Danau Kaco merupakan danau yang terletak di kabupaten Kerinci, Jambi. Tepatnya di desa Lempur, kecamatan Gunung Raya. Danau ini berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan situs warisan UNESCO. Danau kaco memiliki luas sekitar 90 meter persegi dan memiliki kedalaman yang belum diketahui. Secara geografis danau ini terletak pada ketinggian 1229 mdpl.
Danau kaco dapat memancarkan cahaya terang di malam hari pancaran cahaya itu semakin terang pada saat malam bulan purnama atau malam tanggal 15 penanggalan Hijriah.
Danau Kaco memiliki keunikan yang khas yang jarang dimiliki oleh danau-danau lain yang ada di Indonesia. Keunikan tersebut seperti Danau Kaco dapat mengeluarkan cahaya yang terang, terutama pada saat bulan purnama. Warna air di danau ini adalah cyan atau hijau kebiruan yang sangat jernih dan berkilau di malam hari. Jika wisatawan datang ke Danau Kaco pada saat bulan purnama maka para wisatawan tidak membutuhkan alat bantu penerangan karena air danau dapat mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Jika dilihat dari kejauhan cahaya yang dipancarkan oleh Danau Kaco akan terlihat seperti lampu yang diarahkan kelangit. Warna air yang unik dan kejernihan danau ini menjadikan kedalaman danau sulit ditebak dan diukur. Sampai saat ini titik terdalam yang berhasil diukur oleh pemandu lokal dari Lempur Mudik adalah 20 m. Suhu air di danau Kaco sendiri cenderung lebih rendah dibandingkan dengan suhu lingkungan di sekitarnya.
Karena keunikan air danaunya banyak peneliti, pemerhati alam, dan wisatawan yang ingin mengetahui sebab dibalik warna cyan jernih danau ini. Pendapat paling ilmiah yang bisa dirangkum dari situs perjalanan, situs pribadi dan wawancara dengan masyarakat adalah karena kandungan mineral tertentu di sedimen danau ini yang menghasilkan pancaran warna cyan. Secara kimia, struktur molekul air sendiri memberikan warna instrinsik biru pada masa air. Warna ini akan terlihat jelas sebanding dengan peningkatan jumlah masa air. Beberapa kandungan kimia seperti kalsium karbonat dan kaolin juga dapat memancarkan warna biru kehijauan. Warna biru alami pada masa air inilah yang dapat menjadi indikator kualitas ekosistem dan daerah aliran sungai. Danau dengan warna kebiruan cenderung lebih atrofik dibandingkan dengan warna lain. Danau dengan warna ini merupakan indikator daerah aliran sungai yang masih terawat dan belum banyak ecological foot-print dari manusia yang mempengaruhi kualitas lingkungan di sekitarnya. Namun, danau ini cenderung sedikit dihuni oleh biota air seperti ikan, zooplankton dan fitoplankton. Mengingat kondisi di Danau kaco sendiri banyak ditemukan ikan semah (Tordouronensis), hipotesa lain pun muncul. Secara biologi, fitoplankton dan algae dari golongan chlorophyceae, cyanophyceace juga dapat menghasilkan warna biru kehijauan. Sedangkan beberapa organisme dari golongan diatomae dapat memancarkan kilauan keemasan di malam hari.
Menurut kepercayaan warga setempat, cahaya yang dikeluarkan dari dasar Danau Kaco merupakan cahaya intan yang tersimpan di dasar air. Intan tersebut disimpan oleh Raja Gagak, yang berkuasa pada saat itu. Menurut sesepuh desa, intan yang disimpan Raja Gagak di dasar Danau Kaco adalah intan titipan yang merupakan ikatan janji pangeran-pangeran yang ingin melamar putri Raja Gagak yang bernama Putri Napal Melintang. Semua lamaran anak raja yang di Kerinci diterima oleh Raja Gagak, akhirnya dia kebingungan ingin nerima pelamar yang mana. Putri Nepal Melintang sendiri dikenal dengan wajah yang sangat cantik sehingga ia disukai oleh pemuda yang ada pada zaman itu. Bahkan karena kecantikannya ia disukai oleh ayahnya sendiri. Raja Gagak membawa lari putrinya beserta perhiasan Intannya yang dititipkan oleh pengeran sebagai tanda janji. Konon intan yang dibawa lari oleh Raja Gagak disimpan di dasar Danau Kaco. Sampai saat ini warga Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya masih mempercayai bahwa intan tersebut masih tersimpan di...
Read moreLatar Belakang dan Sejarah Kerinci, wilayah paling barat dari Provinsi Jambi telah lama dinamakan Bumi Segepal Tanah Surga yang tercampak ke bumi. Nama tersebut bukanlah tanpa alasan, Kabupaten ini diberkahi kekayaan alam yang tidak hanya indah namun juga unik dan eksotis. Satu di antara keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Kerinci adalah Danau Kaco, yang terletak dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau yang memiliki luas sekitar 30 x 30 meter ini memiliki kedalaman yang masih menjadi misteri. Meskipun memiliki kedalaman air yang tidak terukur, namun dasar Danau Kaco bisa terlihat secara jelas. Ini karena warna air yang bening dan jernih serta tempat ribuan ikan semah berkembang biak. Danau ini terkenal juga dengan sebutan danau kristal karena airnya amat bersih dan bening. Karena keunikannya, maka Unesco memasukkannya sebagai salah satu dalam koleksi warisan dunia. Mitos lahirnya Danau Kaco ini bermula hadirnya sebuah cerita seorang putri cantik yang ingin dipinang oleh banyak pemuda. Mereka menitipkan bebatuan mulia pada Raja Gagak, ayah sang putri. Namun, keserakahan justru membuat Raja Gagak menodai putrinya sendiri. Setelah itu, putrinya pun dibenamkan ke dalam danau beserta harta pinangan tersebut. Daya Tarik Danau Kaco adalah tempat yang pas jika Anda ingin berkemah. Saat malam bulan purnama danau akan mengeluarkan cahaya yang sangat terang, sampai-sampai mereka yang berkemah tidak perlu lagi menggunakan penerangan buatan. Selama menyusuri hutan untuk menyaksikan danau indah ini maka suara serangga dan burung, kupu-kupu ikut menemaninya, tak ketinggalan hutan bambu ikut meramaikannya. Bila melihat buah merah makanlah selagi segar karena merupakan buah keruduk yang memiliki rasa mirip jambu air. Transportasi Untuk bisa sampai ke Danau Kaco, Danau Kaco dapat dicapai melalui jalur darat dimulai dari Kota jambi ke Kota Sungai Penuh. Lalu pengunjung harus berjalan kaki selama empat jam dari Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, melintasi kawasan TNKS. Kendaraan hanya bisa masuk sampai ke Benteng Depati Parbo. Akomodasi Hotel atau penginapan terdekat adanya di Kota Sungai Penuh, Htel Jaya Wisata dan Hotel Kerinci dapat dijadikan pilihan untuk bermalam. Kebanyakan pengunjung memilih menginap di area perkemahan yang ada di sekitar danau. Kuliner Gulai ikan semah khas Kerinci harus Anda coba saat berkunjung kesini. Ikan semah memiliki tekstur daging yang padat dan lezat. Ikan ini diolah dengan racikan bumbu-bumbu segar yang dibuat saat itu juga. Uniknya, Anda juga bisa memakan sisik ikan semah ini. Teksturnya mirip tulang muda pada ayam. Sulitnya mendapatkan ikan semah, didukung rasanya yang gurih membuat ikan semah memiliki harga yang sangat tinggi. Sekilo ikan semah bisa dibandrol harga Rp 180 ribu. Tips Sebelum memasuki kawasan Danau Kaco, jangan lupa meminta izin terlebih dahulu pada orang adat setempat. Menurut pengakuan orang adat, kawasan Danau Kaco merupakan wilayah mereka. Konon, bagi pemancing yang ingin memancing di Danau Kaco, mereka harus memiliki niat yang baik. Jika tidak, maka orang itu tidak akan mendapat ikan. Selain itu, jumlah tangkapan juga tergantung pada...
Read morePertama kali sampai, kesan nya mantap karena dekorasi nya seperti sesuatu yg terurus dengan baik. Begitu jalan 30 menit perasaan itu mulai pudar... berjalan 60 menit perasaan itu mulai luntur. Berjalan 90 menit perasaan itu hilang seketika karena kenyataan yg terlihat adalah sesuatu yg tidak terurus.
Mobil sampai lokasi parkir sulit 4/10. (Kecuali 4x4). Motor sampai lokasi parkir cukup 6/10. Trecking menuju TKP parah 2/10. (Cepat 2 jam lambat 3 jam. Masih alam liar tidak dibuat jalan yg layak. Masih banyak kubangan lumpur dan lintah. Di shelter tidak ada pondok utk berteduh. Benar2 tdk ada yg urus). TKP baik 8/10. ( kalau diurus nilai bisa 10/10). Krn pinggir danau nya parah. Jorok. Ngak ada pondok tempat berteduh dan istirahat. Sedang keindahan nya mantap. Dan air nya dingin + sejuk. Harga guide cukup & relatif 7/10 (krn kualitas & pelayan kurang jd pengaruh ke harga. Kalau pelayanan dan kualitas gyide bagus. Bayar 250k pun ngak masalah). Kualitas guide kurang 6/10 (mungkin kebetulan dapat yg kurang. Pasti ada yg bener2 bagus. Mungkin blum berjodoh. Warga sekitar bersahabat 9/10. (Tanya2 mau dijawab dg baik). Pelayanan cukup 7/10 Ada bonus air terjun 9/10. Mantap... 👍
Saran & masukan Akses jalan setapak dibuat yg layak sampai TKP Minimal tidak berlumpur. Becek2 itu biasa. Berlumpur + lintah itu luar biasa. Dan diberi tanda pita utk petunjuk. Buat pondok di setiap shelter & ditambah. pinggir danau dibersihkan. Bentuk team yg bersihkan jalur dan pondok2 setiap.1x.dalam 1 minggu. pelayanan di tambah. Minimal dapat kopi/teh + indomie di danau buat santai. Sehabis berendam. Bawa kompor & air putih & peralatan. Harga dinaikan dari 250rb ngak masalah yg penting ada perasaan puas. Dari pada 250 hanya nunjukin jalan doank. Kurang puas...uda gitu guide nya ngak bawa apa2. Malah air putih kita yg di sharing... secara kan kasihan kita minun guide.lihat doank. Ngak tega. Diberikan briefing singkat sebelum jalan. Biar lebih profesional. Minimal kelihatan dari luar nya.. kalau dibagian dalam atau kenyataan siapa yg tahu... bawain p3k & alat komunikasi (buat jaga2. Namanya juga di hutan. Perlu persiapan matang. Tidak asal cus.). Nyawa taruhan nya... ditambah plakat papan nya. Tema nya boleh apa saja yg penting bisa menarik...
Read more