Sekretaris Takmir Masjid Sabilillah, Akhmad Farkhan menyatakan, tentara rakyat Laskar Hizbullah dibawah KH. Zainul Arifin dan Laskar Sabilillah dibawah KH. Masykur, sempat menjadikan tanah kosong yang kini menjadi bangunan Masjid Sabilillah. "Dulu memang sini dijadikan markas menggalang dukungan untuk bertempur ke Surabaya," ungkap Farkhan. Namun saat itu, lokasi beribadahnya di Masjid Jami Blimbing yang terletak di utara Masjid Sabilillah saat ini. Lantaran jemaah yang terus bertambah, keinginan untuk mendirikan masjid yang lebih besar muncul. "Setelah tahun 1968 itu, jemaah masjid yang lama tidak lagi muat karena kian hari, jemaah kian bertambah. Maka pada 1968 dibentuklah panitia pembangunan Masjid Blimbing yang baru oleh KH. Nakhrawi Thohir," ujarnya. Usai panitia terbentuk, peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 1974 di sebuah tanah kosong di selatan Masjid Jami' Blimbing yang sempat dijadikan markas pejuang saat mengusir penjajah di pertempuran 10 November di Surabaya. "Karena berbagai hal, pembangunan masjid ini sempat macet. Kemudian pada 4 Agustus 1974 atas prakarsa KH Masykur dibicarakan kembali pembangunan masjid ini di rumah beliau di Singosari. Pada 8 Agustus 1974, pembangunan masjid ini dimulai kembali," jelas Farkhan. Sempat terhenti beberapa tahun, pembangunan masjid akhirnya selesai dalam waktu 6 tahun. Masjid sendiri dibangun menempati tanah seluas 8.100 meter persegi, dengan terdiri dari tiga bangunan, yakni bangunan induk masjid, bangunan menara, dan bangunan pelengkap yang terdiri dari ruang kantor, tempat wudu, dan ruangan sekolah. Uniknya Masjid Sabilillah ini memiliki konstruksi bangunan dengan melambangkan pergerakan perjuangan Indonesia, jumlah pilar di luar masjid sebanyak 17 buah melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sementara ketinggian masjid dari lantai bawah hingga atap yakni 8 meter melambangkan bulan dimana Indonesia merdeka dari penjajah. Tahun kemerdekaan Indonesia 1945 dilambangkan pada lebar masjid dan tinggi menara yakni 45 meter dari permukaan tanah. Jarak antar pilar satu dan lainnya juga memiliki filosofis, dimana dengan jarak 5 meter antar pilar melambangkan Pancasila dan rukun islam yang jumlahnya juga lima. Di bagian menara masjid berbentuk segi 6 melambangkan rukun iman pada agama islam. Di dalam masjid, juga terdapat 9 pilar menyokong masjid yang melambangkan jumlah Wali Songo yang menjadi penyebar agama islam...
Read moreMasjid Sabilillah
Semua orang Malang dipastikan mengetahui keberadaan Masjid Sabilillah yang terletak di Jalan Ahmad Yani No.15, Blimbing. Namun, tidak semuanya tahu jika masjid itu adalah bekas markas tentara sabilillah.
Masjid tersebut menjadi sebuah monumen bagi Arek Malang saat perang melawan Inggris pada 10 November 1945 di Surabaya. Mereka tergabung dalam Laskar Sabilillah pimpinan KH Masjkur. Masjid itu dibangun untuk menjadi penanda perjuangan laskar tersebut.
Masjid Sabilillah berdiri di lahan seluas 8.100 meter persegi dan dibangun di sebuah hamparan tanah kosong dimana pada masa perang digunakan untuk berkumpul. Di sana ada sebuah gubuk yang dijadikan markas bersama Laskar Sabilillah dan Laskar Hizbullah.
Di tempat sederhana itu, seluruh laskar berembug mengatur strategi perjuangan pada pertempuran 10 November dan agresi militer Belanda dua tahun kemudian. Kemudian pada tahun 1968 ada monumen perjuangan sebagai rencana pembangunan masjid. Pembangunan itu sendiri baru terjadi pada tahun 1974, sekaligus sebagai sarana dakwah kepada masyarakat.
'); }());
Karena dianggap sebagai sebuah monumen, bentuk dari Masjid Sabilillah benar-benar penuh arti. Pilar utama sebagai penyangga berjumlah sembilan sebagai penanda jumlah wali sembilan. Kemudian dikitari oleh 17 buah pilar kecil sebagai penanda hari kemerdekaan. Kemudian kubah masjid yang berdiameter 20 meter mengisyaratkan sifat-sifat Tuhan.
Kemudian tinggi lantai mencapai delapan meter mengartikan bulan Agustus hari kemerdekaan, kemudian menara masjid setinggi 45 meter adalah sebagai simbol tahun kemerdekaan.
Sementara di teras masjid ada sebuah prasasti kecil untuk mengenang perjuangan kemerdekaan yang dipelopori oleh alim ulama. Prasasti itu berbunyi: ‘Masjid Sabilillah sebagai monumen perjuangan kemerdekaan RI 1945 yang dipelopori oleh alim ulama.’
Masjid Sabilillah ini juga mempunyai prestasi yang bagus, karena mendapatkan anugrah dari Kementerian Agama RI melalui Ditjen Bimas Islam bersama 12 masjid lain di Indonesia pada tahun 2016 kemarin.
Penghargaan yang diberikan langsung oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin ini Masjid Sabilillah mendapatkan Masjid Besar Percontohan Paripurna, yakni masjid sempurna dan paripurna dengan penilaian tiga aspek sekaligus, yakni aspek imarah (aspek peribadatan), idarah (aspek manajemen), dan aspek ri’ayah (perawatan dan...
Read moreSaya ingin share pengalaman waktu saya berada dimasjid Masjid sabilillah ini. Masjid ini memiliki fasilitas yang lengkap, saya ingin mengulas mulai dari depan, mulai dari parkirannya,di masjid sabilillah parkirannya luas sekali ratusan sepeda motor bisa diparkirkan, dan puluhan mobil bisa diparkirkan dimasjid ini, terutama waktu sholat jum'at, juga ada kotak infaq parkir, seikhlasnya. Masjidnya sangat besar dua lantai yang luas-luas. Dilingkungan masjid ini bersih. Asri, indah, sejuk, nyaman, sangat dijaga sekali kebersihan dimasjid ini. Didalam masjid terdapat tempat penitipan sandal/ sepatu / barang berharga. Serta tempat peminjaman mukena, sarung. Kemudian toiletnya khusunya saya mengulas toilet laki2 , toiletnya wangi, bersih, tidak licin. Toiletnya juga luas, terdapat wc kalo gak salah 5 kamar mandi/ wc. Tempat kencing +- 8 /10. Tempat wudlunya banyak mencapi 20 an, diatasnya dilengkapi dengan tempat tas/ jaket. Terus disediakan keset yang banyak agar tetap terjaga kebersihan ketika mau masuk ke tempat sholat. Tempat sholat antara laki2 dan perempuan dipisahkan dengan sekat setinggi 1-2 meter an. Karpet untuk sholat wangi dan bersih tidak bau, empuk juga, pokoknya nyaman sekali. Ada banyak alquran disetiat tiang penyanngga masjid, tiang penyabgganya besar sekali jadi di kasi tempat al qudan, speaker, dan lampu, serta ornamen lafadz2 alquran, dengan warna coklat kayu, disediakan kotak amal di setiap sudut masjid. Dilarang tidur dalam masjid ini, disediakan kursi untuk sholat bagi orang yang tidak dapat sholat dengan berdiri, atau pun dengan duduk. Dimasjid ini sering diadakan pengajian, yang sangat bermanfaat. Disediakan tempat tarik uang dari BANK BNI, BRI, BRI SYARIAH, SERTA BANK BERSAMA, di sediakan tempat beli minum otomatis, masukin uang sendiri ke mesin. Trus ada warung makan, sama mini market yang cukup lengkap. Disini sering digunakan ACARA pernikahan, ada penyewaan gedung. Ada pujasera juga, serta disediakan sekolah dimasjid ini untuk sekolah tk dan SD ISLAM SABILILLAH MALANG. Serta taman yang indah, pohon-pohon yang rindang, . Ini adalah masjid yang besar, dan indah, nyaman, serta disini sering ada pengajian, ada anak dan orang hafalan al quran, ngaji al quran. Terimakasih, jika ada salah tolong...
Read more