Al-Fairuz Pekalongan Mosque — Attraction in Central Java



Bahasa





Beranda Berita Layanan Mimbar Agama Unit Kerja Kolom Profil Galeri

Search

Rekomendasi Keywords:

Gusmen

Haji 2023

Hari Santri

Pesantren

Islam

Sidang Isbat

Halal

Nasional

Versi Audio

Masjid di Pekalongan Sediakan Layanan Pijat hingga Potong Rambut Gratis bagi Pemudik

Kontributor

Kontributor

Minggu, 6 April 2025 · 21:01 WIB



Masjid Al Fairus Pekalongan

Pekalongan (Kemenag) — Masjid Al-Fairus yang terletak di jalur Pantura Kota Pekalongan menjadi tempat singgah favorit para pemudik di Lebaran 2025 M. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini menyediakan berbagai layanan gratis yang menambah kenyamanan para musafir.

Ketua Yayasan Al-Fairus, Taufiq Rahman, menjelaskan, pihaknya berkomitmen memberi layanan terbaik kepada para pemudik, terutama yang melakukan perjalanan jauh menggunakan mobil maupun sepeda motor.

“Banyak sekali pemudik yang melewati Pantura mampir ke masjid ini untuk beristirahat dan beribadah. Masjid juga kami buka selama 24 jam agar bisa terus melayani,” ujar Taufiq saat ditemui di Kota Pekalongan, Sabtu (5/4/2025).

Layanan yang disediakan masjid antara lain pijat gratis, potong rambut gratis, dan cek kesehatan gratis. Tidak hanya itu, masjid juga memberdayakan masyarakat sekitar dengan menyediakan area usaha bagi UMKM lokal. Pemudik dapat membeli makanan dan oleh-oleh khas Pekalongan, seperti batik, di area tersebut.

“Ratusan pemudik mampir ke sini setiap harinya. Kami selalu berusaha memberi pelayanan terbaik, dari segi kebersihan hingga keamanan. Semoga fasilitas yang kami sediakan bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain di...

Saya ke masjid alfairus ketika menjemput gadisku pada perpulangan santri Gontor. Terakhir pada bulan Mei 21, ketika masa covid dimana santri juga harus kembali ke pondok ikut rombongan naik bis dan kumpulnya di masjid Al fairus. Masjidnya cukup luas, parkir juga luas, sebelah utara masjid bisa untuk parkir puluhan bis dan mobil. Ketika pertama kali ke masjid ini 4-5 th yg lalu, masjid ini belum rampung pembangunannya, ada lantai yg blm dikeramik, dinding belum di finishing.. dan saat ini juga belum 100% jadi. Tangga masuk masjid belum dikeramik, dinding juga belum semuanya rapi. Yah masjid sebesar itu, perlu biaya milyaran ya..

Oh ya.. depan masjid banyak toko toko yg jualan batik khas Pekalongan, namun karena covid toko2 batik tsb terlihat sepi, tidak banyak bis pariwisata yg singgah di masjid. Ada juga warung makan di pintu masuk masjid. Saya pernah beli, lumayan rasanya..

Di sekitar masjid banyak tanaman hias dan pohon peneduh, sehingga kalo parkir mobil lumayan adem. Parkir depan bisa untuk 20an mobil.

Kamar mandi dan tempat wudhu juga lumayan banyak, kebersihan standar, ada penjaga kotak infaknya..

Pengalaman ketika pas shalat ashar di masjid Al fairus, ada anak umur 10an tahun yg merengek menangis keras minta sesuatu ke ayahnya yg sedang shalat, namun ayahnya ndak menghentikan shalatnya sehingga sepanjang shalat ashar tersebut tidak khusyuk karena suara rengekan anak tersebut.

Alangkah baiknya apabila kita sedang shalat berjamaah dan misalnya ada anak kita yg merengek atau menangis terus dan mengganggu aktifitas shalat jama'ah lain.. kita menenangkan anak dulu, dan kemudian bisa shalat sendiri......

Masjid Al-Fairuz dibangun atas inisiatif dari Bapak H. Abdullah Machrus karena kepedulian dan keinginan beliau untuk membangun masjid karena di sepanjang Jl. Raya Baros tidak ada masjid yang strategis untuk tempat transit bagi para musafir yang ingin beristirahat dan sholat di masjid tersebut.

Masjid Al-Fairuz dibangun tahun 2002 yang pada peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Prof. DR. H. Said Agil Al-Munawwar, Bapak Menteri Agama RI pada waktu itu yang dihadiri juga 'ulama-'ulama kharismatik dan tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat.

Kegiatan/aktifitas masjid sama seperti masjid-maslid lainnya yaitu adanya pelaksanaan sholat fardhu dan sholat Jum'at, namun khususnya untuk pada tiap-tiap bulan Romadlon setiap tahunnya diadakan buka bersama/ta'jil ala Madinah (yang diawali dengan dengan minum Air zam-zam dan kurma), pembagian zakat dan juga  kegiatan pada hari-hari besar Islam, seperti pelaksanaan sholat Idul Fitri, sholat Idul Adha dan kegiatan keagamaan lainnya termasuk Tabligh Akbar.

Namun dari pembangunannya belum sepenuhnya rampung, khususnya dalam membangun menara masih membutuhkan banyak dana khususnya guna pembangunan menara yang berjumlah 4 (empat) yang sekarang sudah berdiri 2 (dua) menara dan finishing masjid tersebut. Oleh karena itu demi rampung dan selesainya serta sempurnanya (4 menara).

Atas perhatian dan partisipasi dari masyarakat yang ingin memberikan/menyisihkan dananya guna pembangunan tersebut, pengurus/Ta'mir Masjid Al-Fairuz menyampaikan semoga amal Bapak/saudara diterima sebagai amal jariyah dan disampaikan banyak...