Not easy for a foreigner to get to this place because you need a local to take you there. If not you better get a good motorcycle or suv.
If you are not into photography you might just visit for a short period. Not sure if it worths the hassle if you are not that serious about it.
Also check the tidal time as the ocean gets really rough and you might not even be able to get closer to the scene
There is a building right at the beach that could serve you some very basic food (better bring your own) and accommodation needs. But once again you have to communicate in Indonesian. I tried to send them messages and never got a reply
I came here with a photography guide so all...
Β Β Β Read moreAtas kunjungan Kamis, 20 Agustus 2020, gw bagi penilaian jadi 2: (1) tentang Gigi Hiu itu sendiri. Pemandangannya bagus banget untuk menuhin memori hape dengan foto-foto. Utamanya pemandangan berlatar batu-batu karang yang seperti dipapas karena tidak tajam. HTM cuma 15 ribu/orang. Pantainya sendiri tidak panjang, dan pasirnya berwarna kecoklatan. Untuk lautnya, kecuali para bujang nekat, bisalah berenang walau ada larangan. Ombaknya emang lumayan besar. Pondokan tidak ada, ya. Leyeh-leyeh di pasir, batang pohon, atau batu karang. Dari pos masuk ada penampakan mau dibangun sesuatu, sih, karena di situ yang rindang. Dari pos ke parkiran cuma 100 meter, tapi sempit banget jalur tanah bergelombangnya di antara pohon-pohon.
(2) Akses ke lokasi Gigi Hiu. Hadeh! Ampun! Ada 2 akses, pertama jalur yang sama menuju Teluk Kiluan, dan satu lagi lewat pusat Kecamatan Klumbayan, melewati Pekon Napal. Dua-duanya tidak gw rekomendasikan untuk dilewati kecuali elu kesana make motor roda 2 non-matic dan mobil kategori besar (Fortuner, Pajero, Innova, Rush, Xpander). Jangan coba-coba make motor matic atau mobil Avanza karena kendaraan itu bakal nangis. Jalan menuju ke sana menurut gw belum siap dilalui untuk wisata seindah Gigi Hiu. Jeleknya jalan ke sana itu bintang 5. Jalan mendaki dan menurun curam, berbatu besar, ada juga tanah berlubang (yang nggak kebayang pas hujan deras), diapit hutan. Jauh dari kampung. Perlu antisipasi kalau ada apa-apa dengan kendaraan misal pecah ban, dll, karena yang lewat selain wisatawan hanya warga lokal yang naik motor untuk berkebun.
Jadi, soal akses ke sana tolong dipertimbangkan lagi. Dari Bandar Lampung nggak sampe 40 KM. Tapi karena jalan jelek bisa 2,5 jam...
Β Β Β Read morekalau pemandangannya sih sebenarnya bintang 5 tapi akses jalannya bintang 1 saja jadi saya kasi rating bintang 3 saja untuk saat ini. Pemandangannya benar2 spektakuler, tebing bebatuan yang tinggi menjulang beserta karang di sekitarnya.. Batu2 karang yang harus dilewati jika ingin memanjat ke tebing batu cukup licin karena ditumbuhi lumut. Tebing setinggi 6-7m mudah untuk dipanjat karena pijakannya cukup luas. Tapi harap berhati2 karena angin cukup besar di atas. Atas saran pihak hotel merekomendasikan kami untuk berangkat sekitar pukul 3 sore agar dapat menikmati sunset, sayang tertutup awan sunsetnya. Di lokasi terdapat cafe dan musholla yang cukup baik, ada toilet pula namun untuk cafe dan musholla belum selesai sehingga belum berfungsi.. Tapi toilet sudah dapat digunakan. Kami menggunakan ojek seharga 150k seorang karena akses jalan ke sana benar2 rusak, jalannya sebagian di beton, tapi sebagian besar jalan tanah berbatu cadas yang licin dan berlubang dan sebagian besar jalan hanya pas 1mobil saja. Di dekat pantai gigi hiu malah jalan nya anjlok sebagian, sehingga mobil yang melintas di depan kami sempat tersangkut. Jadi jika anda menggunakan mobil biasa yang bukan 4 wheel drive sebaiknya naik ojek saja. Htm 20k per orang, untuk...
Β Β Β Read more