HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Makatete Hills — Attraction in Manado

Name
Makatete Hills
Description
Nearby attractions
Padies Kimuwu
Jl. Menuju ke Salib, Desa Warembungan jaga IV, Kecamatan, Kec. Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara 95661, Indonesia
Nearby restaurants
Nearby hotels
Related posts
Keywords
Makatete Hills tourism.Makatete Hills hotels.Makatete Hills bed and breakfast. flights to Makatete Hills.Makatete Hills attractions.Makatete Hills restaurants.Makatete Hills travel.Makatete Hills travel guide.Makatete Hills travel blog.Makatete Hills pictures.Makatete Hills photos.Makatete Hills travel tips.Makatete Hills maps.Makatete Hills things to do.
Makatete Hills things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Makatete Hills
IndonesiaNorth SulawesiManadoMakatete Hills

Basic Info

Makatete Hills

Warembungan, Pineleng, Minahasa Regency, North Sulawesi, Indonesia
4.6(693)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Outdoor
Scenic
Relaxation
Pet friendly
attractions: Padies Kimuwu, restaurants:
logoLearn more insights from Wanderboat AI.

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Manado
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Manado
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Manado
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Makatete Hills

Padies Kimuwu

Padies Kimuwu

Padies Kimuwu

4.5

(162)

Open 24 hours
Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Makatete Hills

4.6
(693)
avatar
3.0
6y

This spot located just outside the city of Manado. To get here from the downtown is about 45-60 minutes by car. When you enter this place you should pay for the ticket and it'll cost you around 10.000 rupiahs. There are some attraction you can find such as fly bike, swinger, flying fox by adding 20.000 rupiahs per attraction. There is a café inside and you can have a light meal or just even snacks to fill your tummy while enjoying the scenery of nature. The best part is the sunset. You won't regret spending less for a great view and place to hang out. Now let's talk about the downfalls. Recently they play a lot of music and that was fine but the volume is unbearable. Like you have to raise your voice to point where it's kind of shouting if you're gonna talk with your friends. I also have an issue with the lighting. Now they use disco lamp that changing color every 5 or 6 second and oh man it was so bad if you want to take night photography. Seems like you have to race with the changing color and that wasn't good at...

   Read more
avatar
5.0
1y

Sejatinya rekreasi telah menjadi kebutuhan pokok yang tak bisa diabaikan. Karenanya, meski dalam suasana pandemi dengan segala keterbatasannya, destinasi wisata dimanapun akan tetap menjadi pilihan guna menghilangkan kepenatan rutinitas harian. Terlebih lagi pada masa-masa liburan anak sekolah.

Bagi mereka yang mengunjungi Sulawesi Utara, ada banyak destinasi menarik yang bisa dikunjungi mulai dari wisata pantai hingga puncak bukit dengan berbagai pemandangan alamnya.

Salah satu destinasi wisata yang populer saat ini dan terus mengalami perkembangan adalah Makatete Hills yang terletak di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa. Ada banyak destinasi wisata puncak bukit di Sulawesi Utara, namun Makatete Hills memberikan kesan berbeda bagi setiap pengunjungnya.

Untuk mencapai tempat ini, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat. Akses jalan yang sudah lebih baik dari sebelumnya menjadikan Makatete Hills yang berjarak sekitar 14 km dari Kota Manado ini dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit saja melalui rute mendaki dan melewati perkampungan penduduk.

Ketika mendekati lokasi, akan terasa hawa sejuk dan suasana khas perkebunan dengan pohon-pohon yang rimbun. Makin ke puncak, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang indah hingga memasuki lokasi.

Setibanya di pintu gerbang, pengunjung diwajibkan membayar biaya masuk Rp. 10.000,-/orang. Tak perlu khawatir karena tidak ada biaya parkir yang dikenakan bagi setiap kendaraan yang masuk.

Selain menikmati pemandangan Kota Manado dari puncak bukit dengan ketinggian 200 meter dari atas permukaan laut, pengunjung juga bisa berfoto di berbagai spot yang menarik.  

Dari puncak bukit Makatete, tampak jelas keindahan pulau Bunaken, pulau Manado Tua, juga pulau Siladen dan Gunung Klabat. Terlebih lagi jika cuaca cerah dan tak berawan.

Indahnya Kota Manado di sepanjang Teluk Manado itu tampak lebih menakjubkan. Karenanya, dengan pesona tersebut, pengunjung semakin ramai apalagi di akhir pekan.

“Amazing benar pemandangan dari puncak bukit ini. Tidak rugi saya membawa keluarga berlibur ke sini. Selain jarak tempuhnya dekat dari Kota Manado, spot-spot yang ada juga sangat menarik” ungkap Irfan salah satu pengunjung dari Jakarta yang datang bersama keluarga kecilnya.

Bagi pengunjung yang ingin memacu adrenalin, bisa mencoba berbagai wahana yang disediakan pengelola seperti sepeda gantung, ayunan raksasa, sky tree, dan juga flying fox. Setiap wahana dibanderol sebesar Rp....

   Read more
avatar
5.0
6y

Sulawesi Utara punya objek wisata baru yang sedang hits saat ini, Makatete Hills namanya. Kawasan wisata puncak yang berada di Desa Warembungan, kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa ini dulunya merupakan kebun cengkih dan kelapa.

Sayangnya pada 2014, perkebunan milik keluarga Fandi Pelealu ini musnah akibat musim kemarau yang berkepanjangan sehingga terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan segalanya.

Sekian lama terbengkalai, pada 2018, Fandi bersama keluarganya jalan-jalan ke Bandung melihat-lihat objek wisata yang ada di sana. Dari situlah Fandi mendapat inspirasi untuk menjadikan bekas lahan perkebunannya menjadi tempat wisata.

"Dari situ timbul motivasi untuk membuat tempat wisata yang ada di Makatete Hills ini," ujar Fandi kepada okezone.

Perlahan-lahan Fandi mulai mengembangkan Makatete Hills. Meski belum banyak wahana yang dibangun namun tempat ini sudah sangat dikenal, bahkan rata-rata setiap harinya pengunjung yang datang mencapai ratusan orang, selain pengunjung lokal, ada yang datang dari luar daerah bahkan dari Eropa, Swiss dan Cina sudah pernah menyaksikan keindahan objek wisata puncak ini.

"Pada libur Idul Fitri hari kedua lalu pengunjung yang datang sekitar 3.500 orang," kata Fandi.

Nama Makatete bisa diartikan sebagai jembatan, karena jaman dahulu kalau mau datang ke tempat tersebut harus melewati jembatan yang dibuat sendiri. Di atas puncak ini juga terdapat monumen salib besar yang kelihatan jelas dari kota Manado.

Panorama alam di atas puncak ini juga sangat indah, kita bisa menyaksikan pemandangan kota Manado, hamparan lautan luas, Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen serta pemandangan gunung Klabat, gunung tertinggi di Sulawesi Utara.

Selain itu terdapat wahana yang memacu adrenalin, yakni sepeda gantung, ayunan raksasa, sky tree, dan juga flying fox. Di atas puncak dengan ketinggian 200 meter dari atas permukaan laut ini juga terdapat restauran dengan menu murah meriah dan harga yang cukup terjangkau.

Jarak dari kota Manado ke tempat ini sekitar 14 km dengan waktu tempuh 30 menit. Harga tanda masuknya cukup murah, hanya Rp. 10.000, sedangkan untuk mencoba salah satu wahana cukup membayar Rp. 20.000.

Untuk akses jalan ke Makatete Hills kirannya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, karena jalannya tidak mulus, belum diaspal, masih...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

JohannesJohannes
This spot located just outside the city of Manado. To get here from the downtown is about 45-60 minutes by car. When you enter this place you should pay for the ticket and it'll cost you around 10.000 rupiahs. There are some attraction you can find such as fly bike, swinger, flying fox by adding 20.000 rupiahs per attraction. There is a café inside and you can have a light meal or just even snacks to fill your tummy while enjoying the scenery of nature. The best part is the sunset. You won't regret spending less for a great view and place to hang out. Now let's talk about the downfalls. Recently they play a lot of music and that was fine but the volume is unbearable. Like you have to raise your voice to point where it's kind of shouting if you're gonna talk with your friends. I also have an issue with the lighting. Now they use disco lamp that changing color every 5 or 6 second and oh man it was so bad if you want to take night photography. Seems like you have to race with the changing color and that wasn't good at all for photo.
Epik MasarrohEpik Masarroh
Sejatinya rekreasi telah menjadi kebutuhan pokok yang tak bisa diabaikan. Karenanya, meski dalam suasana pandemi dengan segala keterbatasannya, destinasi wisata dimanapun akan tetap menjadi pilihan guna menghilangkan kepenatan rutinitas harian. Terlebih lagi pada masa-masa liburan anak sekolah. Bagi mereka yang mengunjungi Sulawesi Utara, ada banyak destinasi menarik yang bisa dikunjungi mulai dari wisata pantai hingga puncak bukit dengan berbagai pemandangan alamnya. Salah satu destinasi wisata yang populer saat ini dan terus mengalami perkembangan adalah Makatete Hills yang terletak di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa. Ada banyak destinasi wisata puncak bukit di Sulawesi Utara, namun Makatete Hills memberikan kesan berbeda bagi setiap pengunjungnya. Untuk mencapai tempat ini, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat. Akses jalan yang sudah lebih baik dari sebelumnya menjadikan Makatete Hills yang berjarak sekitar 14 km dari Kota Manado ini dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit saja melalui rute mendaki dan melewati perkampungan penduduk. Ketika mendekati lokasi, akan terasa hawa sejuk dan suasana khas perkebunan dengan pohon-pohon yang rimbun. Makin ke puncak, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang indah hingga memasuki lokasi. Setibanya di pintu gerbang, pengunjung diwajibkan membayar biaya masuk Rp. 10.000,-/orang. Tak perlu khawatir karena tidak ada biaya parkir yang dikenakan bagi setiap kendaraan yang masuk. Selain menikmati pemandangan Kota Manado dari puncak bukit dengan ketinggian 200 meter dari atas permukaan laut, pengunjung juga bisa berfoto di berbagai spot yang menarik.   Dari puncak bukit Makatete, tampak jelas keindahan pulau Bunaken, pulau Manado Tua, juga pulau Siladen dan Gunung Klabat. Terlebih lagi jika cuaca cerah dan tak berawan. Indahnya Kota Manado di sepanjang Teluk Manado itu tampak lebih menakjubkan. Karenanya, dengan pesona tersebut, pengunjung semakin ramai apalagi di akhir pekan. “Amazing benar pemandangan dari puncak bukit ini. Tidak rugi saya membawa keluarga berlibur ke sini. Selain jarak tempuhnya dekat dari Kota Manado, spot-spot yang ada juga sangat menarik” ungkap Irfan salah satu pengunjung dari Jakarta yang datang bersama keluarga kecilnya. Bagi pengunjung yang ingin memacu adrenalin, bisa mencoba berbagai wahana yang disediakan pengelola seperti sepeda gantung, ayunan raksasa, sky tree, dan juga flying fox. Setiap wahana dibanderol sebesar Rp. 20.000,-/orang.
subhan sabusubhan sabu
Sulawesi Utara punya objek wisata baru yang sedang hits saat ini, Makatete Hills namanya. Kawasan wisata puncak yang berada di Desa Warembungan, kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa ini dulunya merupakan kebun cengkih dan kelapa. Sayangnya pada 2014, perkebunan milik keluarga Fandi Pelealu ini musnah akibat musim kemarau yang berkepanjangan sehingga terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan segalanya. Sekian lama terbengkalai, pada 2018, Fandi bersama keluarganya jalan-jalan ke Bandung melihat-lihat objek wisata yang ada di sana. Dari situlah Fandi mendapat inspirasi untuk menjadikan bekas lahan perkebunannya menjadi tempat wisata. "Dari situ timbul motivasi untuk membuat tempat wisata yang ada di Makatete Hills ini," ujar Fandi kepada okezone. Perlahan-lahan Fandi mulai mengembangkan Makatete Hills. Meski belum banyak wahana yang dibangun namun tempat ini sudah sangat dikenal, bahkan rata-rata setiap harinya pengunjung yang datang mencapai ratusan orang, selain pengunjung lokal, ada yang datang dari luar daerah bahkan dari Eropa, Swiss dan Cina sudah pernah menyaksikan keindahan objek wisata puncak ini. "Pada libur Idul Fitri hari kedua lalu pengunjung yang datang sekitar 3.500 orang," kata Fandi. Nama Makatete bisa diartikan sebagai jembatan, karena jaman dahulu kalau mau datang ke tempat tersebut harus melewati jembatan yang dibuat sendiri. Di atas puncak ini juga terdapat monumen salib besar yang kelihatan jelas dari kota Manado. Panorama alam di atas puncak ini juga sangat indah, kita bisa menyaksikan pemandangan kota Manado, hamparan lautan luas, Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen serta pemandangan gunung Klabat, gunung tertinggi di Sulawesi Utara. Selain itu terdapat wahana yang memacu adrenalin, yakni sepeda gantung, ayunan raksasa, sky tree, dan juga flying fox. Di atas puncak dengan ketinggian 200 meter dari atas permukaan laut ini juga terdapat restauran dengan menu murah meriah dan harga yang cukup terjangkau. Jarak dari kota Manado ke tempat ini sekitar 14 km dengan waktu tempuh 30 menit. Harga tanda masuknya cukup murah, hanya Rp. 10.000, sedangkan untuk mencoba salah satu wahana cukup membayar Rp. 20.000. Untuk akses jalan ke Makatete Hills kirannya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, karena jalannya tidak mulus, belum diaspal, masih jalan bebatuan.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Manado

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

This spot located just outside the city of Manado. To get here from the downtown is about 45-60 minutes by car. When you enter this place you should pay for the ticket and it'll cost you around 10.000 rupiahs. There are some attraction you can find such as fly bike, swinger, flying fox by adding 20.000 rupiahs per attraction. There is a café inside and you can have a light meal or just even snacks to fill your tummy while enjoying the scenery of nature. The best part is the sunset. You won't regret spending less for a great view and place to hang out. Now let's talk about the downfalls. Recently they play a lot of music and that was fine but the volume is unbearable. Like you have to raise your voice to point where it's kind of shouting if you're gonna talk with your friends. I also have an issue with the lighting. Now they use disco lamp that changing color every 5 or 6 second and oh man it was so bad if you want to take night photography. Seems like you have to race with the changing color and that wasn't good at all for photo.
Johannes

Johannes

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Manado

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Sejatinya rekreasi telah menjadi kebutuhan pokok yang tak bisa diabaikan. Karenanya, meski dalam suasana pandemi dengan segala keterbatasannya, destinasi wisata dimanapun akan tetap menjadi pilihan guna menghilangkan kepenatan rutinitas harian. Terlebih lagi pada masa-masa liburan anak sekolah. Bagi mereka yang mengunjungi Sulawesi Utara, ada banyak destinasi menarik yang bisa dikunjungi mulai dari wisata pantai hingga puncak bukit dengan berbagai pemandangan alamnya. Salah satu destinasi wisata yang populer saat ini dan terus mengalami perkembangan adalah Makatete Hills yang terletak di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa. Ada banyak destinasi wisata puncak bukit di Sulawesi Utara, namun Makatete Hills memberikan kesan berbeda bagi setiap pengunjungnya. Untuk mencapai tempat ini, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat. Akses jalan yang sudah lebih baik dari sebelumnya menjadikan Makatete Hills yang berjarak sekitar 14 km dari Kota Manado ini dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit saja melalui rute mendaki dan melewati perkampungan penduduk. Ketika mendekati lokasi, akan terasa hawa sejuk dan suasana khas perkebunan dengan pohon-pohon yang rimbun. Makin ke puncak, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang indah hingga memasuki lokasi. Setibanya di pintu gerbang, pengunjung diwajibkan membayar biaya masuk Rp. 10.000,-/orang. Tak perlu khawatir karena tidak ada biaya parkir yang dikenakan bagi setiap kendaraan yang masuk. Selain menikmati pemandangan Kota Manado dari puncak bukit dengan ketinggian 200 meter dari atas permukaan laut, pengunjung juga bisa berfoto di berbagai spot yang menarik.   Dari puncak bukit Makatete, tampak jelas keindahan pulau Bunaken, pulau Manado Tua, juga pulau Siladen dan Gunung Klabat. Terlebih lagi jika cuaca cerah dan tak berawan. Indahnya Kota Manado di sepanjang Teluk Manado itu tampak lebih menakjubkan. Karenanya, dengan pesona tersebut, pengunjung semakin ramai apalagi di akhir pekan. “Amazing benar pemandangan dari puncak bukit ini. Tidak rugi saya membawa keluarga berlibur ke sini. Selain jarak tempuhnya dekat dari Kota Manado, spot-spot yang ada juga sangat menarik” ungkap Irfan salah satu pengunjung dari Jakarta yang datang bersama keluarga kecilnya. Bagi pengunjung yang ingin memacu adrenalin, bisa mencoba berbagai wahana yang disediakan pengelola seperti sepeda gantung, ayunan raksasa, sky tree, dan juga flying fox. Setiap wahana dibanderol sebesar Rp. 20.000,-/orang.
Epik Masarroh

Epik Masarroh

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Manado

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Sulawesi Utara punya objek wisata baru yang sedang hits saat ini, Makatete Hills namanya. Kawasan wisata puncak yang berada di Desa Warembungan, kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa ini dulunya merupakan kebun cengkih dan kelapa. Sayangnya pada 2014, perkebunan milik keluarga Fandi Pelealu ini musnah akibat musim kemarau yang berkepanjangan sehingga terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan segalanya. Sekian lama terbengkalai, pada 2018, Fandi bersama keluarganya jalan-jalan ke Bandung melihat-lihat objek wisata yang ada di sana. Dari situlah Fandi mendapat inspirasi untuk menjadikan bekas lahan perkebunannya menjadi tempat wisata. "Dari situ timbul motivasi untuk membuat tempat wisata yang ada di Makatete Hills ini," ujar Fandi kepada okezone. Perlahan-lahan Fandi mulai mengembangkan Makatete Hills. Meski belum banyak wahana yang dibangun namun tempat ini sudah sangat dikenal, bahkan rata-rata setiap harinya pengunjung yang datang mencapai ratusan orang, selain pengunjung lokal, ada yang datang dari luar daerah bahkan dari Eropa, Swiss dan Cina sudah pernah menyaksikan keindahan objek wisata puncak ini. "Pada libur Idul Fitri hari kedua lalu pengunjung yang datang sekitar 3.500 orang," kata Fandi. Nama Makatete bisa diartikan sebagai jembatan, karena jaman dahulu kalau mau datang ke tempat tersebut harus melewati jembatan yang dibuat sendiri. Di atas puncak ini juga terdapat monumen salib besar yang kelihatan jelas dari kota Manado. Panorama alam di atas puncak ini juga sangat indah, kita bisa menyaksikan pemandangan kota Manado, hamparan lautan luas, Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen serta pemandangan gunung Klabat, gunung tertinggi di Sulawesi Utara. Selain itu terdapat wahana yang memacu adrenalin, yakni sepeda gantung, ayunan raksasa, sky tree, dan juga flying fox. Di atas puncak dengan ketinggian 200 meter dari atas permukaan laut ini juga terdapat restauran dengan menu murah meriah dan harga yang cukup terjangkau. Jarak dari kota Manado ke tempat ini sekitar 14 km dengan waktu tempuh 30 menit. Harga tanda masuknya cukup murah, hanya Rp. 10.000, sedangkan untuk mencoba salah satu wahana cukup membayar Rp. 20.000. Untuk akses jalan ke Makatete Hills kirannya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, karena jalannya tidak mulus, belum diaspal, masih jalan bebatuan.
subhan sabu

subhan sabu

See more posts
See more posts