HTML SitemapExplore
Find Things to DoFind The Best Restaurants
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Alun Alun Bunderan Sukorejo — Attraction in Central Java

Name
Alun Alun Bunderan Sukorejo
Description
Nearby attractions
Nearby restaurants
Nearby hotels
Oemah Joglo By FPH
Jl. Pasar Terminal, Sudagaran, Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51363, Indonesia
Related posts
Keywords
Alun Alun Bunderan Sukorejo tourism.Alun Alun Bunderan Sukorejo hotels.Alun Alun Bunderan Sukorejo bed and breakfast. flights to Alun Alun Bunderan Sukorejo.Alun Alun Bunderan Sukorejo attractions.Alun Alun Bunderan Sukorejo restaurants.Alun Alun Bunderan Sukorejo travel.Alun Alun Bunderan Sukorejo travel guide.Alun Alun Bunderan Sukorejo travel blog.Alun Alun Bunderan Sukorejo pictures.Alun Alun Bunderan Sukorejo photos.Alun Alun Bunderan Sukorejo travel tips.Alun Alun Bunderan Sukorejo maps.Alun Alun Bunderan Sukorejo things to do.
Alun Alun Bunderan Sukorejo things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Alun Alun Bunderan Sukorejo
IndonesiaCentral JavaAlun Alun Bunderan Sukorejo

Basic Info

Alun Alun Bunderan Sukorejo

Taman Bunderan Sukorejo, Sudagaran, Sukorejo, Kendal Regency, Central Java 51363, Indonesia
4.4(1.4K)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Outdoor
Family friendly
attractions: , restaurants:
logoLearn more insights from Wanderboat AI.

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.

Reviews of Alun Alun Bunderan Sukorejo

4.4
(1,366)
avatar
5.0
1y

Penuh Sejarah

Perlukah ada Taman Seni dan Budaya di Sukorejo? Taman Seni dan Budaya adalah bangunan yang didirikan dengan tujuan untuk pementasan seni serta pengembangan seni. Dalam upaya melestarikan kekayaan seni dan budaya, maka perlu dibentuk Proyek Pengembangan atau Gedung Pusat Kesenian dan Budaya di Sukorejo. Proyek ini diharapkan dapat sebagai wadah bagi masyarakat untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya asli Sukorejo dan mengadaptasi unsur positif dari seni budaya luar sehingga seni budaya tidak berhenti serta dapat berkembang sepanjang masa. Sudah saatnya kita untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia terutama di Sukorejo. Kebudayaan merupakan cermin dari suatu bangsa, dari kebudayaan suatu bangsa dapat dikenal oleh seluruh dunia, tinggal bagai mana kita melestarikan suatu kebudayaan yang kita miliki sekarang, jaman moderenisasi tidak harus menggilas kebudayaan yang sudah ada yang menjadi kebanggaan kita dari dulu.

Kebudayaan merupakan hasil karya seni yang indah dan mengagumkan, sesuatu yang dapat merangangsang panca indra dan dapat membuat kita takjub akan keindahan seni. Kebudayaan di Indonesia sangat beraneka ragam, hampir disetiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda. kebudayaan dapat terbagi menjadi beberapa karya seni, seperti, Tarian, Pakaian adat, Makanan khas dan masih banyak lagi.

Di Sukorejo, memiliki kesenian berupa Lais, Bentuk pertunjukan Lais adalah diperankan seorang gadis remaja, dibantu oleh pawang dengan diiringi musik tradisional dan dikurung dalam keranjang setelah di buka beberapa saat sudah berganti pakaian dan make-up. kemudian dilengkapi dengan penari pendamping. Si pawang (dalang) sering mengundang Roh untuk masuk ke dalam pemeran lais. Bila, roh berhasil diundang, maka penari akan terlihat lebih cantik dan membawakan tarian lebih lincah dan mempesona.

Selain Lais di Sukorejo juga pernah ada seni pertunjukan berupa Nini Thowong/Nyi Thowok, adalah permainan berupa boneka dari tempurung kelapa, rangka bambu dan diberi pakaian seperti orang dan dimainkan oleh pawang yang biasa disebut Serati. Setelah siap, boneka tersebut dibawa ke pohon besar yang angker dan diberi sesajen yang bertujuan untuk memanggil dan agar kemasukan arwah. Permainan Nini Thowong/Nyi Thowok berfungsi sosial karena mampu mengumpulkan anak-anak desa bermain bersama.

Kemudian ada juga Seni Tari yang memiliki keindahan dalam seni gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. tidak sembarang orang bisa melakukan tarian ini, gerakan tangan yang gemulai, gerakan kaki yang lincah dan berbagai macam gerakan yang dapat merangsang panca indra manusia, sehimgga menjadi takjub.

Masih banyak lagi seperti Kuda Lumping juga disebut Jaran Kepang adalah tarian tradisional menampilkan sekelompok prajurit menunggang kuda tiruan. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut.

Kebudayaan lain yang dimiliki adalah Makanan Khas, Makanan Khas juga ada, seperti Brongkos, sebenarnya makanan khas asli Jogjakarta tetapi di Sukorejo brongkos memiliki ciri khas sendiri dengan kuah lebih kental dan berwarna gelap tanpa sayuran yang menyerupai rawon namun agak sedikit berbeda. Brongkos Jogjakarta biasanya menggunakan sayuran seperti tomat, buncis, kacang dan tahu.

Dan masih banyak lagi Seni dan Budaya di Sukorejo, Semoga dengan adanya artikel ini diharapkan dapat dihasilkan pengembangan Taman Budaya di wilayah Sukorejo yang dapat mempercepat pembangunan ekonomi kreatif dan sekaligus menjadi ruang untuk proses regenerasi nilai-nilai budaya, pengembangan inovasi artistik dan estetis, serta pertumbuhan...

   Read more
avatar
4.0
2y

Bundaran Sukorejo, Di Kabupaten Kendal monumen perjuangan antara lain dibangun di bundaran Sukorejo, tepatnya depan bangunan eks kantor kawedanan, juga di Desa Manggungmangu (Plantungan), dan di Desa Gentinggunung (Sukorejo) yang dikenal sebagai Monumen Kuda Putih. Itu semua dibangun tentu bukan sekadar untuk penghias lingkungan.

Salah satu di antara ketiganya, bagian atasnya menjadi tempat nongkrong menghabiskan waktu bagi orang-orang yang tak bertanggungjawab. Itu bisa menjadi gambaran betapa rendah penghargaan kita, khususnya warga setempat, terhadap sejarah bangsanya. Cerita heroik para pendahulu pun mungkin sudah jarang lagi menjadi bahasa tutur.

Sampai tanggal 5 September 1947 hari Jumat Kliwon, Sukorejo pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal dalam pelarian, sebelum akhirnya dibombardir Belanda dan penduduknya diungsikan. Bangunan eks kantor kawedanan itu bisa menjadi saksi bisu bagi masa lalu daerahnya, tentang betapa heroiknya perjuangan para pemuda setempat dalam mempertahankan keberadaan pemerintahan sebelum akhirnya terpaksa berpindah ke Dusun Kenjuran, Desa Purwosari, di kaki Gunung Perahu.

Monumen perjuangan di bundaran itu adalah bentuk penghargaan dan penghormatan. Hanya, sayangnya, bentuk penghargaan itu sendiri kurang dihargai, bahkan oleh pemerintah sekarang. Keberadaannya tertutupi oleh baliho orang tertentu yang cuma pengin populer secara gratisan.

Kota Sukorejo memang pada akhirnya dapat diduduki Belanda. Pasukan dan pemerintahannya kemudian bermarkas di gedung kawedanan dan sebagian di gereja. Tetapi sebetulnya pasukan RI bersama para pejuang bukannya kalah, melainkan mengalah mundur ke Dusun Kenjuran Desa Purwosari, demi menghindari korban di kalangan penduduk sipil yang tak berdosa. Perjuangan untuk mempertahankan Sujorejo sebetulnya telah berlangsung sedemikian heroik.

Perjuangan itu bermula ketika Belanda membombardir kota itu menjelang peringatan kemerdekaan yang kedua. Gedung kawedanan menjadi terget utama, di samping markas pemuda di Desa Kebumen. Namun, serangan udara selama lima jam itu meleset dari sasaran utama.

Gagal menyerang dari udara, Belanda berusaha masuk Sukorejo melalui Bawang, perbatasan Kendal-Batang. Tetapi serangan itu dibatalkan, karena keduluan diadang oleh tentara RI dan para pejuang yang dikerahkan dari markas mereka di Dusun Sumber. Entah apa arti penting Sukorejo, Belanda masih terus berusaha masuk lewat jalan lain, yaitu dari arah Weleri. Usaha ini pun tak membuahkan hasil.

Pada kesempatan lain, masih dari arah Weleri, Belanda mengambil rute lain, yaitu melalui jalur alternatif Besokor-Surokonto-Kebongembong-Pucakwangi-Pageruyung. Serangan ini pun berhasil dipatahkan oleh pasukan RI Yon 60 Salamun dibantu pasukan lain dari Kendal.

Belanda baru berhasil masuk Sukorejo setelah menempuh jalur lain lewat Sojomerto (Gemuh). Awalnya perkebunan Sukomangli Patean yang berhasil direbut. Bersamaan dengan serangan darat lewat jalur tersebut, Belanda juga menggempur markas Yon 60 Salamun di Pucakwangi dengan serangan udara.

Akhirnya, dengan pertimbangan strategis keamanan dan demi menghindari korban di kalangan penduduk sipil, pasukan RI dan para pejuang mengosongkan Sujorejo. Pemerintahan Kendal pun berpindah ke Kenjuran Purwosari, setelah dipertahankan dengan...

   Read more
avatar
4.0
3y

Di Kabupaten Kendal monumen perjuangan antara lain dibangun di bundaran Sukorejo, tepatnya depan bangunan eks kantor kawedanan, juga di Desa Manggungmangu (Plantungan), dan di Desa Gentinggunung (Sukorejo) yang dikenal sebagai Monumen Kuda Putih. Itu semua dibangun tentu bukan sekadar untuk penghias lingkungan.

Salah satu di antara ketiganya, bagian atasnya menjadi tempat nongkrong menghabiskan waktu bagi orang-orang yang tak bertanggungjawab. Itu bisa menjadi gambaran betapa rendah penghargaan kita, khususnya warga setempat, terhadap sejarah bangsanya. Cerita heroik para pendahulu pun mungkin sudah jarang lagi menjadi bahasa tutur.

Sampai tanggal 5 September 1947 hari Jumat Kliwon, Sukorejo pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal dalam pelarian, sebelum akhirnya dibombardir Belanda dan penduduknya diungsikan. Bangunan eks kantor kawedanan itu bisa menjadi saksi bisu bagi masa lalu daerahnya, tentang betapa heroiknya perjuangan para pemuda setempat dalam mempertahankan keberadaan pemerintahan sebelum akhirnya terpaksa berpindah ke Dusun Kenjuran, Desa Purwosari, di kaki Gunung Perahu.

Monumen perjuangan di bundaran itu adalah bentuk penghargaan dan penghormatan. Hanya, sayangnya, bentuk penghargaan itu sendiri kurang dihargai, bahkan oleh pemerintah sekarang. Keberadaannya tertutupi oleh baliho orang tertentu yang cuma pengin populer secara gratisan.

Kota Sukorejo memang pada akhirnya dapat diduduki Belanda. Pasukan dan pemerintahannya kemudian bermarkas di gedung kawedanan dan sebagian di gereja. Tetapi sebetulnya pasukan RI bersama para pejuang bukannya kalah, melainkan mengalah mundur ke Dusun Kenjuran Desa Purwosari, demi menghindari korban di kalangan penduduk sipil yang tak berdosa. Perjuangan untuk mempertahankan Sujorejo sebetulnya telah berlangsung sedemikian heroik.

Perjuangan itu bermula ketika Belanda membombardir kota itu menjelang peringatan kemerdekaan yang kedua. Gedung kawedanan menjadi terget utama, di samping markas pemuda di Desa Kebumen. Namun, serangan udara selama lima jam itu meleset dari sasaran utama.

Gagal menyerang dari udara, Belanda berusaha masuk Sukorejo melalui Bawang, perbatasan Kendal-Batang. Tetapi serangan itu dibatalkan, karena keduluan diadang oleh tentara RI dan para pejuang yang dikerahkan dari markas mereka di Dusun Sumber. Entah apa arti penting Sukorejo, Belanda masih terus berusaha masuk lewat jalan lain, yaitu dari arah Weleri. Usaha ini pun tak membuahkan hasil.

Pada kesempatan lain, masih dari arah Weleri, Belanda mengambil rute lain, yaitu melalui jalur alternatif Besokor-Surokonto-Kebongembong-Pucakwangi-Pageruyung. Serangan ini pun berhasil dipatahkan oleh pasukan RI Yon 60 Salamun dibantu pasukan lain dari Kendal.

Belanda baru berhasil masuk Sukorejo setelah menempuh jalur lain lewat Sojomerto (Gemuh). Awalnya perkebunan Sukomangli Patean yang berhasil direbut. Bersamaan dengan serangan darat lewat jalur tersebut, Belanda juga menggempur markas Yon 60 Salamun di Pucakwangi dengan serangan udara.

Akhirnya, dengan pertimbangan strategis keamanan dan demi menghindari korban di kalangan penduduk sipil, pasukan RI dan para pejuang mengosongkan Sujorejo. Pemerintahan Kendal pun berpindah ke Kenjuran Purwosari, setelah dipertahankan dengan...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

AdiKempisAdiKempis
Nyaman untuk bersantai bersama keluarga, sahabat dan pasangan... ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ Selamat berkunjung...
Nova AriyantoNova Ariyanto
Kawasan simpang jalan tersibuk di Sukorejo. Di sini selain mempertemukan banyak ruas jalan, juga merupakan centrum daripada Kecamatan Sukorejo. Beragam penjaja kuliner hingga toko-toko tumplek blek mengilungi area bundaran. Sementara di bagian tengah bundaran, telah dilengkapi dg taman kota yg cukup rindang dan ramah untuk anak-anak. Dari sini, kalian bisa leluasa memandangi pegunungan Dieng. Tak heran, banyak masyarakat yg memanfaatkan keberadaan bundaran untuk sekadar hangout ataupun berburu kuliner.
yoga sakyayoga sakya
Tempat yang seharusnya dengan suasana yang baik, apa lagi ini adalah bundaran yang menjadi icon di daerah sukorejo... namun pada ekspektasi nya tempat ini seperti tidak dilirik untuk dibenahi, terutama kondisi jalan yang banyak lubang dan penataan ruang untuk taman tidak seperti pada umumnya. Mungkin dari catatan kecil ini dapat membuat pejabat pemerintah dapat menengok bahkan mengeksekusi agar lebih baik... so kemajuan ada pada anda yang menjadi wakil rakyat
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Nyaman untuk bersantai bersama keluarga, sahabat dan pasangan... ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ Selamat berkunjung...
AdiKempis

AdiKempis

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Kawasan simpang jalan tersibuk di Sukorejo. Di sini selain mempertemukan banyak ruas jalan, juga merupakan centrum daripada Kecamatan Sukorejo. Beragam penjaja kuliner hingga toko-toko tumplek blek mengilungi area bundaran. Sementara di bagian tengah bundaran, telah dilengkapi dg taman kota yg cukup rindang dan ramah untuk anak-anak. Dari sini, kalian bisa leluasa memandangi pegunungan Dieng. Tak heran, banyak masyarakat yg memanfaatkan keberadaan bundaran untuk sekadar hangout ataupun berburu kuliner.
Nova Ariyanto

Nova Ariyanto

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Tempat yang seharusnya dengan suasana yang baik, apa lagi ini adalah bundaran yang menjadi icon di daerah sukorejo... namun pada ekspektasi nya tempat ini seperti tidak dilirik untuk dibenahi, terutama kondisi jalan yang banyak lubang dan penataan ruang untuk taman tidak seperti pada umumnya. Mungkin dari catatan kecil ini dapat membuat pejabat pemerintah dapat menengok bahkan mengeksekusi agar lebih baik... so kemajuan ada pada anda yang menjadi wakil rakyat
yoga sakya

yoga sakya

See more posts
See more posts