TANOH Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, dikenal banyak menyimpan keindahan panorama terutama disekitar Danau Laut Tawar. Dari sekian banyak objek wisata, hanya beberapa saja yang sudah dikenal dan sering dikunjungi. Salah satu yang belum terpublikasi adalah kawasan Atu Tingok, bertempat di Kampung Dedalu Kecamatan Lut Tawar atau sejajar dengan sisi selatan Danau Lut Tawar dan daratan Kota Takengon.
Disebut Atu Tingok karena keberadaan beberapa bongkah batu besar yang teronggok di kawasan Bur Telege (sekarang banyak disebut Bur Gayo dan sempat disebut Bur Peteri Bensu).
Atu Tingok tersebut berada dibagian gunung yang sangat miring dan terjal dengan ukuran sekitar 4 x 3 meter agak menonjol keluar seperti tersangkut saja sehingga bagi pengunjung yang ingin berdiri diatasnya akan merasa was-was, khawatir akan menjadi beban bagi batu tersebut dan terguling ke bawah.
Dari Atu Tingok akan tampak hamparan luas kota Takengon. Bagian kota dari Tan Saril, Bies, Belang Gele di sisi barat lalu sepanjang kawasan tanggul Boom-Mendale Kebayakan persis sejajar dan hamparan Danau kebanggaan rakyat negeri Antara di sisi timur.
Angin sepoi-sepoi menerpa daun-daun pinus menyuguhkan musik alam ditingkahi suara burung-burung kecil serta lengkingan suara burung elang. Saat berkunjung kesana, malah ada seekor elang berwarna keputihan yang lazim disebut warga Gayo sebagai Kalang Siki meliuk-liuk di udara.
Menuju Atu Tingok sebenarnya sangat tidak sulit, dibandingkan dengan tempat ketinggian lainnya di Aceh Tengah seperti ke Pantan Terong di Kecamatan Bebesen, sisi barat Kota Takengon. Disamping dekat dimata hanya sekitar 2 kilometer dari pusat kota Takengon juga akses jalan yang lebih dari dua pertiganya bisa diakses dengan segala jenis kenderaan tanpa harus mengandalkan kekuatan mesin secara maksimal.
Dengan kenderaan roda empat, pengunjung dapat dengan aman memarkirnya di jalan terpuncak tanjakan persisnya di sekitar Telege (Gayo : sumur) Bur Gayo. Keberadaan sumur di puncak gunung membuat nama pegunungan ini disebut Bur Telege. Nama ini kemudian berubah menjadi Bur Gayo, tahun 1986 silam PT. KKA (Persero) bersama Pemkab setempat melakukan penanaman pohon Pinus yang sengaja membentuk tulisan “Gayo”. Pohon-pohon yang turut ditanam oleh Presiden RI Jokowi saat dia menjadi karyawan PT.KKA ini untuk beberapa tahun nampak jelas terbaca dari kota Takengon tentu saat pohon-pohon tersebut masih kecil.
Mencapai Atu Tingok, dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar setengah kilometer. Bisa dipilih menapaki tangga beton atau di jalan tanah. Pengunjung dapat beristirahat sekitar grafiti yang dibangun Pemerintah Aceh bertuliskan “Gayo Highland” yang berdampingan dengan tulisan Tanoh Gayo yang dibangun Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah tahun 2014.
Berjuta rasa keindahan akan segera membuai dan membuat kita terbius untuk betah berlama-lama. Kesal, jika anda tidak membawa kamera.
Juga akan mendapati sebuah bangunan monumen atau tugu di sekitar Atu Tingok.
Monumen ini dibangun oleh Gubernur Aceh saat itu H Ali Hasymi dan menamai kawasan Atu Tingok dengan Bur Peteri Bensu.
Perjalanan lintas Bur Gayo alias Atu Tingok atau Burni Peteri Bensu sering dijadikan sebagai lokasi hiking warga Takengon dan track favorit para pecinta sepeda gunung baik tipe Xcross Country (XC) maupun Down Hill (DH) juga pehobi fotografi mengabadikan rangkaian panorama...
Read moreThis place is best for viewing Takengon from the south. From this hill, visitors can clearly observe the city of Takengon fairly closely, including the western part of Lake Lut Tawar. Entrance fee is cheaper than Pantan Terong (only Rp. 2,500/adult) but they have better facilities to enjoy. Kids can anjoy playgrounds (although some utilities are broken), while older adults can have different activities such as flying fox. You can use different pre-prepared backgrounds for taking piçtures and luckily all these are free to use, unlike those at Lake Toba. Yes, people in Takengon are not greedy for money, and they are very welcoming and friendly too.
Prepare yourself for steep walk uphill, but as soon as you get there the view is mesmerizing. Also, you need to have pretty good riding or driving skill to get your vehicle to the top of the hill. Enjoy your visit...
Read moreKeindahan Kota Takengon, Aceh Tengah, tak habis ditelusuri dalam waktu singkat. Kawasan wisata unggulan di Aceh itu dipenuhi ragam destinasi menarik, seperti keindahan Danau Lut Tawar, bukit, kebun-kebun kopi, hingga aktivitas warganya.
Belum lagi cuaca sejuk di wilayah ini, karena kawasan ini berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, menjanjikan kenyamanan dan ketenangan untuk wisatawan. Orang-orang kerap menyebutnya ‘Kota Dingin’, sebagian lagi menggelarnya sebagai ‘Negeri di Atas Awan’.
Jika Anda ke sana, tak lengkap rasanya bila belum mengunjungi Bur Telege. Sebuah destinasi wisata baru di perbukitan yang disulap menjadi sebuah taman dengan nuansa kekinian. Letaknya di Kampung Bale Bujang, Kecamatan Laut Tawar, Aceh Tengah. Berada pada ketinggian 1.250 meter di atas permukaan laut.
Dari Kota Takengon, Aceh Tengah, ambillah jalur dengan penunjuk arah ke Hotel Renggali. Jalanan sedikit rusak, namun masih mudah dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Di Bur Telege telah banyak dibangun spot yang menarik. Lokasinya instagramable, cocok dijadikan untuk tempat berswafoto. Sejumlah vila juga mulai dibangun di atas bukit ini.
Jika sedang berada di seputaran Kota Takengon, pasti akan melihat tulisan besar ‘Gayo Highland’ di bukit atas Danau Lut Tawar, itulah lokasi destinasi Bur Telege. Kota Takengon dan Danau Lut Tawar yang sudah populer, bisa dinikmati dari atas ketinggian ini.
Untuk menuju ke lokasi itu tidak sulit. Setiba di Kota Takengon, lihatlah papan nama penunjuk arah. Ikuti papan itu yang sedikit menanjak. Maklum, Bur Telege berada di ketinggian 1.360 meter di atas pemukaan laut. Sesampai di obyek wisata itu, maka wajib membayar biaya masuk sebesar Rp 5.000 per orang. Kawasan wisata ini pun sebagian harus menanjak. Sebagian lagi menurun. Sehingga menimbulkan sensasi tersendiri.
Tak heran, jika setiap akhir pekan bukit ini selalu ramai dikunjungi pelancong. Mereka tak hanya warga dari dataran Tinggi Gayo, tapi juga dari pesisir Aceh, bahkan tak sedikit dari mancanegara.
Nah, jika Kamu ingin berlibur ke dataran tinggi itu, silakan berkunjung ke Bur Telege. Nikmati udara sejuk...
Read more