Bangkai pesawat Dakota VT-CLA yang membawa bantuan obat2an dari India. Pesawat berisi 8 orang, antara lain Adisucipto, perwira muda AURI berprestasi yang sebenarnya dinanti masa depan cerah seumpama peristiwa memilukan itu tidak terjadi. Turut gugur pula rekan sejawatnya dari AURI, Abdulrahman Saleh dan Adisumarmo Wiryokusumo.
Masih ada 5 orang yang tewas dalam insiden itu: pilot Australia bernama Alexandre Noel Constantine beserta istrinya, co-pilot asal Inggris Roy Hazelhurst, teknisi berkebangsaan India Bhida Ram, dan Atase Perdagangan RI di Singapura, Zainal Arifin. Sedangkan rekan Zainal, Abdul Gani Handonocokro, secara ajaib selamat dari peristiwa maut tersebut.
Pesawat jenis Dakota VT-CLA itu bukan untuk bertempur, melainkan pesawat bantuan dari seorang pengusaha India. Bahkan, pesawat tersebut mengangkut obat-obatan untuk rakyat Indonesia yang terluka akibat agresi militer Belanda yang dimulai sejak 21 Juli 1947. Namun, Belanda terlanjur gelap mata sehingga tanpa ampun menggempur si Dakota yang bersiap mendarat di Lapangan Terbang...
Read morePesawat Dakota DC-3 (registrasi:VT-CLA) milik maskapai penerbangan India, jatuh sesaat sebelum memasuki Bandara Maguwo, di Yogyakarta. Tepatnya di Desa Ngoto. Pesawat tersebut mengangkut obat-obatan serta 6 orang penumpang serta 3 orang awak pesawat. Pesawat berangkat dari Singapura menuju Maguwo (Yogyakarta), telah didaftarkan sebagai penerbangan bantuan kemanusiaan. Pesawat tersebut jatuh karena di tembak oleh pesawat pemburu Belanda berjenis P-40 Kittyhawk yang bermarkas di Kalibenteng (Semarang). Korban tewas dari tragedi ini adalah termasuk tiga orang perintis TNI-AU, yakni Komodor Muda Adisutjipto, Komodor Muda Abdulrahman Saleh, serta Opsir Udara I Adi Soemarmo. Satu lagi dari Indonesia yaitu Zainal Arifin. Sedangkan dari warga asing yaitu Alexander Noel Constantine (pilot - warga negara Australia), Roy L. Hazelhurst (copilot - warga negara Inggris), Bhida Ram (enginer - warga negara India), serta Ny. Constantine (istri pilot). Hanya satu korban selamat, yakni Abdul Gani...
Read moreMonumen yang dibangun sebagai bentuk penghargaan kepada perjuangan pahlawan yang telah gugur saat agresi militer Belanda ini sudah mengalami perbaikan serta pemindahan makam para pahlawan udara menjadi satu lokasi dengan jatuhnya pesawat Dakota yang ditembak Belanda saat membawa bantuan obat-obatan.
Lokasi yang terawat sangat baik ini sebagai pengingat dan saksi sejarah yang perlu diketahui untuk semua generasi .
Untuk berkunjung bagi khalayak umum, khususnya untuk para pelajar, perlu mengajukan surat permohonan kunjungan maupun proposal melalui pemangku jabatan di Museum Dirgantara demi terjaganya kawasan terbatas ini.
Perlu edukasi khusus untuk kunjungan dari masyarakat maupun para pelajar sekitar, pentingnya menjaga kebersihan di monumen replika yang sering dijadikan lokasi swafoto dikarenakan banyaknya sampah plastik yang berserakan di sekitar area monumen replika sekalipun sudah disediakan...
Read more