorang bapak penjaga pos menghampiri dan memberitahu tarif masuk kawasan wisata tersebut per-orang Rp.5.000 dan tarif masuk kendaraan roda dua Rp.5.000, jadi total Rp.15.000. Kami mendapat dua tiket untuk orang dan satu kendaraan roda dua. Oke sampe sini masih aman aman aja.
Kemudian kami meneruskan perjalanan masuk kedalam hutan mengikuti jalan aspal, lalu tidak beberapa lama kami dicegat sekawanan anak muda mengarahkan untuk masuk ke sebuah kawasan hutan pinus, kami mengira “oh mungkin ini memang objek wisatanya”, lalu kami berbeloklah ke kiri memarkirkan motor.
Memang sih dari parkiran ini terlihat banyak spot - spot yang sepertinya bagus buat dijadikan tempat berfoto, tidak berselang lama setelah motor saya standarkan, seseorang dari kawanan pemuda tadi menghampiri kami, dan menawarkan jasa foto sambil memperlihatkan katalog foto - foto yang diambil di lokasi tersebut, dia juga menjelaskan tarif yaitu perorang Rp.30.000 jadi kalo dua orang ya Rp.60.000, saya kira awalnya wah worth it banget jasa foto cuman segitu difotoin pake kamera. Eits tunggu dulu, ternyata si masnya tadi menjelaskan fotonya pake Hp/Device kita sendiri. Sampai sini saya merasa agak janggal.
Kemudian kami mencoba menolak tawaran tersebut dengan halus, dengan beralasan ingin jalan jalan dulu mencari spot foto yang pas, dan juga kami berfikiran foto sendiri juga bisa tanpa perlu bayar segitu, toh juga sama aja pake hape kita sendiri. Nah kemudian istri menemukan spot foto yang pas dan bilang pengen di foto, istri baru eksyen belum dijepret, eh ada pemuda lain yang kemudian menghampiri saya. Ternyata kami sudah diawasi semenjak menolak tawaran jasa foto yg pertama, kemudian pemuda tersebut menjelaskan, bahwa tempat ini yang mengelola warga jadi kalo pengen foto foto di area ini harus menggunakan jasa foto. Wah jadinya kayak maksa dong harus pake jasanya.
Mood untuk refreshing menikmati alam, melepas penat sambil mengabadikan momen pun hilang begitu saja, lalu kami memutuskan untuk pulang, setelah sampai parkiran motor, kami bersiap siap untuk pulang dua orang pemuda menghampiri, kemudian meminta Rp.10.000 untuk biaya parkir motor, lah bukannya tadi masuk sudah beli karcis untuk motor seharga Rp.5.000 ya, kedua pemuda tersebut berdalih dengan alasan yg sama pula seperti jasa foto, “kawasan ini yg mengelola warga bang”, okelah akhirnya kami beri. Cukup sekian cerita perjalanan yg sangat sangat tidak rekomended
Tolong pejabat pejabat yang berwenang, lebih ditertibkan lagi. Pariwisata di Indonesia itu akan lebih maju jika dikelola...
Read moreIf you want to see Jakarta from the (not even close) top of the hill, maybe you should try to go to Gunung Pancar, Sentul. Note that you don't want to go there in the middle of the night (especially if you're a first timer) bcs they don't have many street lamps. It's beautiful to see the city lights, but it's better to go there earlier in the evening (plus, you can also spend the golden hour). Remember, either you stay at the foot of the mountain, or you go to the top of it. Just don't get in the middle of it, bcs you will see nothing from there. As you can see, my photos are taken from the foot of the mountain, just before the gate that leads to the hot spring. I decided to chilling at the back of my car and just...
Read moreWhy bother coming so far for this place? My brain could not compute how this is a tourist destination. I don't know what the hype was all about, maybe they spent all their budget into their marketing and none to the actual destination. It seems like there were no management at all, everything is very dirty and on the edge of collapse. I wouldn't even dare to get on any of the steps or nest like capsules. I feel like the actual destination has been taken over by the locals, full of questionable and unhygienic food stalls that promise a week's stay in your bathroom. Everyone preparing to come here, please prepare for the biggest disappointment of your life. TRAVELLERS BEWARE! I wish Google allows you to give negative...
Read more