Stayed in the guest house, wasn't very clean, walls are paper thin and overall the room was very overpriced, I would not recommend staying here ...
While I wouldn't recommend the guest house I could not fault the staff, they were incredibly friendly and helpful, like most places in Gunungsitoli the people are always very genuine and friendly.
We also went to the zoo, which was a bit sad as all of the animal enclosures were far too small for the animals... The animals looked lethargic and generally in a bad way. I wouldn't recommend the zoo as it doesn't look like they treat animals kindly.
Again, absolutely nothing against the wonderful and friendly staff, it just looks like there needs to be better overall management of...
Read more
Cari
Museum Pusaka Nias
museum di Indonesia
Bahasa
Unduh PDF
Pantau
Sunting
Museum Pusaka Nias adalah sebuah museum di Gunungsitoli yang didirikan untuk melestarikan budaya Nias. Museum ini dikelola oleh Persaudaraan Kapusin Sibolga.[2]
Sejak tahun 1972, seorang misionaris Gereja Katolik bernama Johannes Maria Hämmerle sudah memulai mengoleksi benda-benda budaya, seni dan sejarah masyarakat Nias. Lama-kelamaan jumlah koleksinya semakin banyak, dan dia mulai mencatat nama dan kegunaannya masing-masing. Pastor Johannes mengusulkan kepada Dewan Ordo Kapusin Provinsi Sibolga untuk mendirikan sebuah museum dan disetujui pada tahun 1990.[2]
Pada kapitel Ordo Kapusin Provinsi Sibolga pada 28-30 Juli 1990, Pastor Hadrian Hess, OFMCap. menyampaikan suatu ceramah tentang pentingnya untuk melestarikan budaya dan mendirikan museum Nias. Kemudian dalam rapat pleno Ordo Kapusin Provinsi Sibolga diputuskan bersama untuk mendirikan museum Nias dengan lokasi kota Gunungsitoli, dulu bagian kabupaten Nias, karena banyak siswa yang meneruskan studinya di sana. Ordo Kapusin Provinsi Sibolga mempercayakan pendirian museum dan pengurusannya kepada Pastor Johannes sampai sekarang.[3]
Rencana pendirian Museum Pusaka Nias telah banyak menemui banyak kendala karena prosedur dan persyaratan pendirian sebuah museum belum diketahui sebelumnya. Yayasan Nusantara Jaya di Jakarta memberi informasi tentang pendirian sebuah museum dan menganjurkan pendirian sebuah yayasan demi operasi museum. Pada tanggal 19 April 1991, Pastor Johannes bertindak atas nama Dewan Ordo Kapusin Provinsi Sibolga menghadap Notaris untuk mendirikan Yayasan Pusaka Nias sebagai Badan Hukum Museum Pusaka Nias. Setelah Yayasan Pusaka Nias berdiri, kemudian yayasan melakukan hubungan dengan Direktorat Permuseuman untuk memperoleh petunjuk-petunjuk yang lengkap. Tidak lama sesudahnya, dikeluarkan SK Bupati tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Museum Pusaka Nias yang terdiri dari 4 paviliun dan 1 paviliun khusus tempat koleksi batu-batu megalit. Pada 16 September 1993, Kakanwil Depdikbud Prop. Sumatera Utara mengeluarkan Izin Pendirian Museum...
Read moreSatu-satunya museum yang ada di Pulau Nias. Dahulu ketika baru diresmikan merupakan tempat yang cukup indah dan menyenangkan untuk dikunjungi. Tak lama setelah itu kondisi museum pun berubah. Kolam buaya menjadi terlalu kotor, hewan yang dipelihara seadanya, kondisi kolam pemandian yang tidak menarik, kolam hias yang berantakan, tempat makan di daerah dalam museum memasang harga terlalu mahal, perawatan tanaman dan hewan tidak baik, dan sampah berserakan di beberapa tempat. Ada sebuah ruangan yang konon menyimpan beberapa arsip mengenai sejarah Pulau Nias yang hingga kini tiap kali saya kunjungi tidak berhasil saya masuki. Ruang pameran ini tidak punya waktu berkunjung yang jelas. Tidak terpasang pula informasi mengenai jadwal penjualan tiket maupun harga tiket masuk ruang pameran. Apakah tiket masuk ruang pameran sudah termasuk ke dalam tiket masuk museum yang harus dibayarkan di pintu masuk atau tidak saya tidak tahu. Saya tidak tahu bagaimana pengelolanya mengelola tempat ini. Tempat yang seharusnya indah dan menyenangkan malah menjadi tempat di deretan terakhir yang akan saya pikirkan untuk saya kunjungi. Selain menjadi museum sesungguhnya tempat ini bisa menjadi lokasi bagi masyarakat untuk melepas penat dan berekreasi, baik sendiri maupun bersama keluarga sekaligus mendapatkan edukasi. Sungguh disayangkan kondisinya menjadi seperti sekarang. Pernah ada beberapa kali upaya untuk melakukan perbaikan namun semuanya hanya temporer. Koleksi hewan, tanaman, dan jalan setapak yang dapat dinikmati oleh pengunjung sesungguhnya cukup bagus. Hanya saja keseluruhannya itu harus dijaga bukan hanya oleh pengelola namun juga oleh pengunjung, setidaknya dengan tidak buang sampah sembarangan, tidak merusak fasilitas, tidak mencorat-coret, dan hal sederhana yang dapat kita lakukan bersama lainnya. Dari keseluruhan di atas, apabila anda berkunjung ke Pulau Nias saya menyarankan untuk mengunjungi museum ini. Edukasi yang didapat sebenarnya masih lumayan. Lokasinya yang menghadap laut juga sangat indah. Masih ada beberapa hal positif yang dapat dinikmati selain beberapa hal...
Read more