Kartonyono ning Ngawi medot janjimu ambruk cagak ku nuruti angan anganmu sak kabehane wes tak turuti tapi malah mblenjani
Sebuah bagian lirik dari lagu populer dengan judul Kartonyono Medot Janji yang dinyanyikan oleh Denny Caknan membuat saya bertanya — tanya apa sih “Kartonyono” itu? Dari lagu itu sendiri tidak terlukis apa itu Kartonyono, hanya saja pada beberapa bagian video klip lagu Kartonyono Medot Janji menampilkan suasana sebuah jalan dan sang penyanyi duduk diatas sebuah motor dengan latar belakang sebuah tugu dengan tulisan “Ngawi Ramah”.
Menurut sejarah diketahui Tugu Kartonyono yang merupakan sebuah tugu Adipura dibangun sekitar tahun 1983 ditengah-tengah persimpangan jalan yang sebelumnya merupakan pertigaan. Ketika jembatan Dungus dibangun menuju ke timur jalur Ngawi-Caruban maka tugu tersebut berubah total menjadi Perempatan Tugu Kartonyono. Pada tahun 2018 lalu Tugu tersebut selesai direnovasi dengan menampilkan desain baru berupa taring gajah yang disusun sedemikian rupa yang tentu saja mengandung filosofi tersendiri. Kini daerah tersebut selalu ramai dikunjungi sebagai objek swafoto terutama oleh anak -anak muda disekitar kota Ngawi Jawa Timur. Mungkin pula sang pencipta lagu punya pengalaman buruk di tempat ini sehingga menjadi objek penciptaan lagu, bukan...
Read moregagasan Bupati Ngawi Budi Sulistyono tentang konsep perwajahan pusat kota Ngawi yang modern dan berkonsep ke-Ngawian diawal tahun 2017 lalu. Tugu Kartonyono yang berdiri di perempatan Kartonyo sejak tahun 1983 pun menjadi pilihan dan akan diganti bentuknya dengan harapan bisa menjadi ikon kota Ngawi. Dengan alasan berada dijalur perlintasan Nasional.
Untuk mewujudkan gagasan tersebut , pemerintah kabupaten Ngawi melalui dinas PUPR memberikan kesempatan kepada publik terutama masyarakat Ngawi untuk menuangkan ide konsepnya melalui sebuah sayembara desain pada pertengahan 2017.
Dalam sayembara yang diikuti 30 desainer tersebut harus menggambarkan ikon Ngawi berupa Fosil gading, manusia purba, benteng pendem, pohon bambu dan perkebunan teh Jamus. Dari sejumlah desain yang berhasil memenuhi syarat, sayembara tersebut memastikan 5 desain berhasil memasuki babak penilaian versi dewan juri dan polling masyarakat.
Puncaknya dewan juri memutuskan karya desainer Elky Bangkit Sura Pradana warga Kecamatan Geneng berhasil menjadi pemenang dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 15 juta. Namun bagi pelaksana sayembara karya pemenang tidak serta merta akan menggati bentuk tugu Kartonyono karena harus melalui...
Read moreKok kebangeten men Sambat blas ra ono perhatian Jelas 'ku butuh atimu, 'ku butuh awakmu Kok kebangeten men
Loro ati iki Tak mbarno karo tak nggo latihan Sok nek wes oleh gantimu, wes ra kajok aku Mergo wes tau, wes tau jeru
Mbiyen aku jek betah, suwe-suwe wegah Nuruti kekarepanmu sansoyo bubrah Mbiyen wes tak wanti-wanti, ojo ngasi lali Tapi kenyataannya pergi
Kartonyono ning Ngawi medot janjimu Ambruk cagakku nuruti angan-anganmu Sak kabehane wes tak turuti tapi malah mblenjani Budalo malah tak duduhi dalane Metu kono, belok kiri, lurus wae Ra sah nyawang sepionmu sing marai ati tambah mbebani
Mbiyen aku jek betah, suwe-suwe wegah Nuruti kekarepanmu sansoyo bubrah Mbiyen wes tak wanti-wanti, ojo sampek lali Tapi kenyataannya pergi
Kartonyono ning Ngawi medot janjimu Ambruk cagakku nuruti angan-anganmu Sak kabehane wes tak turuti tapi malah mblenjani Budalo malah tak duduhi dalane Metu kono, belok kiri, lurus wae Ra sah nyawang sepionmu sing marai ati...
Read more