Kesini dulu pertengahan tahun 2019,abis lebaran,ada cerita dibalik kunjungan kesini. Tahun yg menjadi titik balik kehidupanku Tujuan awal sebenernya bukan ke museum, tapi melaksanakan nazar yang aku buat kurang lebih 12 tahun baru terlaksana, Alhamdulillah wa syukurilah 🤲🏻 Dulu tahun 2007 aku sama ibuku kerja disalah satu daerah di Yogyakarta sebagai ART,tapi belum genap 1 minggu kami dijemput oleh bapakku,karena memang kami pergi tanpa pamit,karena kondisi kerja baru 1 minggu, kamipun tidak dikasih uang, akhirnya kami nekat pulang dengan ongkos seadanya,dan kami keluar dari rumah bos kami dulu,saat malam hari. Berbekal nekat dan keyakinan bahwa bapak punya kenalan didaerah Bantul,beliau nekat buat stop taksi,padahal kami tidak punya uang waktu itu,tapi karena bapakku kasian sama aku dan ibu yang udah kecapean dari keluar rumah bos kami jalan kaki,dan kondisi malam,kami nekat menuju rumah kenalan bapak dengan taksi. Bukan sampe disitu,bahkan sebenarnya bapakku juga tidaktau persis alamat rumah kenalannya,setelah mencari alhamdullilah kami sampai didaerah rumah kenalan bapak,kami turun,bapakku tanya orang2 dibengkel pinggir jalan,tapi mereka tidak tau orang yg dimaksud bapak 🥺 karena ternyata nama aslinya beda dengan nama yang dikenal dilingkungan daerah situ,tapi setelah bapakku bilang klo orang yg dimaksud punya kekurangan cacat kaki, alhamdullilah mereka tau orang yang dimaksud bapak, akhirnya mereka bantu manggil orang itu,dan masyaallah ternyata beliau memang punya cacat kaki 😭 setelah beliau datang, beliau membayar taksi kami, mengajak kami kerumahnya,menjamu kami dengan nasi goreng dan teh hangat,mengizinkan kami menginap,padahal rumah beliau masih belum jadi karena daerah beliau terdampak gempa Yogyakarta waktu itu. Singkat cerita kami pulang,dan masih dikasih uang untuk ongkos kami, masyaallah. Dari situ aku punya nazar,nanti setelah sudah bisa cari uang sendiri,dan mampu aku bakal balik kesana,buat bayar kebaikan beliau waktu itu. Dan alhamdullilah tahun 2019 terlaksana. Beliau adalah Mas Nanang,orang dengan keterbatasan fisik,tapi menjadi malaikat buat aku,ibu dan bapakku. Beliau ada di foto slide 1 baju garis garis. Terimakasih mas Nanang karena sudah menjadi penolong kami. FYI : Pas kesana lagi, ternyata ga cuma kaki beliau yang cacat,tapi juga jari2 tangan beliau ga sempurna 😭,aku sadar pas dateng tahun 2019,waktu dulu kami sampai disana malam hari,jadi tidak terlalu memperhatikan,pecah tangis ku, malaikat ku ternyata setidak...
Read moreCome and learn how traditional Java farmers run their farmland. Learn how they hoeing the rice field, plowing with their buffalo. And yes, you can also try to ride the buffalo. Taste the traditional farmer's food, such as boiled peanut, sweet potatoes and banana. And also many kind of "gorengan", the fried snack such as...
Read moreAda Nini Thowong! Kesenian khas panen raya yang lekat dengan mitos. Museum Tani pada dasarnya seru, namun tampilannya masih cukup sederhana. Hanya ada 1 ruangan diorama alat pertanian, 1 studio audio visual yang hanya diputar saat kunjungan rombongan, dan display foto2 kegiatan. Terletak di desa wisata, konsep Museum Tani tak jauh-jauh dari paket-paket ala wisata, keliling desa, nyobain tandur pari, praktik...
Read more