Masjid Agung Caringin adalah lanskap sejarah hidup—arsitektur tempo dulu yang tetap kokoh, khidmat, dan aktif dipakai berjamaah meski usianya sudah lebih dari satu abad. Catatan setempat menyebut masjid ini dipugar dan diresmikan kembali pada 28 Januari 1984; jejaknya terkait masa pembangunan Jalan Anyer–Panarukan era kolonial, ketika sebagian pekerja menetap di Caringin. Masjid ini juga menjadi saksi dahsyatnya letusan Krakatau, lalu dibangun kembali secara gotong royong bersama ulama Syekh Asnawi hingga kembali menjadi pusat syiar dan perlawanan rakyat Banten. Pengalaman salat Jumat di sini menegaskan fungsinya sebagai ruang ibadah yang hidup: jamaah ramai, suasana teduh, dan aura historis terasa sejak melangkah ke serambi. Lokasinya strategis di tepi Jalan Raya Labuan–Carita, tak jauh dari destinasi Pantai Carita, sehingga mudah disinggahi dalam perjalanan. Harapannya, pelestarian terus ditingkatkan—mulai dari perawatan detail bangunan kayu, penambahan papan informasi sejarah yang ringkas untuk pengunjung, hingga penataan kawasan agar tetap nyaman bagi peziarah dan wisatawan. Datang lebih awal saat Jumat, jaga adab berpakaian, dan hormati kebersihan area; ini bukan sekadar bangunan tua, melainkan penanda identitas Banten yang masih bernapas...
Read moreMasjid Caringin yang mengalami pemugaran dan diresmikan pada tanggal 28 Januari 1984 ini menjadi peninggalan muslim Banten pada masa pemerintahan kolonial Belanda di bawah Gubernur Jenderal Herman Hillem Daendels. Sebagian pekerja paksa dalam pembangunan Jalan Anyer-Panarukan memberontak dan melarikan diri mengarah ke selatan, hingga ke Caringin dan menetap di sana.
Hingga saat ini, Masjid Caringin masih dipakai untuk beribadah dan menjadi desnitasi wisata sejarah sekaligus wisata religius di Banten.
Masjid Caringin terletak tidak jauh dari desnitasi wisata Pantai Carita. Masjid Caringin terletak di pinggiran Jalan Raya Labuan-Carita, Kampung Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.
Masjid Caringin juga menjadi saksi bisu dahsyatnya letusan Gunung Krakatau. Setelah 10 tahun ditinggalkan, pembangunan kembali masjid juga melibatkan seorang ulama bernama Syekh Asnawi dan penduduk. Secara gotong royong, Masjid Caringin kembali didirikan.
Masjid ini kemudian menjadi pusat syiar Islam dan basis perjuangan rakyat Banten melawan penjajahan. (Dikutip dari...
Read moreMasjid bersejarah yang berada di pesisir barat Banten, tepatnya daerah Caringin, Kabupaten Pandeglang. Di masjid ini juga terdapat jam matahari yang digunakan utk menentukan waktu sholat pada jamannya. Beberapa bagian masjid masih menunjukkan bentuk dan material aslinya seperti saat dibuat dulu. Menurut informasi lisan, ini adalah masjid pengganti atas masjid pertama yang hancur akibat letusan Krakatau tahun 1883 yang saat itu tepat berada di bibir pantai. Saat ini area masjid lama menjadi tempat ziarah yang banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, bukan saja dari Banten tapi juga daerah lainnya di luar Banten. Di area masjid lama inilah terdapat makam ulama besar Banten yang saat ini...
Read more