HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Maliran Deer Breeding — Attraction in East Java

Name
Maliran Deer Breeding
Description
Nearby attractions
Nearby restaurants
Nearby hotels
Related posts
Keywords
Maliran Deer Breeding tourism.Maliran Deer Breeding hotels.Maliran Deer Breeding bed and breakfast. flights to Maliran Deer Breeding.Maliran Deer Breeding attractions.Maliran Deer Breeding restaurants.Maliran Deer Breeding travel.Maliran Deer Breeding travel guide.Maliran Deer Breeding travel blog.Maliran Deer Breeding pictures.Maliran Deer Breeding photos.Maliran Deer Breeding travel tips.Maliran Deer Breeding maps.Maliran Deer Breeding things to do.
Maliran Deer Breeding things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Maliran Deer Breeding
IndonesiaEast JavaMaliran Deer Breeding

Basic Info

Maliran Deer Breeding

Jatianom, Jatilengger, Ponggok, Blitar Regency, East Java 66153, Indonesia
4.4(895)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Outdoor
Family friendly
Pet friendly
attractions: , restaurants:
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Phone
+62 878-6090-9329

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in East Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in East Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in East Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Posts

Mochamad Arif FaizinMochamad Arif Faizin
HUTAN MALIRAN DAN POHON KESAMBI Banyak yang tidak tahu apa manfaat dari pohon-pohon kesambi/ kosambi yang banyak tumbuh di alas Maliran. Selama puluhan tahun ditanam pohon-pohon itu seakan hanya dibiarkan tumbuh saja hingga akhirnya beberapa tahun ini "termanfaatkan" sebagai tempat wisata yang eksotis. Mungkin hal itu atas saran Ketua LPNU Blitar saudara Abdul Aziz yang baru menang NU Award Jawa Timur. Dengan harga tiket masuk 10 ribu rupiah, pengunjung dapat menikmati kesejukan oksigen hutan langsung dari sumbernya. Menikmati kesejukan, berjalan di bawah rindangnya pohon kosambi/ kesambi. Wisata yang murah meriah dan menyehatkan. Jalan-jalan di areal hutan di sekitar penangkaran rusa, sambil sesekali memberi makan rusa jawa (cervus-cervus timorensis) yang dulu pernah dipelihara di hutan Karangkates adalah sensasi tersendiri. Bagi yang masih penasaran dari manfaat pohon kesambi yang saat ini jadi tempat wisata itu, ini saya copaskan dari wikipedia hehehe.... Jika ada pertanyaan, tulis di kolom komentar... #abaikanfotomodelnya ------------------------------- Kayu kesambi, terutama kayu terasnya, padat, berat, dan sangat keras; berwarna merah muda hingga kelabu. Kayu ini ulet, kenyal, dan tahan terhadap perubahan kering dan basah berganti-ganti, sehingga pada masa silam kerap dimanfaatkan sebagai jangkar perahu. Tidak mudah menyerpih, kayu kesambi sering dipakai membuat alu, silinder-silinder dalam penggilingan, dan perkakas rumah tangga umumnya.[1] Mempunyai nilai energi yang tinggi hingga 20.800 kJ/kg, kayu ini disenangi sebagai kayu bakar dan bahan pembuatan arang[3]. Pepagan kesambi dimanfaatkan untuk menyamak kulit, mewarnai batik, mengelatkan nira agar tidak masam ketika difermentasi, serta untuk campuran lulur. Pepagan yang digerus halus dan dicampur minyak, digunakan sebagai obat kudis. Daunnya yang muda, mentah atau direbus, dimakan sebagai lalap. Buah kesambi yang telah masak dimakan segar, atau, mentahnya dijadikan asinan.[1] Bijinya, langsung atau setelah lebih dulu dipanggang sebentar, dikempa untuk mendapatkan minyaknya. Minyak kesambi ini (Jw., kecacil) mengandung sedikit asam sianida, dan digunakan untuk mengobati kudis dan luka-luka. Di Sulawesi Selatan, minyak kesambi ini dimasak dengan pelbagai rempah-rempah dan harum-haruman, dijadikan aneka minyak berkhasiat obat; termasuk di antaranya "minyak makassar" (Macassar oil) yang terkenal untuk merawat rambut. Minyak ini setelah dicampur dengan bahan lain, seperti tepung kapur dapat dijadikan salep obat atau untuk menambal celah (memakal, mendempul) perahu. Dahulu, minyak kesambi ini juga dijadikan minyak lampu, minyak makan dan bahan pembuat sabun.[1] Daun-daun, pucuk rerantingan, dan limbah biji (bungkil) sisa pengempaan dijadikan pakan ternak. Sementara itu dalam industri kehutanan, pohon kesambi merupakan salah satu pohon inang terpenting bagi kutu lak (Laccifer lacca). Lak dan syelak (shellac), resin lengket yang digunakan sebagai bahan pewarna, pengilat makanan, dan pernis, terutama dihasilkan oleh India.[3] Di Indonesia, lak diproduksi oleh Perhutani di Probolinggo.
AndreasAndreas
Waaaaow. Amazing place to refresh your boredoms of busy city life. I can't say that the entrance fee is expensive. Most of Indonesian people may afford it. It's a nice place for kids and the family to gather and enjoy the warmth of communication outside of their own daily rush. You may feed the deer, enjoy the outbound area, and taking many instagrammable pictures here. Visit and enjoy the cool and freshness of nature here.
Pambudi WicaksonoPambudi Wicaksono
HTM : Rp. 12.000,-/orang Parkir Sepeda Motor : Rp. 3.000,- Parkir Mobil : Rp. 5.000,- Toilet : Gratis dan bersih Boleh bawa makanan dan minuman masuk ke dalam. Perjalanan dari pusat kota ke tempat tujuan masih bagus dan beraspal sampai depan pintu masuk wisata. Parkiran luas dan rimbun karena tertutupi pohon-pohon. Suasananya sejuk dan asri, karena masih banyak pohon-pohon yang tinggi, tua dan lebat. Namun bahaya kalau tiba-tiba ada pohon atau ranting jatuh, apalagi pas ada angin kencang. Ada kandang penangkaran rusa yang besar. Kita bisa memberi makan mereka dari luar kandang atau masuk ke dalamnya. Pakan bisa bawa dari rumah atau beli disana kangkung 1 iket Rp. 2.000,-. Ada wahana outbond untuk anak-anak tapi masih sedikit dan sudah kusam. Penjual makanan juga ada, harga masih normal. Saran: Sebaiknya kedepan ditambah lagi taman bunga dan rumput agar kelihatan segar dan lebih hijau. Wahana bermain anak-anak juga ditambah agar mereka tidak bosan.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in East Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

HUTAN MALIRAN DAN POHON KESAMBI Banyak yang tidak tahu apa manfaat dari pohon-pohon kesambi/ kosambi yang banyak tumbuh di alas Maliran. Selama puluhan tahun ditanam pohon-pohon itu seakan hanya dibiarkan tumbuh saja hingga akhirnya beberapa tahun ini "termanfaatkan" sebagai tempat wisata yang eksotis. Mungkin hal itu atas saran Ketua LPNU Blitar saudara Abdul Aziz yang baru menang NU Award Jawa Timur. Dengan harga tiket masuk 10 ribu rupiah, pengunjung dapat menikmati kesejukan oksigen hutan langsung dari sumbernya. Menikmati kesejukan, berjalan di bawah rindangnya pohon kosambi/ kesambi. Wisata yang murah meriah dan menyehatkan. Jalan-jalan di areal hutan di sekitar penangkaran rusa, sambil sesekali memberi makan rusa jawa (cervus-cervus timorensis) yang dulu pernah dipelihara di hutan Karangkates adalah sensasi tersendiri. Bagi yang masih penasaran dari manfaat pohon kesambi yang saat ini jadi tempat wisata itu, ini saya copaskan dari wikipedia hehehe.... Jika ada pertanyaan, tulis di kolom komentar... #abaikanfotomodelnya ------------------------------- Kayu kesambi, terutama kayu terasnya, padat, berat, dan sangat keras; berwarna merah muda hingga kelabu. Kayu ini ulet, kenyal, dan tahan terhadap perubahan kering dan basah berganti-ganti, sehingga pada masa silam kerap dimanfaatkan sebagai jangkar perahu. Tidak mudah menyerpih, kayu kesambi sering dipakai membuat alu, silinder-silinder dalam penggilingan, dan perkakas rumah tangga umumnya.[1] Mempunyai nilai energi yang tinggi hingga 20.800 kJ/kg, kayu ini disenangi sebagai kayu bakar dan bahan pembuatan arang[3]. Pepagan kesambi dimanfaatkan untuk menyamak kulit, mewarnai batik, mengelatkan nira agar tidak masam ketika difermentasi, serta untuk campuran lulur. Pepagan yang digerus halus dan dicampur minyak, digunakan sebagai obat kudis. Daunnya yang muda, mentah atau direbus, dimakan sebagai lalap. Buah kesambi yang telah masak dimakan segar, atau, mentahnya dijadikan asinan.[1] Bijinya, langsung atau setelah lebih dulu dipanggang sebentar, dikempa untuk mendapatkan minyaknya. Minyak kesambi ini (Jw., kecacil) mengandung sedikit asam sianida, dan digunakan untuk mengobati kudis dan luka-luka. Di Sulawesi Selatan, minyak kesambi ini dimasak dengan pelbagai rempah-rempah dan harum-haruman, dijadikan aneka minyak berkhasiat obat; termasuk di antaranya "minyak makassar" (Macassar oil) yang terkenal untuk merawat rambut. Minyak ini setelah dicampur dengan bahan lain, seperti tepung kapur dapat dijadikan salep obat atau untuk menambal celah (memakal, mendempul) perahu. Dahulu, minyak kesambi ini juga dijadikan minyak lampu, minyak makan dan bahan pembuat sabun.[1] Daun-daun, pucuk rerantingan, dan limbah biji (bungkil) sisa pengempaan dijadikan pakan ternak. Sementara itu dalam industri kehutanan, pohon kesambi merupakan salah satu pohon inang terpenting bagi kutu lak (Laccifer lacca). Lak dan syelak (shellac), resin lengket yang digunakan sebagai bahan pewarna, pengilat makanan, dan pernis, terutama dihasilkan oleh India.[3] Di Indonesia, lak diproduksi oleh Perhutani di Probolinggo.
Mochamad Arif Faizin

Mochamad Arif Faizin

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in East Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Waaaaow. Amazing place to refresh your boredoms of busy city life. I can't say that the entrance fee is expensive. Most of Indonesian people may afford it. It's a nice place for kids and the family to gather and enjoy the warmth of communication outside of their own daily rush. You may feed the deer, enjoy the outbound area, and taking many instagrammable pictures here. Visit and enjoy the cool and freshness of nature here.
Andreas

Andreas

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in East Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

HTM : Rp. 12.000,-/orang Parkir Sepeda Motor : Rp. 3.000,- Parkir Mobil : Rp. 5.000,- Toilet : Gratis dan bersih Boleh bawa makanan dan minuman masuk ke dalam. Perjalanan dari pusat kota ke tempat tujuan masih bagus dan beraspal sampai depan pintu masuk wisata. Parkiran luas dan rimbun karena tertutupi pohon-pohon. Suasananya sejuk dan asri, karena masih banyak pohon-pohon yang tinggi, tua dan lebat. Namun bahaya kalau tiba-tiba ada pohon atau ranting jatuh, apalagi pas ada angin kencang. Ada kandang penangkaran rusa yang besar. Kita bisa memberi makan mereka dari luar kandang atau masuk ke dalamnya. Pakan bisa bawa dari rumah atau beli disana kangkung 1 iket Rp. 2.000,-. Ada wahana outbond untuk anak-anak tapi masih sedikit dan sudah kusam. Penjual makanan juga ada, harga masih normal. Saran: Sebaiknya kedepan ditambah lagi taman bunga dan rumput agar kelihatan segar dan lebih hijau. Wahana bermain anak-anak juga ditambah agar mereka tidak bosan.
Pambudi Wicaksono

Pambudi Wicaksono

See more posts
See more posts

Reviews of Maliran Deer Breeding

4.4
(895)
avatar
4.0
7y

HUTAN MALIRAN DAN POHON KESAMBI

Banyak yang tidak tahu apa manfaat dari pohon-pohon kesambi/ kosambi yang banyak tumbuh di alas Maliran. Selama puluhan tahun ditanam pohon-pohon itu seakan hanya dibiarkan tumbuh saja hingga akhirnya beberapa tahun ini "termanfaatkan" sebagai tempat wisata yang eksotis. Mungkin hal itu atas saran Ketua LPNU Blitar saudara Abdul Aziz yang baru menang NU Award Jawa Timur.

Dengan harga tiket masuk 10 ribu rupiah, pengunjung dapat menikmati kesejukan oksigen hutan langsung dari sumbernya. Menikmati kesejukan, berjalan di bawah rindangnya pohon kosambi/ kesambi. Wisata yang murah meriah dan menyehatkan.

Jalan-jalan di areal hutan di sekitar penangkaran rusa, sambil sesekali memberi makan rusa jawa (cervus-cervus timorensis) yang dulu pernah dipelihara di hutan Karangkates adalah sensasi tersendiri.

Bagi yang masih penasaran dari manfaat pohon kesambi yang saat ini jadi tempat wisata itu, ini saya copaskan dari wikipedia hehehe....

Jika ada pertanyaan, tulis di kolom komentar...

#abaikanfotomodelnya Kayu kesambi, terutama kayu terasnya, padat, berat, dan sangat keras; berwarna merah muda hingga kelabu. Kayu ini ulet, kenyal, dan tahan terhadap perubahan kering dan basah berganti-ganti, sehingga pada masa silam kerap dimanfaatkan sebagai jangkar perahu. Tidak mudah menyerpih, kayu kesambi sering dipakai membuat alu, silinder-silinder dalam penggilingan, dan perkakas rumah tangga umumnya.[1] Mempunyai nilai energi yang tinggi hingga 20.800 kJ/kg, kayu ini disenangi sebagai kayu bakar dan bahan pembuatan arang[3].

Pepagan kesambi dimanfaatkan untuk menyamak kulit, mewarnai batik, mengelatkan nira agar tidak masam ketika difermentasi, serta untuk campuran lulur. Pepagan yang digerus halus dan dicampur minyak, digunakan sebagai obat kudis. Daunnya yang muda, mentah atau direbus, dimakan sebagai lalap. Buah kesambi yang telah masak dimakan segar, atau, mentahnya dijadikan asinan.[1]

Bijinya, langsung atau setelah lebih dulu dipanggang sebentar, dikempa untuk mendapatkan minyaknya. Minyak kesambi ini (Jw., kecacil) mengandung sedikit asam sianida, dan digunakan untuk mengobati kudis dan luka-luka. Di Sulawesi Selatan, minyak kesambi ini dimasak dengan pelbagai rempah-rempah dan harum-haruman, dijadikan aneka minyak berkhasiat obat; termasuk di antaranya "minyak makassar" (Macassar oil) yang terkenal untuk merawat rambut. Minyak ini setelah dicampur dengan bahan lain, seperti tepung kapur dapat dijadikan salep obat atau untuk menambal celah (memakal, mendempul) perahu. Dahulu, minyak kesambi ini juga dijadikan minyak lampu, minyak makan dan bahan pembuat sabun.[1]

Daun-daun, pucuk rerantingan, dan limbah biji (bungkil) sisa pengempaan dijadikan pakan ternak. Sementara itu dalam industri kehutanan, pohon kesambi merupakan salah satu pohon inang terpenting bagi kutu lak (Laccifer lacca). Lak dan syelak (shellac), resin lengket yang digunakan sebagai bahan pewarna, pengilat makanan, dan pernis, terutama dihasilkan oleh India.[3] Di Indonesia, lak diproduksi oleh Perhutani di...

   Read more
avatar
3.0
4y

I've been here before when the place opens the first time, i was amazed at how the place turns into a great view and lots of instagrammable spots. But on my second visit, i cant believe of what i saw, everything is changed and turn into scary place 😅 The kids playground, im scared that everything will fall down during playing cause of all the damaged caused by nature. The government should take more care of this place because it is a good place to...

   Read more
avatar
5.0
4y

Waaaaow. Amazing place to refresh your boredoms of busy city life. I can't say that the entrance fee is expensive. Most of Indonesian people may afford it. It's a nice place for kids and the family to gather and enjoy the warmth of communication outside of their own daily rush. You may feed the deer, enjoy the outbound area, and taking many instagrammable pictures here. Visit and enjoy the cool and freshness of...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next