Piye to iki agak membingungkan penjelasan dari Liputan 6. Penggiat budaya lokal, prihatin akan krisi budaya lokal Grobokan tapi malah mengimpor budaya Bali. Liputan6.com, Purwodadi - Candi Joglo merupakan destinasi wisata yang berlokasi di Jalan Pemuda Sukoharjo, Sukoharjo, Krangganharjo, Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana Bali tanpa harus ke Bali, candi ini bisa menjadi salah satu pilihan alternatif yang tepat.
Candi Joglo menyajikan akulturasi budaya Jawa dan Bali. Hal tersebut juga didukung dengan indah dan sejuknya suasana perkampungan yang berada di dekat hamparan sawah yang luas.
Candi ini mulai berdiri atas gagasan Muhadi dan istrinya. Ia merupakan pegiat budaya lokal di Grobogan Purwodadi.
Candi ini kemudian lahir atas dasar keprihatinannya terhadap krisis budaya di wilayah Grobogan. Ia mengatakan, Candi Joglo adalah penciptaan candi baru yang berdasarkan pada sejarah dan jejak budaya zaman dahulu di daerah tersebut.
Penamaan Candi Joglo mengacu pada sejarah Joglo yang ternyata masih merupakan warisan sejarah Kerajaan Medang Kamulan di wilayah Grobogan.Tak hanya sebagai objek wisata dan wadah untuk pengembangan budaya saja, Candi Joglo juga memiliki misi untuk menjadi pusat edukasi dalam mengenalkan sejarah tanah Jawa, khususnya Kabupaten Grobogan.
Selain itu, alasan penciptaan suasana Bali pada candi ini juga tak terlepas dari sejarah peradaban Bali dan Jawa. Pada zaman dahulu, kedua peradaban ini memiliki ikatan yang tak terpisahkan.
Adapun bangunan joglo dan candi yang ada di wilayah ini memiliki nilai filosofis budaya tersendiri. Dahulu, nenek moyang membuat percandian ini sebagai bentuk apresiasi puji syukur kepada Sang Pencipta. Dalam Candi Joglo, juga dikembangkan satu per satu candi dengan nama Cipta, Rasa, dan Karsa.
Bangunan Candi Joglo Purwodadi juga memiliki berbagai peninggalan sejarah dan budaya yang sarat nilai edukasi. Salah satu yang cukup menarik adalah artefak fosil berusia 2 juta tahun.
Artefak tersebut menunjukkan Grobogan merupakan salah satu daerah peradaban tertua di pulau Jawa. Tempat ini juga berfungsi sebagai sarana untuk memajukan perekonomian desa melalui berbagai kegiatan dan ruang berdagang.
Destinasi wisata Jawa Tengah ini juga rutin menggelar berbagai acara, seperti sendratari Jawa dan Bali, kirab budaya, hingga acara jajanan pasar. Bahkan, seluruh kegiatan tersebut melibatkan warga sekitar serta...
Read morePurwodadi Joglo Temple is located on Jalan Purwodadi Solo Km 4 or precisely in Sukoharjo Hamlet, krangganharjo village, Toroh District, Grobogan Regency. here you can enjoy the excellent atmosphere of Java Bali. the entrance ticket is only Rp. 10,000 including waist rental fabric and also a 4R size photo coupon. here we must keep politeness, manners, and not to litter. here you can see the beauty of Joglo temples starting from musical instruments, various kitchen utensils. for those of you who like photos or self, this place is perfect for you. for more details, just visit this...
Read moreInilah bukti bagaimana kreatifitas manusia bisa diapresiasi. Candi ini didirikan untuk mengenang kejayaan sebuah kerajaan hindu kecil dimasa lampau yang akhirnya dikalahkan oleh Raja Tanah Jawa yang melegenda, Ajisaka. Wisata budaya yang mengambil unsur tema hindu Bali ini (jadi kalau ingin melihat secuil bali tidak usah jauh2, kesini saja murah meriah) menampilkan pentas seni tari bali dan lakon sebagai pertunjukan utamanya yang sangat menghibur. Pengunjung dapat berinteraksi dengan penari dan lakon yang sedang ditampilkan. Pentas tari hanya ditampilkan di akhir pekan dan di hari libur, terbagi menjadi 3 sesi. (Bisa booking sepertinya) Untuk tiket, sekali lagi saya harus mengapresiasi kreatifitas manusia. Tiket terbagi menjadi 4 pilihan dari yg termurah Rp. 15.000,- (kain dan foto, tempat wisata ini bertema bali, maka untuk memasukinya kita harus berkain bali) sampai yang termahal Rp. 30.000,- (kain, aksesori, kupon foto, pentas tari, dan soft drink/snack). Pembangunannya belum selesai, jadi spot foto hanya ada disekitar bangunan candi joglonya saja. Oh, fotografer di tempat wisata ini sepertinya profesional, hasil fotonya menurut saya yg awam di bidang fotografi terlihat bagus. Untuk rest area, fasilitas toilet dan tempat ibadah bisa ke rumah warga yg memang menyewakan dan menyediakan fasilitas tersebut. Tidak ada tempat parkir, mobil dan bis parkir sembarangan di pinggir jalan masuk, hati2 ya. Satu lagi saran dari saya, tolong tong sampahnya diperbanyak di...
Read more