Klenteng hok tek bio ciampea terletak dekat dengan pasar ciampea lama dibangun pada tahun 1800an. Terkait dengan sejarah Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea sendiri, berdasarkan penuturan dari salah seorang penjaga kelenteng, bapak Ungki, disebukan pendirinya bernama Thung Tiang Mie (1793-1856). Ia memiliki nama Indonesia yaitu Tubagus Abdullah Bin Moestopa.
Tidak ada data pasti pada tahun berapa Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea didirikan. Hanya menilik tahun lahir sang pendiri, bisa dipastikan bahwa Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea berdiri di abad ke-19. Umurnya berselisih antara 50-100 tahun dibandingkan dengan kelenteng bernama sama di Pasar Bogor.
Meskipun demikian sudah jelas dari umurnya, Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea sudah berumur ratusan tahun yang berarti memang sudah wajib dimasukkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya.
Kalau dilihat dari sebuah foto lama yang terpajang di sala satu dinding kelenteng, nama Hok Tek Bio mungkin adalah sebuah nama yang baru-baru ini dilekatkan pada tempat ibadah ini. Foto lama tersebut bertuliskan “Hok Tek Cheng Sin Ps Tjiampea”. Ada kemungkin bahwa nama aslinya adalah Hok Tek Cheng Sin (atau juga Hok Tek Tjen Sien atau Hok Tek Ceng Sin) yang merupakan nama Dewa Utama di kelenteng ini. Hok Tek Cheng Sin adalah Dewa Bumi.
Nuansa merah ala budaya kaum Tionghoa mendominasi bangunan ini. Sama dengan kelenteng bernama sama di Jalan Suryakencana, gerbang depannya dijaga oleh dua patung Singa Penjaga. Bedanya adalah di Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea, kedua patung ini terbuat dari logam sedangkan di Hok Tek Bio Pasar Bogor terbuat dari batu.
Selain itu, pada bagian atapnya terdapat dua buah patung naga atau Liong. Hal ini tidak terdapat pada kelenteng Hok Tek Bio satunya. Kalau melihat dari foto di masa lalunya, Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea tidak memiliki dua figur naga ini di masa lalu. Besar kemungkinan dua figur naga ini merupakan tambahan ketika dilakukan renovasi
Dinding Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea tidak memiliki ukiran timbul legenda Sun Go Kong.
Bagian dalamnya sederhana. Selain tiang-tiang besar berwarna merah hanya terdapat beberapa meja untuk pengunjung...
Read moreNice preservation for ancestors. It seems that this place is the oldest of it's kind in Bogor area. Not far from here there's Chinese cemetery called...
Read moreThe Kong Fu Cu temple situated about 100 meters from the old Ciampea traditional market. This is well known as one of iconic...
Read more