HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Garut Great Mosque — Attraction in Garut

Name
Garut Great Mosque
Description
The Great Mosque of Garut is a historical congregational mosque in the city of Garut, Garut Regency, Indonesia. The mosque is one of the oldest mosques in the region, first constructed on September 15, 1813 by the Dutch colonial representatives in the Priangan.
Nearby attractions
Nearby restaurants
Rêverdose Eatery & Music Place
Jl. Ahmad Yani No.10, Paminggir, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44117, Indonesia
Gulapadi Garut
Jl. Bank, Paminggir, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44112, Indonesia
Cafe Saeungapna
Jl. Bank No.17, Paminggir, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44118, Indonesia
Mie Baso Citra Rasa Garut
Jl. Cimanuk No.348, Paminggir, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44118, Indonesia
MENUME Terrace White Cafe
Jl. Pakuwon No.29, Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44117, Indonesia
Urban Cafe Garut
Jl. Pakuwon No.12, Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44117, Indonesia
RM Saung Cikenceh Cikuray
Jl. Cikuray No.21-25, Regol, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44114, Indonesia
Restorasa
Jl. Bank, Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44117, Indonesia
Gokana Ramen & Teppan - Ramayana Garut
Jl. Guntur No.18, Paminggir, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44118, Indonesia
Steak Mek Garut
Jl. Cimanuk No.332, Paminggir, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 40112, Indonesia
Nearby hotels
Pondok Kost Aulia Syariah
Jl. Cimanuk No.121, Paminggir, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44118, Indonesia
RedDoorz near Alun-Alun Garut
Jl. Veteran No.14 - 18, Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44117, Indonesia
Mercure Garut City Center
Jl. Guntur No.02, Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44118, Indonesia
Familie Ayu Hotel
Jl. Ranggalawe No.66, Regol, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44114, Indonesia
SPOT ON 90921 Wisma Pkpn 2
Jl. Ciledug No.79, Regol, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44117, Indonesia
New Golden Clouds - Non Smoking Homestay
Jl. Papandayan No.99, Regol, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44114, Indonesia
RedDoorz Container @ Teras Cimanuk Garut
Teras Cimanuk, Sukakarya, South Tarogong, Garut Regency, West Java 44151, Indonesia
Urbanview Syariah Utami Inn Garut by RedDoorz
Jl. Rsu DR. Slamet No.588, Sukakarya, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151, Indonesia
Homestay PKPN Garut Mitra RedDoorz
Jl. Ciledug No.79, Regol, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44114, Indonesia
WISMA YASMIN SYARIAH
Jl. Pasundan No.39, Kota Kulon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44112, Indonesia
Related posts
Keywords
Garut Great Mosque tourism.Garut Great Mosque hotels.Garut Great Mosque bed and breakfast. flights to Garut Great Mosque.Garut Great Mosque attractions.Garut Great Mosque restaurants.Garut Great Mosque travel.Garut Great Mosque travel guide.Garut Great Mosque travel blog.Garut Great Mosque pictures.Garut Great Mosque photos.Garut Great Mosque travel tips.Garut Great Mosque maps.Garut Great Mosque things to do.
Garut Great Mosque things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Garut Great Mosque
IndonesiaWest JavaGarutGarut Great Mosque

Basic Info

Garut Great Mosque

QWM2+GC2, Jl. Jendral Ahmad Yani - Jl. Veteran, Paminggir, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44118, Indonesia
4.7(3.2K)
Open until 12:00 AM
Save
spot

Ratings & Description

Info

The Great Mosque of Garut is a historical congregational mosque in the city of Garut, Garut Regency, Indonesia. The mosque is one of the oldest mosques in the region, first constructed on September 15, 1813 by the Dutch colonial representatives in the Priangan.

Cultural
Family friendly
attractions: , restaurants: Rêverdose Eatery & Music Place, Gulapadi Garut, Cafe Saeungapna, Mie Baso Citra Rasa Garut, MENUME Terrace White Cafe, Urban Cafe Garut, RM Saung Cikenceh Cikuray, Restorasa, Gokana Ramen & Teppan - Ramayana Garut, Steak Mek Garut
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Open hoursSee all hours
MonOpen 24 hoursOpen

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Garut
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Garut
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Garut
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby restaurants of Garut Great Mosque

Rêverdose Eatery & Music Place

Gulapadi Garut

Cafe Saeungapna

Mie Baso Citra Rasa Garut

MENUME Terrace White Cafe

Urban Cafe Garut

RM Saung Cikenceh Cikuray

Restorasa

Gokana Ramen & Teppan - Ramayana Garut

Steak Mek Garut

Rêverdose Eatery & Music Place

Rêverdose Eatery & Music Place

4.6

(416)

Click for details
Gulapadi Garut

Gulapadi Garut

4.7

(839)

Click for details
Cafe Saeungapna

Cafe Saeungapna

4.4

(520)

Click for details
Mie Baso Citra Rasa Garut

Mie Baso Citra Rasa Garut

4.2

(313)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Garut Great Mosque

4.7
(3,245)
avatar
4.0
13w

— Masjid Agung Kabupaten Garut —

-tempat atau fasilitas umum-

Lokasi yang aman Lokasi strategis, termasuk cukup dekat dari travel luar kabupaten (semisal travel dari bandung) dan dari stasiun. Sekitar masjid pun alun - alun garut yang juga fasilitas umum. Terdapat pula warung atau gerobak jajanan yang berada di sekitar kawasan masjid agung ini dan alun-alunnya. Oiya ada sekolah juga di sekitar area ini dan terdapat tempat untuk parkir mobil dan motor.

Fasilitas well - ok Pada area masjid agung garut ini ada pastinya ada tempat untuk beribadah (sholat) dan wudhu, selasar yang luas, terdapat pula penitipan sendal atau sepatu, dan juga dua area toilet. Namun, ketika saya berkunjung terdapat problem atau masalah pada bagian air (air keran tidak mengalir) di area toilet belakang. Untungnya, toilet area depan memiliki air yang melimpah dan aman. Nah toilet area depan ini bisa langsung diakses tanpa harus memasuki masjid. Oiya, tersedia juga mukena dan sarung untuk digunakan secara umum serta terdapat juga Al-Quran. Juga terdapat seperti tempat isi ulang air minum tapi ternyata tidak bisa digunakan. Hm, kalau melihat ulasan lain yang membahas terkait karpet atau lainnya sih saya kemarin kurang terlalu memperhatikan. Tapi secara keseluruhan bagi saya masih ok ok saja.

pengalaman pribadi Saya berkesempatan berkunjung ke sini yaitu pada sekitar waktu pagi hari, dengan rentang waktu antara pukul 7 - 8 pagi lebih. Pada waktu itu, sudah terdapat bapak - bapak yang jaga di bagian penitipan sendal atau sepatu. Namun, pintu utama untuk masuk ke area sholat masih terkunci tapi saya diberikan arahan untuk menggunakan pintu yang lainnya. Mungkin akses pintu utama akan dibuka ketika sudah agak cukup siang. Suasana di pagi hari terasa tenang dan nyaman, walau dipinggir area masjid ini dekat dengan area area alun-alun tapi masih cukup aman bagi saya pribadi. Pada beberapa waktu pun terdapat burung kecil yang bisa masuk ke dalam area masjid tapi pada akhirnya bisa keluar dengan sendirinya. Bapak penjaga penitipan sendal atau sepatu pun ramah, oiya terdapat juga yang menjaga area bagian toilet. Pastinya karena dekat dengan alun-alun dan sekolah maka area masjid ini tidak selalu sepi, alias akan ada saja yang berada di sekitar area masjid sehingga tidak akan terasa sendiri. Lalu, ketika saya datang lagi saat waktu Dzuhur pastinya area masjid ramai begitu pula dengan area...

   Read more
avatar
5.0
5y

seolah diciptakan untuk menjadi saksi bisu perjalanan masyarakat Garut hingga kini Konon penamaan Garut, berasal dari cerita saat salah seorang warga sekitar, yang tertusuk duri tanaman ki Garut, saat survey mencari lahan untuk pembangunan masjid kebanggaan kota Intan tersebut.

Pengurus Masjid Agung Garut  KH A. Aceng Nauval Mimar mengatakan, pembangunan Masjid Agung Garut, merupakan salah satu dari empat paketan pembangunan infrastruktur, yang dibangun perwakilan Belanda di wilayah Priangan saat itu.

“Kebetulan ibu kota Garut mau dipindah dari Balubur Limbangan ke wilayah sekarang ini,” ujar dia, sambil menunjukan denah masjid yang ada didepannya, saat ditemui

Dalam catatan sejarah perpindahan ibu kota Garut, pembangunan masjid diperkirakan dilakukan sekitar 1813. “Namun ada juga sebagian pendapat mengatakan 1809,” kata dia.

Saat itu, pembangunan masjid berbarengan dengan pembangunan gedung pendopo dan tempat tinggal bupati, kantor asisten residen (Kantor Bakorwil saat ini), dan gedung penjara yang tepat berhadapan langsung dengan masjid.

Tak lupa dalam paketan pembangunan itu, satu bangunan ‘Babancong’ ikut dibangun Belanda, yang berdiri di depan Pendopo, dan berada persis di tengah antara masjid dan Pendopo saat ini.

“Kalau Babancong biasa digunakan bupati beserta pejabat pemerintahan dalam menyampaikan pidato kepada masyarakat,” ujar dia menerangkan.

Nauval mengatakan, pembangunan masjid diprakarsai Bupati RAA Wiratanudatar yang berkuasa hingga 1815, kemudian disempurnakan oleh bupati selanjutnya, Adipati Suria Karta Legawa yang berkuasa pada 1829.

“Perkembangan masjid lebih ramai menjadi pusat kegiatan kegamaan masyarakat setelah dipegang Adipati Mohammad Musa Suria Kartalegawa putranya Adipati Suria Karta Legawa yang menggantikannya berkuasa,” kata dia.

Awalnya pembangunan masjid seluas 4.480 meter persegi itu, hanya diperuntukan untuk shalat lima waktu, namun seiring perkembangan warga, terutama mulai masuknya budaya pesantren, akhirnya masjid mulai difungsikan menggelar shalat jumat, shalat idul fitri dan kegiatan keagamaan islam lainnya.

Bahkan seiring diberlakukannya jadwal libur sekolah saat memasuki bulan suci Ramadan tahun 1983, aktifitas masjid lebih meriah dengan hadirnya pesantren kilat (Paskil) Ramadan.

“Sejak zaman Pak Soeharto (presiden saat itu) paskil Ramadan Masjid Agung tidak pernah...

   Read more
avatar
4.0
5y

Lokasi masjid Agung Garut berada di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Veteran, Paminggir Kota Garut Kabupaten Garut Jawa Barat. Tepatnya berada di sebelah utara alun-alun Garut dan menempati lahan wakaf dengan luas 4.480 meter persegi. berada di tempat yang cukup strategis yaitu di pusat kota, tak heran masjid Agung Garut  selalu dipenuhi oleh para jamaah dan para pengunjung. Ditambah dengan adanya berbagai kegiatan keislaman di masjid tersebut sehingga masjid Agung Garut tak pernah sepi.

Masjid Agung Garut juga memiliki sejarah. Pembangunannya tak lepas dari pembangunan Kabupaten Garut juga. Telah ditemukan dalam sebuah catatan sejarah yang menyebutkan bahwa pada tanggal 15 September 1813 pada saat itu pertama kali dibangun sarana dan prasarana ibukota pemerintahan Garut yang terdiri dari pembangunan pendopo, masjid, alun-alun dan beberapa saran lainnya. Sebenarnya tidak ada informasi yang pasti tentang kapan masjid Agung Garut pertama didirikan. Namun perkiraannya masjid tersebut telah ada sejak tahun 1809 bahan jauh sebelum itu masjid tersebut telah berdiri. Hal tersebut dikarenakan terdapat angka dengan tahun yang sama pada sebuah nisan kuburan yang berada di komplek pemakaman masjid Agung Garut.

Pada awalnya, masjid Agung Garut merupakan sebuah bangunan masjid yang khas dengan bangunan tradisional pada zamannya. Yang berupa atap limas bersusun tiga. Gambaran tersebut berdasarkan beberapa dokumen foto tua pada masa penjajahan Belanda. Hal yang berbeda dengan beberapa masjid lainnya pada masa itu masjid Agung Garut terdapat sebuah beranda dengan sentuhan gaya Eropa. Sentuhan Eropa tersebut berupa pilar bundar yang menopang fasad bangunan yang terbuat dari beton.

Kemudian telah beberapa kali mengalami renovasi sehingga menjadi sebuah bangunan yang megah dan besar di Kabupaten Garut. Sekarang terdapat kubah dan juga dinding bangunan msjid tersebut dicat dengan warna kuning sehingga terlihat menarik. Sehingga tak heran berbondong-bondong para jamaah menghabiskan waktu ibadahnya di masjid...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Aghniya FAghniya F
— Masjid Agung Kabupaten Garut — -tempat atau fasilitas umum- - Lokasi yang aman Lokasi strategis, termasuk cukup dekat dari travel luar kabupaten (semisal travel dari bandung) dan dari stasiun. Sekitar masjid pun alun - alun garut yang juga fasilitas umum. Terdapat pula warung atau gerobak jajanan yang berada di sekitar kawasan masjid agung ini dan alun-alunnya. Oiya ada sekolah juga di sekitar area ini dan terdapat tempat untuk parkir mobil dan motor. - Fasilitas well - ok Pada area masjid agung garut ini ada pastinya ada tempat untuk beribadah (sholat) dan wudhu, selasar yang luas, terdapat pula penitipan sendal atau sepatu, dan juga dua area toilet. Namun, ketika saya berkunjung terdapat problem atau masalah pada bagian air (air keran tidak mengalir) di area toilet belakang. Untungnya, toilet area depan memiliki air yang melimpah dan aman. Nah toilet area depan ini bisa langsung diakses tanpa harus memasuki masjid. Oiya, tersedia juga mukena dan sarung untuk digunakan secara umum serta terdapat juga Al-Quran. Juga terdapat seperti tempat isi ulang air minum tapi ternyata tidak bisa digunakan. Hm, kalau melihat ulasan lain yang membahas terkait karpet atau lainnya sih saya kemarin kurang terlalu memperhatikan. Tapi secara keseluruhan bagi saya masih ok ok saja. - pengalaman pribadi Saya berkesempatan berkunjung ke sini yaitu pada sekitar waktu pagi hari, dengan rentang waktu antara pukul 7 - 8 pagi lebih. Pada waktu itu, sudah terdapat bapak - bapak yang jaga di bagian penitipan sendal atau sepatu. Namun, pintu utama untuk masuk ke area sholat masih terkunci tapi saya diberikan arahan untuk menggunakan pintu yang lainnya. Mungkin akses pintu utama akan dibuka ketika sudah agak cukup siang. Suasana di pagi hari terasa tenang dan nyaman, walau dipinggir area masjid ini dekat dengan area area alun-alun tapi masih cukup aman bagi saya pribadi. Pada beberapa waktu pun terdapat burung kecil yang bisa masuk ke dalam area masjid tapi pada akhirnya bisa keluar dengan sendirinya. Bapak penjaga penitipan sendal atau sepatu pun ramah, oiya terdapat juga yang menjaga area bagian toilet. Pastinya karena dekat dengan alun-alun dan sekolah maka area masjid ini tidak selalu sepi, alias akan ada saja yang berada di sekitar area masjid sehingga tidak akan terasa sendiri. Lalu, ketika saya datang lagi saat waktu Dzuhur pastinya area masjid ramai begitu pula dengan area parkirnya. Terima kasih!
muchamachu machutamuchamachu machuta
seolah diciptakan untuk menjadi saksi bisu perjalanan masyarakat Garut hingga kini Konon penamaan Garut, berasal dari cerita saat salah seorang warga sekitar, yang tertusuk duri tanaman ki Garut, saat survey mencari lahan untuk pembangunan masjid kebanggaan kota Intan tersebut. Pengurus Masjid Agung Garut  KH A. Aceng Nauval Mimar mengatakan, pembangunan Masjid Agung Garut, merupakan salah satu dari empat paketan pembangunan infrastruktur, yang dibangun perwakilan Belanda di wilayah Priangan saat itu. “Kebetulan ibu kota Garut mau dipindah dari Balubur Limbangan ke wilayah sekarang ini,” ujar dia, sambil menunjukan denah masjid yang ada didepannya, saat ditemui Dalam catatan sejarah perpindahan ibu kota Garut, pembangunan masjid diperkirakan dilakukan sekitar 1813. “Namun ada juga sebagian pendapat mengatakan 1809,” kata dia. Saat itu, pembangunan masjid berbarengan dengan pembangunan gedung pendopo dan tempat tinggal bupati, kantor asisten residen (Kantor Bakorwil saat ini), dan gedung penjara yang tepat berhadapan langsung dengan masjid. Tak lupa dalam paketan pembangunan itu, satu bangunan ‘Babancong’ ikut dibangun Belanda, yang berdiri di depan Pendopo, dan berada persis di tengah antara masjid dan Pendopo saat ini. “Kalau Babancong biasa digunakan bupati beserta pejabat pemerintahan dalam menyampaikan pidato kepada masyarakat,” ujar dia menerangkan. Nauval mengatakan, pembangunan masjid diprakarsai Bupati RAA Wiratanudatar yang berkuasa hingga 1815, kemudian disempurnakan oleh bupati selanjutnya, Adipati Suria Karta Legawa yang berkuasa pada 1829. “Perkembangan masjid lebih ramai menjadi pusat kegiatan kegamaan masyarakat setelah dipegang Adipati Mohammad Musa Suria Kartalegawa putranya Adipati Suria Karta Legawa yang menggantikannya berkuasa,” kata dia. Awalnya pembangunan masjid seluas 4.480 meter persegi itu, hanya diperuntukan untuk shalat lima waktu, namun seiring perkembangan warga, terutama mulai masuknya budaya pesantren, akhirnya masjid mulai difungsikan menggelar shalat jumat, shalat idul fitri dan kegiatan keagamaan islam lainnya. Bahkan seiring diberlakukannya jadwal libur sekolah saat memasuki bulan suci Ramadan tahun 1983, aktifitas masjid lebih meriah dengan hadirnya pesantren kilat (Paskil) Ramadan. “Sejak zaman Pak Soeharto (presiden saat itu) paskil Ramadan Masjid Agung tidak pernah berhenti,” kata dia.
INDRA LUBISINDRA LUBIS
Lokasi masjid Agung Garut berada di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Veteran, Paminggir Kota Garut Kabupaten Garut Jawa Barat. Tepatnya berada di sebelah utara alun-alun Garut dan menempati lahan wakaf dengan luas 4.480 meter persegi. berada di tempat yang cukup strategis yaitu di pusat kota, tak heran masjid Agung Garut  selalu dipenuhi oleh para jamaah dan para pengunjung. Ditambah dengan adanya berbagai kegiatan keislaman di masjid tersebut sehingga masjid Agung Garut tak pernah sepi. Masjid Agung Garut juga memiliki sejarah. Pembangunannya tak lepas dari pembangunan Kabupaten Garut juga. Telah ditemukan dalam sebuah catatan sejarah yang menyebutkan bahwa pada tanggal 15 September 1813 pada saat itu pertama kali dibangun sarana dan prasarana ibukota pemerintahan Garut yang terdiri dari pembangunan pendopo, masjid, alun-alun dan beberapa saran lainnya. Sebenarnya tidak ada informasi yang pasti tentang kapan masjid Agung Garut pertama didirikan. Namun perkiraannya masjid tersebut telah ada sejak tahun 1809 bahan jauh sebelum itu masjid tersebut telah berdiri. Hal tersebut dikarenakan terdapat angka dengan tahun yang sama pada sebuah nisan kuburan yang berada di komplek pemakaman masjid Agung Garut. Pada awalnya, masjid Agung Garut merupakan sebuah bangunan masjid yang khas dengan bangunan tradisional pada zamannya. Yang berupa atap limas bersusun tiga. Gambaran tersebut berdasarkan beberapa dokumen foto tua pada masa penjajahan Belanda. Hal yang berbeda dengan beberapa masjid lainnya pada masa itu masjid Agung Garut terdapat sebuah beranda dengan sentuhan gaya Eropa. Sentuhan Eropa tersebut berupa pilar bundar yang menopang fasad bangunan yang terbuat dari beton. Kemudian telah beberapa kali mengalami renovasi sehingga menjadi sebuah bangunan yang megah dan besar di Kabupaten Garut. Sekarang terdapat kubah dan juga dinding bangunan msjid tersebut dicat dengan warna kuning sehingga terlihat menarik. Sehingga tak heran berbondong-bondong para jamaah menghabiskan waktu ibadahnya di masjid Agung Garut.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Garut

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

— Masjid Agung Kabupaten Garut — -tempat atau fasilitas umum- - Lokasi yang aman Lokasi strategis, termasuk cukup dekat dari travel luar kabupaten (semisal travel dari bandung) dan dari stasiun. Sekitar masjid pun alun - alun garut yang juga fasilitas umum. Terdapat pula warung atau gerobak jajanan yang berada di sekitar kawasan masjid agung ini dan alun-alunnya. Oiya ada sekolah juga di sekitar area ini dan terdapat tempat untuk parkir mobil dan motor. - Fasilitas well - ok Pada area masjid agung garut ini ada pastinya ada tempat untuk beribadah (sholat) dan wudhu, selasar yang luas, terdapat pula penitipan sendal atau sepatu, dan juga dua area toilet. Namun, ketika saya berkunjung terdapat problem atau masalah pada bagian air (air keran tidak mengalir) di area toilet belakang. Untungnya, toilet area depan memiliki air yang melimpah dan aman. Nah toilet area depan ini bisa langsung diakses tanpa harus memasuki masjid. Oiya, tersedia juga mukena dan sarung untuk digunakan secara umum serta terdapat juga Al-Quran. Juga terdapat seperti tempat isi ulang air minum tapi ternyata tidak bisa digunakan. Hm, kalau melihat ulasan lain yang membahas terkait karpet atau lainnya sih saya kemarin kurang terlalu memperhatikan. Tapi secara keseluruhan bagi saya masih ok ok saja. - pengalaman pribadi Saya berkesempatan berkunjung ke sini yaitu pada sekitar waktu pagi hari, dengan rentang waktu antara pukul 7 - 8 pagi lebih. Pada waktu itu, sudah terdapat bapak - bapak yang jaga di bagian penitipan sendal atau sepatu. Namun, pintu utama untuk masuk ke area sholat masih terkunci tapi saya diberikan arahan untuk menggunakan pintu yang lainnya. Mungkin akses pintu utama akan dibuka ketika sudah agak cukup siang. Suasana di pagi hari terasa tenang dan nyaman, walau dipinggir area masjid ini dekat dengan area area alun-alun tapi masih cukup aman bagi saya pribadi. Pada beberapa waktu pun terdapat burung kecil yang bisa masuk ke dalam area masjid tapi pada akhirnya bisa keluar dengan sendirinya. Bapak penjaga penitipan sendal atau sepatu pun ramah, oiya terdapat juga yang menjaga area bagian toilet. Pastinya karena dekat dengan alun-alun dan sekolah maka area masjid ini tidak selalu sepi, alias akan ada saja yang berada di sekitar area masjid sehingga tidak akan terasa sendiri. Lalu, ketika saya datang lagi saat waktu Dzuhur pastinya area masjid ramai begitu pula dengan area parkirnya. Terima kasih!
Aghniya F

Aghniya F

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Garut

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
seolah diciptakan untuk menjadi saksi bisu perjalanan masyarakat Garut hingga kini Konon penamaan Garut, berasal dari cerita saat salah seorang warga sekitar, yang tertusuk duri tanaman ki Garut, saat survey mencari lahan untuk pembangunan masjid kebanggaan kota Intan tersebut. Pengurus Masjid Agung Garut  KH A. Aceng Nauval Mimar mengatakan, pembangunan Masjid Agung Garut, merupakan salah satu dari empat paketan pembangunan infrastruktur, yang dibangun perwakilan Belanda di wilayah Priangan saat itu. “Kebetulan ibu kota Garut mau dipindah dari Balubur Limbangan ke wilayah sekarang ini,” ujar dia, sambil menunjukan denah masjid yang ada didepannya, saat ditemui Dalam catatan sejarah perpindahan ibu kota Garut, pembangunan masjid diperkirakan dilakukan sekitar 1813. “Namun ada juga sebagian pendapat mengatakan 1809,” kata dia. Saat itu, pembangunan masjid berbarengan dengan pembangunan gedung pendopo dan tempat tinggal bupati, kantor asisten residen (Kantor Bakorwil saat ini), dan gedung penjara yang tepat berhadapan langsung dengan masjid. Tak lupa dalam paketan pembangunan itu, satu bangunan ‘Babancong’ ikut dibangun Belanda, yang berdiri di depan Pendopo, dan berada persis di tengah antara masjid dan Pendopo saat ini. “Kalau Babancong biasa digunakan bupati beserta pejabat pemerintahan dalam menyampaikan pidato kepada masyarakat,” ujar dia menerangkan. Nauval mengatakan, pembangunan masjid diprakarsai Bupati RAA Wiratanudatar yang berkuasa hingga 1815, kemudian disempurnakan oleh bupati selanjutnya, Adipati Suria Karta Legawa yang berkuasa pada 1829. “Perkembangan masjid lebih ramai menjadi pusat kegiatan kegamaan masyarakat setelah dipegang Adipati Mohammad Musa Suria Kartalegawa putranya Adipati Suria Karta Legawa yang menggantikannya berkuasa,” kata dia. Awalnya pembangunan masjid seluas 4.480 meter persegi itu, hanya diperuntukan untuk shalat lima waktu, namun seiring perkembangan warga, terutama mulai masuknya budaya pesantren, akhirnya masjid mulai difungsikan menggelar shalat jumat, shalat idul fitri dan kegiatan keagamaan islam lainnya. Bahkan seiring diberlakukannya jadwal libur sekolah saat memasuki bulan suci Ramadan tahun 1983, aktifitas masjid lebih meriah dengan hadirnya pesantren kilat (Paskil) Ramadan. “Sejak zaman Pak Soeharto (presiden saat itu) paskil Ramadan Masjid Agung tidak pernah berhenti,” kata dia.
muchamachu machuta

muchamachu machuta

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Garut

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Lokasi masjid Agung Garut berada di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Veteran, Paminggir Kota Garut Kabupaten Garut Jawa Barat. Tepatnya berada di sebelah utara alun-alun Garut dan menempati lahan wakaf dengan luas 4.480 meter persegi. berada di tempat yang cukup strategis yaitu di pusat kota, tak heran masjid Agung Garut  selalu dipenuhi oleh para jamaah dan para pengunjung. Ditambah dengan adanya berbagai kegiatan keislaman di masjid tersebut sehingga masjid Agung Garut tak pernah sepi. Masjid Agung Garut juga memiliki sejarah. Pembangunannya tak lepas dari pembangunan Kabupaten Garut juga. Telah ditemukan dalam sebuah catatan sejarah yang menyebutkan bahwa pada tanggal 15 September 1813 pada saat itu pertama kali dibangun sarana dan prasarana ibukota pemerintahan Garut yang terdiri dari pembangunan pendopo, masjid, alun-alun dan beberapa saran lainnya. Sebenarnya tidak ada informasi yang pasti tentang kapan masjid Agung Garut pertama didirikan. Namun perkiraannya masjid tersebut telah ada sejak tahun 1809 bahan jauh sebelum itu masjid tersebut telah berdiri. Hal tersebut dikarenakan terdapat angka dengan tahun yang sama pada sebuah nisan kuburan yang berada di komplek pemakaman masjid Agung Garut. Pada awalnya, masjid Agung Garut merupakan sebuah bangunan masjid yang khas dengan bangunan tradisional pada zamannya. Yang berupa atap limas bersusun tiga. Gambaran tersebut berdasarkan beberapa dokumen foto tua pada masa penjajahan Belanda. Hal yang berbeda dengan beberapa masjid lainnya pada masa itu masjid Agung Garut terdapat sebuah beranda dengan sentuhan gaya Eropa. Sentuhan Eropa tersebut berupa pilar bundar yang menopang fasad bangunan yang terbuat dari beton. Kemudian telah beberapa kali mengalami renovasi sehingga menjadi sebuah bangunan yang megah dan besar di Kabupaten Garut. Sekarang terdapat kubah dan juga dinding bangunan msjid tersebut dicat dengan warna kuning sehingga terlihat menarik. Sehingga tak heran berbondong-bondong para jamaah menghabiskan waktu ibadahnya di masjid Agung Garut.
INDRA LUBIS

INDRA LUBIS

See more posts
See more posts