Logo Logo PIKNIK HOME Visit Cheng Hoo mosque in Purbalingga Pujiono JS 12:07 WIB - Monday, February 8, 2016 Cheng Hoo Mosque in Selaganggeng, Mrebet, Purbalingga. Cheng Hoo Mosque in Selaganggeng, Mrebet, Purbalingga. | Martina Henny Purwantini Admiral Cheng Ho did not stop at Purbalingga, a district in Central Java in the middle of the province. However, there is a mosque with Chinese architecture in Purbalingga. Purbalingga people and the surrounding community call it the Cheng Hoo Mosque. Muhammad Cheng Ho was an admiral. He led a large, famous cruise fleet. He is a warlord who came from Yunnan and is a Muslim. According to the history, Admiral Cheng Ho often sailed to various regions, including the Southeast Asia region and had carved a trail in the...
Read moreMasjid Cheng Hoo Purbalingga didirikan seorang mualaf keturunan Tionghoa yang bernama Thio Hawa Khong dan kemudian berganti nama Heri Susatyo.
Heri Susatyo mulai membangun masjid ini pada tahun 2004 dengan bantuan para penduduk. Setahun kemudian pembangunannya terhenti. Baru empat tahun kemudian, pada 2010 pembangunan dilanjutkan kembali hingga selesai dan diresmikan pada 5 Juli 2011.
Masjid ini digunakan untuk dakwah, terutama kepada kaum Tionghoa. Sesuai dengan namanya, maka arsitektur bangunan memberikan ciri khas Tiongkok, mirip kelenteng. Masjid ini merupakan bentuk akulturasi arsitektur Tiongkok dan Jawa. Tidak ada kubah bulat pada bagian atap masjid layaknya tempat ibadah umat muslim kebanyakan.
Dari jauh, masjid ini tampak cantik dan menarik. Sayangnya, ukuran Masjid ini tidak begitu besar. Berbanding terbalik dengan luas parkiran yang disediakan untuk para pengunjung. Setelah wudhu, kita akan melewati kolam rendah untuk menjaga kaki yang masuk tetap bersih dan tidak membawa kotoran. Setelah itu menaiki beberapa anak tangga, masuk ke dalam masjid melalui pintu samping.
Pintu utama yang berada di depan, adalah pintu yang unik, bentuknya menyerupai kepala kunci dengan lingkaran besar dan gagang pendek. Warnanya antara merah dan kuning. Sedangkan daun pintunya, mengikuti bentuk lingkaran itu, terbuat dari kayu jati ukir yang indah. Ketika dibuka, seperti membuka sebuah lorong. Lokasi masjid berukuran 11x 9 meter ini ada di desa Selaganggeng, Kecamatan Mrebet. Dari tengah pusat kota Purbalingga, masjid ini berada di sisi kiri jalan raya Purbalingga-Bobotsari. Jaraknya dari tengah kota Purbalingga sekitar 12 km ke arah utara, sementara jarak tempat ibadah ini dari Bobotsari sekitar 12 km ke arah selatan.
Kubah masjid ini berbentuk pagoda bersegi delapan yang bertingkat-tingkat. Masing-masing sisi dan tingkat menonjol keluar seperti ekor naga.
Warna merah dan kuning mendominasi keseluruhan masjid Cheng Hoo. Selain warnanya yang menonjolkan ciri arsitektur Tiongkok, masjid Cheng Hoo juga dihiasi oleh beberapa lampion khas Tiongkok yang juga berwarna merah dan kuning.
Pilar-pilar masjid yang ada di luar juga berwarna merah. Sementara itu jendelanya berbentuk segi delapan dengan tepian berwarna...
Read moreSekilas, Masjid Cheng Hoo yang berada di Kabupaten Purbalingga tampak seperti kelenteng. Makanya, banyak orang mengira bangunan itu bukan masjid. Ingin tahu keunikannya?
Nama asli Masjid Cheng Hoo ini adalah Masjid Jami’ PITI Muhammad Cheng Hoo. PITI merupakan akronim dari Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Lokasinya di Desa Selanggeng, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.
Bangunan tersebut berada di tepi jalan raya Purbalingga-Bobotsari, atau di samping tempat istirahat (rest area) wilayah Bobotsari. Bagi masyarakat yang belum tahu, tak sedikit yang mengira itu bukanlah bangunan masjid. Sebab, bangunan mirip kelenteng, yaitu bangunan untuk tempat memuja (berdoa, bersembahyang) dan melakukan upacara keagamaan bagi penganut Konghucu.
Menurut Ketua Takmir Masjid Jami’ PITI Muhammad Cheng Hoo, Mochamad Nur Faizin, warga yang jarang melintasi jalan tersebut dan mampir, kerap tidak tahu jika bangunan tersebut adalah masjid.
“Orang yang jarang ke sini tahunya bukan masjid, tapi setelah melihat di atas itu ada tulisan (lafal) Allah, baru orang berpikir, ini berarti masjid,” kata Faizin, ditemui di masjid tersebut, beberapa hari lalu.
Warna pada bangunan masjid tersebut juga didominasi merah, warna dominan yang kerap ditemui di bangunan kelenteng.
filosofi dari warna merah pada masjid...
Read more