Kong Kong time Juang, Jambi People's Struggle Monument
"December 29, 1949, this place has been a silent witness, the battle of Jambi against the Dutch army." This was revealed by Junaidi T Noor, Historian and Cultural Jambi. At that time, Dutch colonists tried to seize Jambi from the territory of the Unitary Republic of Indonesia (NKRI). This battle resulted in the death of a hundred Indonesian fighters, especially Jambi.
Statue of Warrior at the end of Tugu Juang Jambi "Tugu Juang is a historical place for Jambi. Which on December 29, 1949, there has been a battle between the invaders and Jambi fighters, "he said.
This battle took place in Kelurahan Simpang Tiga Sipin Kotabaru Subdistrict, Jambi City. The Government and the Indonesian National Army (TNI) in this case, carry out the politics of "Scorched Earth City of Jambi, Recognize Acid to be a Lake of Fire". This is the background of the construction of monuments in the region.
"A number of battles that have occurred in Jambi, which is behind the construction of Tugu Juang in Simpang Tiga Sipin, is the Battle of Simpang Tiga Sipin between Dutch troops and the army and people of RI. This resulted in the death of 100 soldiers and people around Tugu Juang. The government and the TNI carry out the scorched earth policy of Jambi City, Recognize Asam into a lake of fire, "he said.
Tugu Juang also describes a number of other battles recorded there. For example, the battle of TNI Alnuri I vessel with Dutch warship in Kuala Betara Tanjung Labu Tanjung Jabung District. Selanjunya, the battle of the Red Surgery troops with the TNI in the Pengabuan River Kuala Tungkal that attacked the Dutch warship. Then the battle between the TNI and the people against the Dutch troops in Batanghari, Tanjungjabung, Sarolangun, Bangko, Bungotebo and Kerinci.
Not only the battle records are described in Tugu Juang. Images supported by the picture also contain a number of important events, such as the continued UNCI (United Nations Comission on Indonesia) session at Muaro Tembesi and talks by local Oint Comitte in Jambi. This is what brought TNI and government troops back to Jambi City. Since that day, Jambi territory is fully controlled by...
Read more“29 Desember 1949, tempat ini telah menjadi saksi bisu, pertempuran Jambi melawan tentara Belanda.” Hal ini diungkapkan Junaidi T Noor, Sejarawan sekaligus Budayawan Jambi. Pada masa itu, penjajah Belanda berusaha merampas Jambi dari wilyah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pertempuran ini mengakibatkan gugurnya seratus pejuang Indonesia, khususnya Jambi.
Patung Pejuang di ujung Tugu Juang Jambi “Tugu Juang itu adalah tempat yang bersejarah bagi Jambi. Yang mana pada tanggal 29 Desember 1949, telah terjadi pertempuran antara penjajah dengan pejuang Jambi,” ungkapnya.
Pertempuran ini terjadi di Kelurahan Simpang Tiga Sipin Kecamatan Kotabaru Kota Jambi. Pemerintah dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal ini, melaksanakan politik “Bumi Hangus Kota Jambi, Kenali Asam Menjadi Lautan Api”. Inilah yang melatarbelakangi dibangunnya tugu juang di kawasan tersebut.
“Sejumlah pertempuran yang pernah terjadi di Jambi, yang melatarbelakangi dibangunnya Tugu Juang di Simpang Tiga Sipin tersebut, adalah Pertempuran di Simpang Tiga Sipin antara pasukan Belanda dengan tentara dan rakyat RI. Ini mengakibatkan gugurnya 100 orang tentara dan rakyat di sekitar Tugu Juang. Pemerintah dan TNI melaksanakan politik bumi hangus Kota Jambi, Kenali Asam menjadi lautan api,” ujarnya.
Tugu Juang ini juga menggambarkan sejumlah pertempuran lain yang tercatat di sana. Misalnya, pertempuran Kapal TNI Alnuri I dengan kapal perang Belanda di Kuala Betara Tanjung Labu Kabupaten Tanjung Jabung. Selanjunya, pertempuran pasukan Selempang Merah bersama TNI di Sungai Pengabuan Kuala Tungkal yang menyerang kapal perang Belanda. Kemudian pertempuran antara TNI dan rakyat melawan pasukan Belanda di Batanghari, Tanjungjabung, Sarolangun, Bangko, Bungotebo dan Kerinci.
Tidak hanya catatan tentang pertempuran saja yang digambarkan di Tugu Juang. Tulisan yang didukung oleh gambar juga memuat sejumlah peristiwa penting, seperti lanjutan sidang UNCI (United Nation Comision on Indonesia) di Muaro Tembesi dan pembicaraan oleh lokal Oint Comitte di Jambi. Hal inilah yang membawa pasukan-pasukan TNI dan pemerintah kembali ke Kota Jambi. Sejak hari itu, wilayah Jambi sepenuhnya dikuasai...
Read moreDestinasi wisata murah, menarik, dan punya nilai sejarah. Di sini didirikan tugu juang karna pernah menjadi saksi mata perjuangan rakyat jambi dalam baku tembak dengan kolonial belanda demi memperjuangkan kemerdekaan negeri ini. Tempat ini sempet terkesan tidak terurus namun kini sudah lebih cantik dan lebih nyaman sehingga menarik anak anak muda dan anak anak untuk hangout di sini bersama teman dan keluarga. Tempatnya sejuk dengan pohon pohon rindang di sekitarnya, menikmati angin sepoi yang bertiup di bayang bayang pepohonan. Di sekitaran area ada banyak tempat wisata kuliner, message modern, hotel, ataupun mall. Bagi penggemar durian, di salah satu sisi komplek ada banyak penjual durian mu Ayo kunjungi tempat...
Read more