HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Jago Temple — Attraction in East Java

Name
Jago Temple
Description
Jago temple is a 13th-century Hindu temple from the Singhasari kingdom in East Java, Indonesia, located about 22 km from Malang. The Nagarakretagama written in 14th century mentioned this temple, as Jajaghu, as one of the temples visited by King Hayam Wuruk during his royal tour across East Java.
Nearby attractions
Nearby restaurants
mbk brOs
XQW7+CF8, Jl. Kertanegara, Tumpang I, Tumpang, Kec. Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65156, Indonesia
Fun Chicken Tumpang
Jl. Raya Tumpang, Ledoksari, Tumpang, Kec. Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65156, Indonesia
Nearby hotels
Wisma Air Mancur Malang Mitra RedDoorz
Jl. Sadewa No.128, Ledoksari, Tumpang, Kec. Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65156, Indonesia
BROMO STAY VILLA
Jl. Bima No.345 01, Tumpang I, Tumpang, Kec. Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65156, Indonesia
Related posts
Keywords
Jago Temple tourism.Jago Temple hotels.Jago Temple bed and breakfast. flights to Jago Temple.Jago Temple attractions.Jago Temple restaurants.Jago Temple travel.Jago Temple travel guide.Jago Temple travel blog.Jago Temple pictures.Jago Temple photos.Jago Temple travel tips.Jago Temple maps.Jago Temple things to do.
Jago Temple things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Jago Temple
IndonesiaEast JavaJago Temple

Basic Info

Jago Temple

Jl. Wisnuwardhana, Ronggowuni, Tumpang, Kec. Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65156, Indonesia
4.6(546)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Jago temple is a 13th-century Hindu temple from the Singhasari kingdom in East Java, Indonesia, located about 22 km from Malang. The Nagarakretagama written in 14th century mentioned this temple, as Jajaghu, as one of the temples visited by King Hayam Wuruk during his royal tour across East Java.

Cultural
Scenic
Family friendly
attractions: , restaurants: mbk brOs, Fun Chicken Tumpang
logoLearn more insights from Wanderboat AI.

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in East Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in East Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in East Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby restaurants of Jago Temple

mbk brOs

Fun Chicken Tumpang

mbk brOs

mbk brOs

5.0

(7)

Click for details
Fun Chicken Tumpang

Fun Chicken Tumpang

4.6

(220)

$

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Jago Temple

4.6
(546)
avatar
5.0
8y

This Temple is for remembering King Wisnuwardhana from Singhasari Kingdom (resign 1248 - 1268). The outer walls of Jago Temple's feet are engraved with reliefs such as Anglingdharma, Kunjarakharna, Arjuna Wiwaha, Parthayana, Kresnayana and fables. The sequence following the stories on the relief is to follow the rules of pradaksiana is to walk around the temple clockwise. I think m the temple needs to be restored and the reliefs on the walls of the temple are already damaged. It may be necessary to think about how to make a roof so that the relief of this very valuable temple is not lost. It is a pity because the temple reliefs are the best...

   Read more
avatar
5.0
1y

Candi Jago terletak di dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi Jago merupakan candi peninggalan kerajaan Singasari yang di bangun sekitar abad ke-13 Masehi. Candi Jago dibangun untuk menghoramati Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268) yaitu raja ke-4 kerajaan Singasari oleh anaknya dan sekaligus raja yang memerintah saat itu, yaitu raja Kertanegara. Selain disebut candi Jago, candi ini juga terkadang disebut candi Tumpang, dan warga sekitar terkadang menyebutnya Cungkup.

Dalam kitab negarakertagama dan juga kitab pararatan, Sejarah candi Jago ini desebut Jajaghu yang artinya “keagunganâ€, dimana jajaghu biasa disebut tempat yang suci. Bagian atas candi hanya bersisa setengahnya saja, karena dari peraturan masyarakat sekitar, bagian atas candi rusak diakibatkan karena terkena petir. Di candi ini juga terdapat relief Pancatantra dan kunjarakarana. Pancatrantra merupakan relief yang menceritakan seorang Brahmana yang sedang mengerjakan tetang kehidupan dan kebijaksanaan dunia kepada pangeran yang tidak bisa mendengar, sedangkan Kunjakarana sendiri merupakan relief yang menceritakan seorang raksasa yang taat terdapat ajaran agama Budha yang ingin bereinkarnasi agar dia terlahir kembali sebagai manusoa yang memiliki paras yang baik.

Hampir semua bangunan candi Jago menggunakn bahan baku andesit. Di candi ini juga terdapat Arca manjusi yang di tempatkan oleh artiyawarman seperti yang tercantum pada prasasti Manjusri. Saat ini Acra disimpan di...

   Read more
avatar
5.0
3y

The temple is easy to find since it is located right beside the road. Among all temples around Malang, this temple is the most beautiful one according to me. You can climb to the top of the temple and enjoy the scenery from above. The walls are decorated with beautiful reliefs. I'm pretty sure thatthere must be interesting stories represented by the reliefs. There are only a few statues in the temple's complex. The staffs are friendly. We don't need to pay entrance fee, just give...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

pras santosopras santoso
This Temple is for remembering King Wisnuwardhana from Singhasari Kingdom (resign 1248 - 1268). The outer walls of Jago Temple's feet are engraved with reliefs such as Anglingdharma, Kunjarakharna, Arjuna Wiwaha, Parthayana, Kresnayana and fables. The sequence following the stories on the relief is to follow the rules of pradaksiana is to walk around the temple clockwise. I think m the temple needs to be restored and the reliefs on the walls of the temple are already damaged. It may be necessary to think about how to make a roof so that the relief of this very valuable temple is not lost. It is a pity because the temple reliefs are the best in East Java
Ahmad Dzikri Al KafiAhmad Dzikri Al Kafi
Candi Jago terletak di dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi Jago merupakan candi peninggalan kerajaan Singasari yang di bangun sekitar abad ke-13 Masehi. Candi Jago dibangun untuk menghoramati Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268) yaitu raja ke-4 kerajaan Singasari oleh anaknya dan sekaligus raja yang memerintah saat itu, yaitu raja Kertanegara. Selain disebut candi Jago, candi ini juga terkadang disebut candi Tumpang, dan warga sekitar terkadang menyebutnya Cungkup. Dalam kitab negarakertagama dan juga kitab pararatan, Sejarah candi Jago ini desebut Jajaghu yang artinya “keagunganâ€, dimana jajaghu biasa disebut tempat yang suci. Bagian atas candi hanya bersisa setengahnya saja, karena dari peraturan masyarakat sekitar, bagian atas candi rusak diakibatkan karena terkena petir. Di candi ini juga terdapat relief Pancatantra dan kunjarakarana. Pancatrantra merupakan relief yang menceritakan seorang Brahmana yang sedang mengerjakan tetang kehidupan dan kebijaksanaan dunia kepada pangeran yang tidak bisa mendengar, sedangkan Kunjakarana sendiri merupakan relief yang menceritakan seorang raksasa yang taat terdapat ajaran agama Budha yang ingin bereinkarnasi agar dia terlahir kembali sebagai manusoa yang memiliki paras yang baik. Hampir semua bangunan candi Jago menggunakn bahan baku andesit. Di candi ini juga terdapat Arca manjusi yang di tempatkan oleh artiyawarman seperti yang tercantum pada prasasti Manjusri. Saat ini Acra disimpan di Museum Nasional.
Yunita AnggrainiYunita Anggraini
Candi Jago atau disebut juga candi Jajaghu, candi yang dibuat untuk mendharmakan Raja Wisnuwardhana dari Kerajaan Singhasari. Untuk menuju ke sini cukup mudah hanya naik angkot putih dari Terminal Arjosari, kata penduduk setempat ongkosnga 7 ribu, tapi karena jarak yang cukup jauh jadi saya berikan lebih sedikit. Kemudian dilanjutkan berjalan kaki lumayan dekat, tapi karena saat itu hujan deras akhirnya saya memutuskan naik becak motor bayar 5 ribu. Masuk ke dalam area candi tidak dipungut biaya. Setelah saya melihat-lihat sekitar candi, ada arca bhatara kala, dewi durga, dan ada beberapa yoni. Akhirnya atas seizin penjaga saat gerimis agak reda saya mulai naik ke atas candi, pelan-pelan takut terjatuh dan memang licin sedikit berlumut, batuannya bergoyang, agak takut juga sebenarnya saya waktu itu terlebih paginya habis gempa, tetapi alhamdulilah aman. Saya sampai puncak yang hanya muat satu orang, dan pemandangannya indah sekali.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in East Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

This Temple is for remembering King Wisnuwardhana from Singhasari Kingdom (resign 1248 - 1268). The outer walls of Jago Temple's feet are engraved with reliefs such as Anglingdharma, Kunjarakharna, Arjuna Wiwaha, Parthayana, Kresnayana and fables. The sequence following the stories on the relief is to follow the rules of pradaksiana is to walk around the temple clockwise. I think m the temple needs to be restored and the reliefs on the walls of the temple are already damaged. It may be necessary to think about how to make a roof so that the relief of this very valuable temple is not lost. It is a pity because the temple reliefs are the best in East Java
pras santoso

pras santoso

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in East Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Candi Jago terletak di dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi Jago merupakan candi peninggalan kerajaan Singasari yang di bangun sekitar abad ke-13 Masehi. Candi Jago dibangun untuk menghoramati Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268) yaitu raja ke-4 kerajaan Singasari oleh anaknya dan sekaligus raja yang memerintah saat itu, yaitu raja Kertanegara. Selain disebut candi Jago, candi ini juga terkadang disebut candi Tumpang, dan warga sekitar terkadang menyebutnya Cungkup. Dalam kitab negarakertagama dan juga kitab pararatan, Sejarah candi Jago ini desebut Jajaghu yang artinya “keagunganâ€, dimana jajaghu biasa disebut tempat yang suci. Bagian atas candi hanya bersisa setengahnya saja, karena dari peraturan masyarakat sekitar, bagian atas candi rusak diakibatkan karena terkena petir. Di candi ini juga terdapat relief Pancatantra dan kunjarakarana. Pancatrantra merupakan relief yang menceritakan seorang Brahmana yang sedang mengerjakan tetang kehidupan dan kebijaksanaan dunia kepada pangeran yang tidak bisa mendengar, sedangkan Kunjakarana sendiri merupakan relief yang menceritakan seorang raksasa yang taat terdapat ajaran agama Budha yang ingin bereinkarnasi agar dia terlahir kembali sebagai manusoa yang memiliki paras yang baik. Hampir semua bangunan candi Jago menggunakn bahan baku andesit. Di candi ini juga terdapat Arca manjusi yang di tempatkan oleh artiyawarman seperti yang tercantum pada prasasti Manjusri. Saat ini Acra disimpan di Museum Nasional.
Ahmad Dzikri Al Kafi

Ahmad Dzikri Al Kafi

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in East Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Candi Jago atau disebut juga candi Jajaghu, candi yang dibuat untuk mendharmakan Raja Wisnuwardhana dari Kerajaan Singhasari. Untuk menuju ke sini cukup mudah hanya naik angkot putih dari Terminal Arjosari, kata penduduk setempat ongkosnga 7 ribu, tapi karena jarak yang cukup jauh jadi saya berikan lebih sedikit. Kemudian dilanjutkan berjalan kaki lumayan dekat, tapi karena saat itu hujan deras akhirnya saya memutuskan naik becak motor bayar 5 ribu. Masuk ke dalam area candi tidak dipungut biaya. Setelah saya melihat-lihat sekitar candi, ada arca bhatara kala, dewi durga, dan ada beberapa yoni. Akhirnya atas seizin penjaga saat gerimis agak reda saya mulai naik ke atas candi, pelan-pelan takut terjatuh dan memang licin sedikit berlumut, batuannya bergoyang, agak takut juga sebenarnya saya waktu itu terlebih paginya habis gempa, tetapi alhamdulilah aman. Saya sampai puncak yang hanya muat satu orang, dan pemandangannya indah sekali.
Yunita Anggraini

Yunita Anggraini

See more posts
See more posts