Pantai Kolbano jarak 20 km dari Pantai Oetune. Dari Oetune belok kanan ikuti jalan aspal utama hanya ada 2 pertigaan, sekali belok kiri dan kanan.
Sebelum pantai saya singgah dulu di rumah makan Padang, dekat dermaga Kolbano. Seharian tidak makan nasi, kalori berasal dari minuman nira manis. Ternyata menu masakan padang tidak seperti yang asli di Padang atau Jawa. Sudah modifikasi, gak ada sayur santan. Ada mangkuk isi air, aku kira buat cuci tangan ternyata kuah sup. Gak apa-apalah, sulit dapat makanan halal, di sepanjang jalan yang saya lalui.
Batu-batu warna-warni ada di Pantai Kolbano sangat indah. Saat air pasang, membawa bebatuan itu ke pinggir tiada habisnya. Jika akan membawa batu ini untuk oleh-oleh , di sepanjang pantai ke arah dermaga Kolbano banyak masyarakat setempat yang menjual telah dipilih berdasarkan warna dan ukuran. Satu karung 15 ribu s.d. 25 ribu tergantung warna.
Saat yang indah menikmati pemandangan sunrise, matahari akan muncul dari tengah laut, saat sunset di bukit. Saya di sini pada hari minggu sejak pukul 04.30 s.d. 06.30 tidak jumpa atau melihat seorangpun saat menyusuri Pantai Kolbano. Ada home stay dekat pantai tarif +-300rban AC, kamar mandi private. Salah satunya milik pak Yopi, yang terletak di belakang tokonya.
Pantai ini sepi sekali, setelah petang gak ada orang sama sekali, jika sendirian seperti aku ini malah aku nikmati kesendirian. Saat masih terang ada beberapa orang yang singgah setelah perjalanan, bukan sengaja wisata nampaknya.
Meskipun sepi ada yang menemani kami yaitu anak-anak yang biasa membersihkan pantai ini. Mereka bantu memotret saya, sebagai modelnya, bagaikan fofografer profesional, punya konsep, buat bingkai, buat susunan batu sebagai foreground, sat set saat memberi aba-aba untuk pose. Keren, dengan tarif seikhlasnya pula.
Perjalanan ke Kolbano kali ini bukan sekedar healing, tapi sepanjang jalan merenung menikmati keindahan alam dengan penduduk ramah, khas senyum bibir merahnya. Rumah-rumah di sepanjang jalan sederhana, hewan ternak berkeliaran, namun aman dari pencurian. Saya jumpa anak-anak memikul ember atau jerigen isi air, dan ada yang bermain ban motor bekas.
Saat kami ngobrol dengan penduduk setempat, mereka anggap kami yang dari Jawa itu hidup nyaman serba ada, semua gampang didapat, mapan dan bahagia. Mungkin mereka lihat di sinetron TV. Padahal semua begitu juga. Di NTT ini hewan ternak aman, meskipun hidup dalam keterbatasan. Di beberapa daerah di Jawa yang pernah aku kunjungi ada yang tidak aman, bahkan tempat tidur dibangun dekat kandang supaya hewan ternak tidak dicuri. Bahkan tanaman sayuran berebut dengan maling jika sudah saatnya panen.
Dari fenomena di atas sebenarnya bahagia itu bukan dari banyaknya harta. Orang luar Jawa anggap di Jawa itu bahagia, beda dengan faktanya. "BAHAGIA ITU ADA JIWA, BUKAN DI JAWA".
Banyak pelajaran yang saya dapat dari traveling ke NTT kali ini. Alam yang indah dan sekali-kali jumpa ternak di padang rumput, sungguh membuat...
Read moreKolbano is a unique beach in Indonesia. Visit Kolbano beach will be a different experience for you. Unlike other beaches, Kolbano coastal expanse filled with beautiful colorful pebbles. Stone and pebbles colors in Kolbano beach has a wide variety of shapes and colors. There are red, green, yellow, black, and patterned stone. Beside that, also there's a stone that has tree colors - red, black and beige. Another uniqueness of Koka beach is that you can see the sunrise and sunset from the same place. So it is not surprising that became a favorite location for photographers who want to hunt...
Read morePeople said it's name is pantai Kolbano, which is not entirely true. Kolbano is the name of a district at Kupang Tengah Selatan, it has very long shore line. Due to it's unique character, the villagers call it Pantai Batu. It has it's own beauty. The beach has shallow water with color gradation from cyan, sky blue, to dark blue. The shore main attraction is the rock, yes instead of sands this beach's shore contain rocks in various colors. Apart from it's unique charm, the villagers are...
Read more