Ini kedua kalinya saya mengunjungi tempat ini dan bermalam di salah satu cottagenya. Tahun 2018 silam saya sempat kasih bintang 5, karena viewnya asri dan cantiiiikk bangett, cocok buat yang suka foto-foto. Tapi sekarang maaf bintangnya saya kurangi satu karena saya menemukan dan merasakan beberapa hal yang perlu pengelola perhatikan. Nggak ada penerangan di area cottage. Saya dan rekan-rekan kantor mengadakan acara di gedung aula. Jarak dari area cottage ke gedung aula memang nggak jauh-jauh banget sih, tapi harus menuruni tangga berbatu. Karena acaranya malam, jadi kalo bolak-balik dari cottage ke gedung aula (dan sebaliknya) itu lumayan ngeri-ngeri sedap. Alhasil sepanjang jalan kudu nyalain senter karena memang segelap gulita itu. Kran air nggak nyala saat malam. Nggak di semua cottage sih, karena cottage di barisan pertama dan ketiga kran airnya tetap nyala. Denger-denger sih sengaja dimatiin sama pengelola. Malem-malem pingin wudhu, pingin buang air jadi repot banget numpang ke cottage lain :') Pintu kamar mandi nggak bisa dikunci. Selain itu nggak ada paku atau hanger untuk menggantung pakaian di kamar mandi (tapi di beberapa cottage ada). Banyak banget semut. Buat pengunjung, hati-hati kalo bawa makanan, jangan ditinggal dalam keadaan terbuka. Saran saya sih pengelola nyediain sapu di tiap cottage, karena kemarin saya dan rekan-rekan jadi pakai keset buat 'menyapu' semut-semut keluar :')
Itu aja sih kesan dan beberapa masukan dari saya. Selebihnya sih oke dan nggak kapok buat...
Read moreTo be truth, it is my first time visit Kebun Raya Kuningan. While it is my first time, I also doesn't have any time sightseeing because I just stop here for staying at their homestay. But if you asked about the area, then all I can say is the place is so vast. They have homestay, restaurant (?), and lake (although I don't know the lake is by nature or by human-build. I don't visit other area because I just visit their homestay. That's all I can say about Kebun...
Read moreKe sini dengan ekspektasi "kebun raya" ga pernah gagal bikin wow dan takjub. Tiket: murah, 40 ribu (2 dewasa+2 anak-anak+parkir mobil)
Sejuk, asri udh pasti, dimana-mana hijau. Ada fasilitas naik kuda (muterin bundaran tok (20rb)
Ada mobil wisata yg bisa bawa pengunjung dari parkiran ke spot2 di dalam kebun raya.
Minusnya: Akses jalan menuju lokasi aspal, tp kecil bgt, cuma 1 mobil lebih dikit, mana sebelahnya jurang, kontur jalannya juga naik turun, pas abis naik, langsung turun bgt, jadi suka ga keliatan jalan berikutnya pas kita di tanjakan, untungnya ga gitu byk kendaraan melintas,
Mononton. Ga byk yg bisa dieksplor, kami cuma berhenti di 3 spot doang, kedatangan awal (parkiran) itupun krn mau makan, spot utk naik kuda, dan danau. Selebihnya cuma ada bangunan ga jelas apaan, ga dirawat, semacam bangunan kosong, dikelilingi rumput liar, jadi ga worth it dengan perjalanan yg bikin deg-degannya. Tapi harga tiket sangat murah dibanding kebun raya di kota lain.
Saran: Naikin harga tiket supaya ada modal utk mengelola dgn benar kebun raya nya, tambahin hal-hal yg mengedukasi anak. Org2 yg datang berjuang di jalur yg bikin deg-degan pasti berekspektasi tinggi, ayo diwujudkan, supaya makin rame, mendidik, ga cuma...
Read more