Mr. Waluyo Cokro Darmanto (former Regent of Karanganyar Regency) took a Policy decision to organize the face of Karanganyar by moving the Market Karanganyar to close the Housing of the Lamp in Bejen at that time. The used Market is laid out into a public space “created a garden and plus statues of animals such as Giraffes and there is a statue of the struggle.Traders moved to close the housing the Lamp Bejen feel not salable merchandise, then traders look for another place. Then Market Traders Karanganyar shifted in the Jungke. Traders berramai-crowded trade in the Jungke.As traders chose to sell her wares in the Jungke and then accommodated the Government so the Market Jungke now. The government bought the land to become assets of the Government of Karanganyar Regency and used as a Market.Regent Karanganyar Drs. H. Juliyatmono beautify the face of the Taman Pancasila with added statue proclaimer of the Republic of Indonesia and fix all existing facilities in the Park Pancasila, so that now the Garden of Pancasila looks neat and beautiful.The residents are very happy and proud to have a Garden of Pancasila because it can make use of the Garden Pancasila to sports activities, get together with friends and relatives, food, lots of kids games, recreational shopping (clothes, books, sandals, bags, accessories and others) as well as can take pictures to expose the Tourism potential of the Park Pancasila.Every day Taman Pancasila is always crowded, especially in the Afternoon until the Evening hariayo friends that night in here wrote here rich pasar malem tpi every day...
Read moreBagi warga Kabupaten Karanganyar tentunya sudah tidak asing lagi dengan keberadaan Taman Pancasila yang berada di jantung kota karanganyar. Taman yang saat ini selain difungsikan sebagai taman kota, juga difungsikan sebagai tempat mencari nafkah bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) ketika di malam hari. Lokasinya yang sangat strategis di tengah kota menjadikan sebagai magnet tersendiri bagi warga yang ingin rekreasi atau sekedar mencari suasana baru. Dengan lahan seluas +/- 6000m2, setiap tahun sejak 2013 hingga sekarang selalu dilakukan penataan, khususnya perbaikan dan penambahan infrastruktur dan fasilitas. Pembangunan Monumen 45 di lokasi tersebut berupa patung Burung Garuda dan Sang Proklamator Bung Karno-Hatta menambah wajah taman semakin kelihatan gagah dan eksotis. Seakan menguatkan nama dan eksistensinya sebagai Taman Pancasila. Di sebelah utara taman berhadapan langsung dengan bangunan Rumah Dinas Bupati Karanganyar yang dipisahkan dengan Jalan Lawu yang merupakan ikon jalan di karanganyar. Disebelah barat dan timurnya berdiri bangunan pertokoan dan warung makan, sedangkan di sebelah selatan dibatasi oleh Jalan Kapten Mulyadi. Ketika di malam hari suasana di Taman Pancasila ini berubah menjadi ramai seperti pasar, karena digunakan oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk mencari nafkah. Mulai dari sekedar menjajakan dagangan kuliner sampai mainan anak-anak. Aktifitas para PKL di kawasan Taman Pancasila ini dimulai pukul 14.00 wib s/d 21.30 wib. Taman Pancasila Dari Masa Ke Masa Namun siapa sangka keberadaan taman yang sekarang rimbun dengan pepohonan itu dahulunya adalah bekas Pasar Kota Karanganyar? Menurut keterangan Agam Bintoro selaku Anggota Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Kabupaten Karanganyar, bahwa dahulunya Taman Pancasila ini adalah pasar tradisional di Kecamatan Karanganyar. Selayaknya Pasar tradisional, maka dagangan yang diperjualbelikan mulai dari makanan, pakaian, hingga sembako. Pasar Karanganyar yang dimaksud Agam itu kondisinya pada saat itu masih memprihatinkan, sama seperti pasar tradisional lainnya. Lantai dari tanah uruk warna hitam yang dipadatkan. Ada los dan pedagang oprokan. Khas lainnya adalah banjir saat hujan deras. Sedangkan luasnya kira-kira seluas lapangan bola. Keberadaannya pada saat itu merupakan satu-satunya pasar di Kecamatan Karanganyar. Kemudian sekitar tahun 1977, mantan Bupati Karanganyar, Waluyo Cokro Darmanto, mengambil kebijakan menata wajah Karanganyar. Langkah yang diambil yaitu dengan memindahkan lokasi Pasar Karanganyar ke dekat Perumahan Pelita di Bejen yang sekarang menjadi Pasar Bejen/Tegalgede. Sedangkan bekas Pasar Karanganyar ditata menjadi ruang publik dengan disulap menjadi taman kota. Selain ditanami pepohonan juga ditambah dengan patung hewan, seperti jerapah, gajah, dll. Sedangkan disisi selatan ditambah dengan patung perjuangan. Para pedagang yang dipindah ke lokasi baru itu mengaku dagangannya tidak laku, lalu mereka mencari tempat lain. Ada sebagian pedagang Pasar Karanganyar bergeser ke wilayah Jungke, Karanganyar. Alasannya adalah mencari tempat yang lebih rame. Para pedagang tersebut menggelar lapak di antara permukiman di Jungke, sehingga membuat lokasi disekitarnya menjadi kumuh. Atas pertimbangan tersebut maka Pemerintah Kabupaten Karanganyar mengakomodasi dengan membuat pasar baru yang sekarang dikenal sebagai Pasar Jungke. Pemerintah membeli tanah di lokasi tersebut menjadi aset pemerintah dan...
Read moreObjek wisata ini selain asyik, juga murah meriah. Untuk memasuki kawasan, tidak perlu membayar tiket masuk. Hanya perlu menyiapkan uang untuk parkir dan rekreasi kuliner atau menikmati wahana saja.
Objek ini buka sepanjang hari setiap harinya. Namun, waktu terbaik untuk kunjungan pada pagi hingga sore hari jika ingin menikmati pemandangan sekitar atau berfoto. Sedangkan jika ingin menikmati pasar malam bisa datang saat hari mulai gelap.
Pada saat sore hingga malam, pelataran ini akan ramai tidak hanya oleh wisatawan. Tapi juga para penjaja makanan serta persewaaan wahana permainan anak-anak. Anak-anak dapat puas bermain di sini. Wahana yang ditawarkan ada kereta mini, mobil-mobilan, hingga balon trampolin.
Penjual kuliner ini berada di tepian kawasan pelataran. Dengan atap tenda atau payung dan booth portable. Berbagai minuman, jajanan, hingga makanan berat tersedia di sini. Mulai dari sosis bakar, es jeruk peras, hingga makanan unik seperti makanan khas Korea.
Para penjual baju pun ikut berjualan di area ini. Dengan tenda portable, serta gantungan untuk baju-baju dagangannya. Ada juga yang berjualan aksesoris atau produk untuk dijadikan oleh-oleh. Seperti topi, gelang, masker, dan lainnya.
Pokoknya rekomend banget yang mau menghabiskan akhir pekan dan sekedar berjalan jalan bersama...
Read more