Budayakanlah melancong ke kawasan wisata yang menyentuh peduli lingkungan. Termasuk mengetahui kehidupan beruang madu si maskot Kota Balikpapan. Mungkin banyak yang tidak tahu Balikpapan punya maskot beruang hitam yang lucu ini. Sebagai maskot kota, beruang madu perlu diperkenalkan pada masyarakat umum. Hasilnya, ide pendirian kawasan wisata pendidikan lingkungan hidup enklosur beruang madu Balikpapan sebagai tempat pusat informasi sang beruang. Beruang madu sebenarnya tidak terlalu berbahaya, mereka justru pemalu. Di atas lahan seluas 9,6 hektar kawasan wisata ini, 1,3 hektar di antaranya merupakan area enklosur beruang madu, tepatnya terletak di Jalan Soekarno Hatta km 23, Karangjuang, Balikpapan. Singkatnya, tempat ini bukanlah kebun binatang, bukan tempat konservasi dan rehabilitasi, bukan tempat penampungan ataupun perkembangbiakan. Di sini merupakan tempat di mana terdapat beberapa beruang madu dipindahkan dari hutan, dibiarkan hidup senormal mungkin di alam agar masyarakat bisa mengenal lebih dekat. Akan sangat sulit ditemukan hewan yang sudah tergolong langka ini langsung ke hutan karena mereka sangat sensitif dengan manusia. Area ini sengaja dibikin sealami mungkin, diciptakan enklosur dengan hutan sekunder, termasuk dibuatkan climbing structure, hingga pengunjung menjadi terinfo mengenai kehidupan sehari-hari beruang madu. Bagaimana mereka menggali, seberapa tinggi, serta bagaimana mereka memanjat dan makan. Walau dikenal sebagai pemakan segalanya, uniknya, hewan sebesar itu memilih serangga sebagai makanan utama. Buah-buahan hanya menjadi santapan secara berkala mengingat jadwal panen yang tak tentu, sementara di hutan serangga seperti rayap dan semut lebih siap tersedia sebagai pasokan protein mereka. Penggalakan peduli terhadap lingkungan mendorong kawasan wisata memberi free entrance bagi pengunjung dengan tingkat keramaian saat week end, hari libur sekolah, dan libur nasional. Rencananya, upaya improvisasi masa depan yang akan dilakukan adalah mengembangkan pergola endemik lokal satwa dan flora Kalimantan. Pergola itu akan menyediakan segala informasi mengenai flora dan fauna yang hanya ditemukan...
Read moreWent there in the early afternoon, waited 30min for their staff to open side gate for viewing. No entrance free, main gate is unlocked so any tourists can enter and self roam until viewing time. No one is there when we visited, except the grass cutter man. Had to ask them confirmation that someone will open the viewing gates. Expected to see hundred of bears, but was told there’s only 6 bears - 4 male and 2 females. The one that’s near the wood is a male, and one that’s eating leisurely in the middle of the tree is also a male. Just took 15min to look at the plants around the area, another 15min to view the animals, and then we left. There’s a donation box outside the...
Read moreGreat place to bring children to to teach them about nature. A beautiful, spacious compound dedicated to the conservation of sun bears, approximately an hour away from Balikpapan's city centre. There is no entry fee but you could make a donation and certainly should! To actually see the sun bears it is advised to come during their feeding hours. But even without spotting the bears, there is plenty of nature to observe and an exhibition space in the pavilion offers detailed information on sun bears, the risk posed by deforestation on their natural habitat, and more. There is also a nice playground on the compound which could be enjoyed by children of...
Read more