Keunggulan Pantai Ora adalah pasirnya yang putih bersih, air laut yang berwarna biru dan jernih, serta kekayaan terumbu karang dan biota lautnya. Eksotisme Pantai Ora yang belum banyak tersentuh tangan manusia ini merupakan potensi besar untuk dapat dikembangkan sebagai tempat wisata unggulan di Indonesia.
Untuk aktivitas turisme, para wisatawan dapat menikmati aktivitas snorkeling bahkan diving. Wisatawan tidak perlu menyelam terlalu dalam, bahkan di kedalaman 2-3 meter pun, kecantikan dan keindahan berbagai terumbu karang dan ikan kecil dapat dinikmati di bawah laut Pantai Ora. Kegiatan snorkeling juga dapat dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan tebing, yang menjadi hal yang langka dan mengasyikan.
Selain snorkeling, masih banyak aktivitas lain yang dapat dilakukan di Pantai Ora. Berkunjung ke Taman Nasional Manusela yang terletak di belakang Ora Beach Resort, dapat menjadi salah satu opsi menarik. Di Taman Nasional Manusela ini terdapat sekitar 117 spesies burung, di mana 14 di antaranya merupakan spesies endemik, seperti nuri bayang, kasturi tengkuk-ungu, raja udang, dan kakatua Maluku. Para wisatawan dapat menggunakan perahu bermotor atau kapal nelayan untuk menikmati pemandangan di sekitar Taman Nasional Manusela. Wisatawan juga dapat berkeliling (island hooping) ke beberapa pulau kecil di Teluk Sawai dengan menggunakan perahu. Ada Pulau Sawai, Pulau Raja, Pulau Kelelawar, Pulau Tujuh, Pulau Tengah, dan Pulau Sapalewa. Untuk mengelilingi pulau-pulau ini diperlukan waktu hanya sekitar 30 menit saja. Selain itu, para wisatawan juga dapat mengunjungi mata Air Belanda (Dutch springs) yang berupa sungai kecil yang mengalir dari gunung dan bermuara di pantai Teluk Saleman. Mata air ini dinamakan Mata Air Belanda karena dulu Belanda menemukan sumber mata air di tepi pantai yang airnya dingin dan rasanya tawar.Menikmati suasana di sekitar mata air ini ditemani tegukan air kelapa menjadi pengalaman yang...
Read moreMendarat di bandar udara Pattimura, saya menggunakan jasa taksi menuju pelabuhan Tulehu. Kemudian melabuh di pelabuhan Amahai, dilanjut dengan menggunakan mobil rental, saya menuju ke pantai Ora. Saya memilih rute ini karena memang ada pekerjaan yang mengharuskan saya berhenti sebentar di SMPN 5 SATAP TNS. Sampai di Saleman, sebuah perkampungan kecil, teman saya menawar jasa perahu mesin untuk mengantarkan kami ke pantai Ora. Sewa perahu mesin mengantar ke pantai Ora, Air Belanda, dan Tebing Batu yang kami tumpangi seharga Rp 700.000,-. Harga yang tidak mahal dibandingkan dengan kepuasan menikmati pantai yang masih bersih dan menjaga ekosistem lingkungan. Bertujuh saya, 5 teman saya, ditambah supir yang mengantarkan kami, menaiki perahu ke pantai Ora. Sampai di pantai Ora, keaslian alam dan panorama laut biru berbatas dengan tebing menghijau menghiasi landscape pantai Ora. Sepanjang menaiki perahu mesin, saya dan teman-teman mengabadikan perjalanan kami. Sampai di pantai Ora, lengang terasa karena kami ke Pantai Ora di hari kerja, sehingga hanya ada beberapa petugas yang menjaga pantai dan petugas hotel. Hotel juga tersedia dalam 2 pilihan, diatas laut atau hotel yang berada di daratan lingkungan pantai Ora. Puas berfoto ria dipantai Ora, kami diberitahu oleh nelayan yang perahunya kami sewa bahwa ada biaya untuk berfoto ria di pantai Ora. Biayanya sebesar Rp 25.000,- per orang. Sedikit kecewa karena tidak ada informasi yang kami dapat ketika kami tiba di pantai Ora. Meski demikian hal tersebut tidak menyurutkan kepuasan dan kekaguman saya...
Read moreDon't expect to see the same picture as you've seen on the Internet. Those houses are ruined. Pantai Ora now is just a beach and a couple more buildings on the shore. To reach it, head to Saleman village, and maybe even stay in one of the newer houses here, and then you can check out Ora with a...
Read more