HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Keraton Sambaliung — Attraction in East Kalimantan

Name
Keraton Sambaliung
Description
Nearby attractions
Tepian Sambaliung
Unnamed Road, 77352, Sambaliung, Kec. Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77352, Indonesia
Museum Batiwakkal
Jl. Kuran, Gn. Tabur, Kec. Gn. Tabur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77352, Indonesia
Nearby restaurants
Sky Resto
Jl. Panglima Batur, Bugis, Kec. Tj. Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77352, Indonesia
Rumah Makan Kahyangan
5G42+CV9, Jl. AKB Sanipah 1, Karang Ambun, Kec. Tj. Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77352, Indonesia
Nearby hotels
Hotel Derawan Indah
Jl. Panglima Batur No.396, Bugis, Kec. Tj. Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77352, Indonesia
HOTEL SANGGAM
5F5X+QX6, Jl. Jenderal Sudirman, Bugis, Kec. Tj. Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77352, Indonesia
Hotel Palmy
Jl. Pangeran Antasari No.26, Bugis, Kec. Tj. Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77311, Indonesia
Ohana Guest House
Jl. Panglima Batur No.401, Bugis, Kec. Tj. Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77352, Indonesia
Related posts
Keywords
Keraton Sambaliung tourism.Keraton Sambaliung hotels.Keraton Sambaliung bed and breakfast. flights to Keraton Sambaliung.Keraton Sambaliung attractions.Keraton Sambaliung restaurants.Keraton Sambaliung travel.Keraton Sambaliung travel guide.Keraton Sambaliung travel blog.Keraton Sambaliung pictures.Keraton Sambaliung photos.Keraton Sambaliung travel tips.Keraton Sambaliung maps.Keraton Sambaliung things to do.
Keraton Sambaliung things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Keraton Sambaliung
IndonesiaEast KalimantanKeraton Sambaliung

Basic Info

Keraton Sambaliung

5G82+8GV, Jl. ST Aminuddin, Sambaliung, Kec. Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77352, Indonesia
4.4(369)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
attractions: Tepian Sambaliung, Museum Batiwakkal, restaurants: Sky Resto, Rumah Makan Kahyangan
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Phone
+62 821-2345-6789

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in East Kalimantan
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in East Kalimantan
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in East Kalimantan
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Keraton Sambaliung

Tepian Sambaliung

Museum Batiwakkal

Tepian Sambaliung

Tepian Sambaliung

4.4

(141)

Open 24 hours
Click for details
Museum Batiwakkal

Museum Batiwakkal

4.5

(315)

Closed
Click for details

Nearby restaurants of Keraton Sambaliung

Sky Resto

Rumah Makan Kahyangan

Sky Resto

Sky Resto

4.2

(207)

$$

Click for details
Rumah Makan Kahyangan

Rumah Makan Kahyangan

4.4

(40)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Keraton Sambaliung

4.4
(369)
avatar
4.0
3y

Keraton Sambaliung merupakan keraton dari Kesultanan Sambaliung yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Keraton Sambaliung merupakan saudara kandung dari Keraton Gunung Tabur, yang juga merupakan Kesultanan Gunung Tabur. Sambaliung dan Gunung Tabur adalah kesultanan yang dulunya bernama Kesultanan Berau.

Saat masih bernama Kerajaan Berau, agama yang dianut masih Hindu Budha, namun setelah penguasanya menjadi Islam, maka corak pemerintahannya berubah menjadi kesultanan. Belanda yang masuk Berau berhasil memecah belah Kesultanan Berau hingga terpecahlah kesultanan Berau menjadi Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.

Jika Anda masuk kompleks Keraton Sambaliung, Anda akan masuk dg gratis. Anda akan menemukan kompleks keraton, yang sayangnya tidak terawat dengan baik. Bahan bangunannya masih kayu, catnya mengelupas di sana sini, bahkan ada yg berlubang dan lepas.

Jika Anda masuk ke dalam istananya, Anda akan menemukan ruangan2 seperti halnya ruangan istana: ada aula, tempat tidur, tahta raja, dll.

Yg menarik adalah Anda akan menemukan tubuh buaya yg telah diawetkan dan disimpan di dalam kaca. Panjang buaya ini bisa jadi 4-5 meter dengan mulut yg menganga. Sayangnya tidak ada keterangan mengenai buaya ini, apakah buaya ini ada hubungannya dengan Kesultanan Sambaliung ataukah hanya buaya biasa yg kemudian diawetkan.

Saya rasa Dinas Pariwisata Kabupaten Berau harus mulai memperhatikan situs bersejarah ini. Sayang sekali rasanya jika situs yg bernilai sejarah tinggi ini akan hilang dimakan waktu dan terlupakan.

Saya rasa banyak anak muda Berau juga belum pernah dayang ke Keraton Sambaliung ini. Saya sekedar datang saja karena saya suka bersepeda. Ketika sampai di Keraton ini, hanya saya sendiri dari saya datang sampai...

   Read more
avatar
5.0
6y

Keraton Sambaliung atau Istana Sambaliung di kabupaten Berau provinsi Kalimantan Timur adalah salah satu bukti sejarah adanya kesultanan Sambaliung. Sepeninggal Sultan Sambaliung ke-8, yakni Sultan Muhammad Aminuddin pada tahun 1959, istana Sambaliung kemudian dialihfungsikan menjadi museum yang menyimpan banyak benda-benda bersejarah.

Beberapa benda bersejarah yang dapat disaksikan oleh pengunjung yang datang antara lain adalah sebuah tugu prasasti yang terbuat dari kayu ulin bertuliskan huruf Arab-Melayu dan dua buah tugu yang ditulisi dengan aksara asli suku Bugis yang terletak di halaman depan keraton. Koleksi lain yang cukup unik adalah adanya buaya sepanjang 4 meter yang telah diawetkan dan dipajang dalam kotak kaca di bagian luar keraton. Keraton yang memiliki ciri khas desain bangunan China ini memiliki 12 kamar dan 1 ruang utama di bagian tengah. Ruang utama di keraton ini biasanya dipakai untuk menggelar pertemuan-pertemuan adat dan pertemuan lainnya, juga sebagai tempat penobatan atau pemberian gelar bangsawan pada keturunan Sultan Sambaliung. Keraton ini juga memiliki 4 buah taman, yang ketiga diantaranya berada di bagian depan. Di bagian depan juga terdapat gapura yang dihiasi lambang keraton Sambaliung diatasnya. Keraton yang konon pernah diserang dan dicoba untuk dihancurkan pada masa pendudukan Jepang dan Belanda ini masih berdiri kokoh di tepi sungai Kelay. Untuk mengakses tempat ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi dari ibukota kabupaten Berau, Tanjung Redeb langsung menuju...

   Read more
avatar
5.0
2y

Tujuan wisata sejarah di Berau.Keraton Sambaliung merupakan kesatuan dengan Keraton Gunung Tabur di kecamatan Gunung Tabur yang terpisahkan oleh sungai Kelay di sisi Sambaliung dan sungai Segah disisi Gunung Tabur.Koleksi museum terdiri dari barang-barang pribadi peninggalan jaman kerajaan Sambaliung.Di halaman museum ada 3 prasasti kayu yang bertuliskan aksara Arab Melayu (1 prasasti) dan 2 lainnya bertuliskan aksara asli Bugis.Di depan gerbang masuk keraton juga terdapat 2 pilar yang terbuat dari kayu Ulin dan bertuliskan aksara kuno.Selain itu di sini juga ada buaya yang sudah diawetkan yang panjangnya 4 lingkungan keraton sangatlah asri dan tenang.Masih bisa ditemui meriam kuno didepan kanan kiri bangunan museum.Parkir disini juga gratis karena tidak ada lahan parkir yang spesifik.Parkir kendaraan disepanjang jalan area keraton.Tempat ini cocok untuk anak-anak akan tetapi tidak ramah disabilitas, mengingat bangunan keraton yang berundak anak tangga.Bagi disabilitas bisa tetap menikmati keindahan keraton dengan mengelilingi bangunan keraton karena aksesnya mulus,jalan semen mengelilingi...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Kk IiKk Ii
Keraton Sambaliung merupakan keraton dari Kesultanan Sambaliung yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Keraton Sambaliung merupakan saudara kandung dari Keraton Gunung Tabur, yang juga merupakan Kesultanan Gunung Tabur. Sambaliung dan Gunung Tabur adalah kesultanan yang dulunya bernama Kesultanan Berau. Saat masih bernama Kerajaan Berau, agama yang dianut masih Hindu Budha, namun setelah penguasanya menjadi Islam, maka corak pemerintahannya berubah menjadi kesultanan. Belanda yang masuk Berau berhasil memecah belah Kesultanan Berau hingga terpecahlah kesultanan Berau menjadi Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur. Jika Anda masuk kompleks Keraton Sambaliung, Anda akan masuk dg gratis. Anda akan menemukan kompleks keraton, yang sayangnya tidak terawat dengan baik. Bahan bangunannya masih kayu, catnya mengelupas di sana sini, bahkan ada yg berlubang dan lepas. Jika Anda masuk ke dalam istananya, Anda akan menemukan ruangan2 seperti halnya ruangan istana: ada aula, tempat tidur, tahta raja, dll. Yg menarik adalah Anda akan menemukan tubuh buaya yg telah diawetkan dan disimpan di dalam kaca. Panjang buaya ini bisa jadi 4-5 meter dengan mulut yg menganga. Sayangnya tidak ada keterangan mengenai buaya ini, apakah buaya ini ada hubungannya dengan Kesultanan Sambaliung ataukah hanya buaya biasa yg kemudian diawetkan. Saya rasa Dinas Pariwisata Kabupaten Berau harus mulai memperhatikan situs bersejarah ini. Sayang sekali rasanya jika situs yg bernilai sejarah tinggi ini akan hilang dimakan waktu dan terlupakan. Saya rasa banyak anak muda Berau juga belum pernah dayang ke Keraton Sambaliung ini. Saya sekedar datang saja karena saya suka bersepeda. Ketika sampai di Keraton ini, hanya saya sendiri dari saya datang sampai saya pulang.
Anik SetyawatiAnik Setyawati
Tujuan wisata sejarah di Berau.Keraton Sambaliung merupakan kesatuan dengan Keraton Gunung Tabur di kecamatan Gunung Tabur yang terpisahkan oleh sungai Kelay di sisi Sambaliung dan sungai Segah disisi Gunung Tabur.Koleksi museum terdiri dari barang-barang pribadi peninggalan jaman kerajaan Sambaliung.Di halaman museum ada 3 prasasti kayu yang bertuliskan aksara Arab Melayu (1 prasasti) dan 2 lainnya bertuliskan aksara asli Bugis.Di depan gerbang masuk keraton juga terdapat 2 pilar yang terbuat dari kayu Ulin dan bertuliskan aksara kuno.Selain itu di sini juga ada buaya yang sudah diawetkan yang panjangnya 4 lingkungan keraton sangatlah asri dan tenang.Masih bisa ditemui meriam kuno didepan kanan kiri bangunan museum.Parkir disini juga gratis karena tidak ada lahan parkir yang spesifik.Parkir kendaraan disepanjang jalan area keraton.Tempat ini cocok untuk anak-anak akan tetapi tidak ramah disabilitas, mengingat bangunan keraton yang berundak anak tangga.Bagi disabilitas bisa tetap menikmati keindahan keraton dengan mengelilingi bangunan keraton karena aksesnya mulus,jalan semen mengelilingi bangunan keraton.
SM MusiCSM MusiC
Kesultanan Sambaliung (sebelumnya bernama Kerajaan Tanjung) adalah kesultanan hasil dari pemecahan Kesultanan Berau, di mana Berau dipecah menjadi dua, yaitu Sambaliung dan Gunung Tabur pada sekitar tahun 1810-an sultan Sambaliung pertama adalah Sultan Alimuddin yang lebih dikenal dengan nama Raja Alam. Raja Alam adalah keturunan dari Baddit Dipattung atau yang lebih dikenal dengan Aji Suryanata Kesuma raja Berau pertama. Sampai dengan generasi ke-9, yakni Aji Dilayas. Aji Dilayas mempunyai dua anak yang berlainan ibu. Yang satu bernama Pangeran Tua dan satunya lagi bernama Pangeran Dipati. Kemudian, kerajaan Berau diperintah secara bergantian antara keturunan Pangeran Tua dan Pangeran Dipati (hal inilah yang membuat terjadinya perbedaan pendapat yang bahkan kadang-kadang menimbulkan insiden). Raja Alam adalah cucu dari Sultan Hasanuddin dan cicit dari Pangeran Tua, atau generasi ke-13 dari Aji Surya Nata Kesuma. Raja Alam adalah sultan pertama di Tanjung Batu Putih, yang mendirikan ibukota kerajaannya di Tanjung pada tahun 1810. (Tanjung Batu Putih kemudian menjadi kerajaan Sambaliung).
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in East Kalimantan

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Keraton Sambaliung merupakan keraton dari Kesultanan Sambaliung yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Keraton Sambaliung merupakan saudara kandung dari Keraton Gunung Tabur, yang juga merupakan Kesultanan Gunung Tabur. Sambaliung dan Gunung Tabur adalah kesultanan yang dulunya bernama Kesultanan Berau. Saat masih bernama Kerajaan Berau, agama yang dianut masih Hindu Budha, namun setelah penguasanya menjadi Islam, maka corak pemerintahannya berubah menjadi kesultanan. Belanda yang masuk Berau berhasil memecah belah Kesultanan Berau hingga terpecahlah kesultanan Berau menjadi Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur. Jika Anda masuk kompleks Keraton Sambaliung, Anda akan masuk dg gratis. Anda akan menemukan kompleks keraton, yang sayangnya tidak terawat dengan baik. Bahan bangunannya masih kayu, catnya mengelupas di sana sini, bahkan ada yg berlubang dan lepas. Jika Anda masuk ke dalam istananya, Anda akan menemukan ruangan2 seperti halnya ruangan istana: ada aula, tempat tidur, tahta raja, dll. Yg menarik adalah Anda akan menemukan tubuh buaya yg telah diawetkan dan disimpan di dalam kaca. Panjang buaya ini bisa jadi 4-5 meter dengan mulut yg menganga. Sayangnya tidak ada keterangan mengenai buaya ini, apakah buaya ini ada hubungannya dengan Kesultanan Sambaliung ataukah hanya buaya biasa yg kemudian diawetkan. Saya rasa Dinas Pariwisata Kabupaten Berau harus mulai memperhatikan situs bersejarah ini. Sayang sekali rasanya jika situs yg bernilai sejarah tinggi ini akan hilang dimakan waktu dan terlupakan. Saya rasa banyak anak muda Berau juga belum pernah dayang ke Keraton Sambaliung ini. Saya sekedar datang saja karena saya suka bersepeda. Ketika sampai di Keraton ini, hanya saya sendiri dari saya datang sampai saya pulang.
Kk Ii

Kk Ii

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in East Kalimantan

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Tujuan wisata sejarah di Berau.Keraton Sambaliung merupakan kesatuan dengan Keraton Gunung Tabur di kecamatan Gunung Tabur yang terpisahkan oleh sungai Kelay di sisi Sambaliung dan sungai Segah disisi Gunung Tabur.Koleksi museum terdiri dari barang-barang pribadi peninggalan jaman kerajaan Sambaliung.Di halaman museum ada 3 prasasti kayu yang bertuliskan aksara Arab Melayu (1 prasasti) dan 2 lainnya bertuliskan aksara asli Bugis.Di depan gerbang masuk keraton juga terdapat 2 pilar yang terbuat dari kayu Ulin dan bertuliskan aksara kuno.Selain itu di sini juga ada buaya yang sudah diawetkan yang panjangnya 4 lingkungan keraton sangatlah asri dan tenang.Masih bisa ditemui meriam kuno didepan kanan kiri bangunan museum.Parkir disini juga gratis karena tidak ada lahan parkir yang spesifik.Parkir kendaraan disepanjang jalan area keraton.Tempat ini cocok untuk anak-anak akan tetapi tidak ramah disabilitas, mengingat bangunan keraton yang berundak anak tangga.Bagi disabilitas bisa tetap menikmati keindahan keraton dengan mengelilingi bangunan keraton karena aksesnya mulus,jalan semen mengelilingi bangunan keraton.
Anik Setyawati

Anik Setyawati

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in East Kalimantan

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Kesultanan Sambaliung (sebelumnya bernama Kerajaan Tanjung) adalah kesultanan hasil dari pemecahan Kesultanan Berau, di mana Berau dipecah menjadi dua, yaitu Sambaliung dan Gunung Tabur pada sekitar tahun 1810-an sultan Sambaliung pertama adalah Sultan Alimuddin yang lebih dikenal dengan nama Raja Alam. Raja Alam adalah keturunan dari Baddit Dipattung atau yang lebih dikenal dengan Aji Suryanata Kesuma raja Berau pertama. Sampai dengan generasi ke-9, yakni Aji Dilayas. Aji Dilayas mempunyai dua anak yang berlainan ibu. Yang satu bernama Pangeran Tua dan satunya lagi bernama Pangeran Dipati. Kemudian, kerajaan Berau diperintah secara bergantian antara keturunan Pangeran Tua dan Pangeran Dipati (hal inilah yang membuat terjadinya perbedaan pendapat yang bahkan kadang-kadang menimbulkan insiden). Raja Alam adalah cucu dari Sultan Hasanuddin dan cicit dari Pangeran Tua, atau generasi ke-13 dari Aji Surya Nata Kesuma. Raja Alam adalah sultan pertama di Tanjung Batu Putih, yang mendirikan ibukota kerajaannya di Tanjung pada tahun 1810. (Tanjung Batu Putih kemudian menjadi kerajaan Sambaliung).
SM MusiC

SM MusiC

See more posts
See more posts