Fulan Fehan yaitu salah satu lembah di kaki Gunung Lakaan dengan padang rumput (sabana) yang sangat luas. Lembah ini berada di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jaraknya sekitar 26 Km dari Atambua, ibukota Kabupaten Belu.
Potensi yang dimiliki Lembah Fulan Fehan begitu banyak untuk daya tarik wisata. Kondisi alam yang masih natural, tampak kuda-kuda dan sapi bebas berkeliaran, pohon kaktus yang tumbuh subur dan hamparan padang sabana yang luas tak terjangkau oleh mata. Ketika berada di tempat ini, kita bagai dekat atau bisa menyentuh awan.
Selain itu, Tak jauh dari lembah ini ada beberapa obyek bersejarah lain yang menjadi kesatuan potensi pesona dan daya tarik obyek wisata, seperti Benteng Ranu Hitu atau Benteng Lapis Tujuh di puncak Bukit Makes, di sudut lain berdiri Gunung Gunung Lakaan yang menjulang tinggi, Bukit Batu Maudemu di Desa Maudemu, yang di puncaknya terdapat beberapa peninggalan bersejarah berupa ksadan dan kuburan-kuburan bangsa Melus.
Untuk mencapai tempat ini ada dua alternatif yaitu melalui Desa Dirun dan Desa Maudemu. Dari dua desa ini pengunjung bisa menuju Fulan Fehan dengan berjalan kaki (hiking/trekking) yang jalurnya sementara masih disiapkan karena hanya bebatuan.
Dari tempat ini kita dapat mendaki Gunung Lakaan yang berada di bagian barat dan rangkaian pegunungan yang termasuk wilayah Timor Leste di bagian timur dan selatan. Untuk itu, saat berada di tempat ini usahakan menggunakan jaket yang tebal karena kondisi angin di tempat ini begitu kencang.
Dengan keindahan alamnya yang unik, Fulan Fehan mempunyai potensi besar untuk diproyeksikan sebagai salah satu obyek wisata alam unggulan. Pengembangan obyek wisata ini masih dalam tahap perencanaan tetapi diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa dimulai proses pembangunannya. Semoga saja ketika sudah menjadi objek wisata, tidak ada tangan-tangan jahil yang merusak keaslian...
Read more
Learn more insights from Wanderboat AI.
