Pada tanggal 14 Juni 2020, Kami (7 orang) menempuh selama 12 jam untuk sampai ke tempat ini 🤣 karena kami berangkat setelah Maghrib di hari Sabtu dan selama diperjalanan kami banyak berhenti. Belum lagi kereta teman tidak bisa di gas full, jadi ia membuat kami selalu menunggu. Mereka mengeluh karena mereka pikir sudah dekat dan ternyata masih jauh. Mereka mengeluh kembali ketika jam 3-an, karena mereka lelah jadi kami pun beristirahat di SPBU daerah Porsea. Ketika matahari mulai terbit, kami pun bergegas untuk melanjutkan perjalanan.
Jika dipikir-pikir ada untungnya juga kami beristirahat karena jika kami melanjutkan perjalanan saat malam mungkin kami tidak akan langsung sampai ke tempat ini karena pada saat cerah hari pun kami tidak tau jalan menuju tempat ini. Kami keterusan dan singgah sebentar di tarabunga untuk mengambil momen-momen. Saat kami berada di tarabunga, ada seorang photographer dengan modelnya datang ke tarabunga. Mereka orang sekitar dan mereka tau jalan menuju Pakkodian. Untungnya mereka juga mau ke Pakkodian, jadi kami mengikutinya dari belakang.
Kondisi jalan Jalanan tidak beraspal dan berbatu. Harus berhati-hati ketika ditikung teman eh ditikungan jalan maksud saya, karena tidak ada pembatas, bisa-bisa Anda masuk jurang jika tidak berhati-hati. Kemiringan jalan kurang lebih 45°.
Kondisi tempat Sampah bercecer tapi Alhamdulillah tidak terlalu banyak. Tempatnya indah dan bersih, dan hati-hati terkena ranjau (kotoran lembu/sapi) di tepian danau. Ada yang berjualan juga, tempat parkir juga ada bahkan untuk mobil sekalipun. Sangat menyenangkan duduk di bawah pohon yang rindang nan sejuk. Banyak yang mendirikan tenda juga disini, jadi jika rencana anda untuk camping, tempat ini cocok untuk rencana anda.
Pasir danau juga putih. Hati-hati ketika berenang karena tepian danau hanya kecil, 1.5m mungkin yg bisa anda pijaki dan ada kedalaman yang tidak disarankan untuk berenang ke arah itu. Warna biru pekat adalah tanda bahwa tempat itu dalam. Banyak juga orang disini yang mancing, bukan mancing keributan tetapi mancing ikan, jadi harus hati-hati agar tidak menginjak kail.
Biaya Tidak ada uang masuk, tapi ketika keluar dari tempat ini anda akan diminta biaya 5000/kereta sebagai pembayaran parkir. Untuk jajanan, maaf kami membawa jajanan sendiri yang kami beli di Indomaret. Untuk minyak dari Medan ke Pakkodian 150k saya rasa cukup untuk pulang balik. Btw, kendaraan kami waktu itu...
Read moreImpresi pertama ketika datang ke tempat ini adalah bertanya "ini laut apa danau?" Yaa anda pun akan terheran-heran ketika kita datang ketempat ini.
Lokasinya terletak sekitar 10-20 km dari kota Balige, arah bandara Silangit. Belokan persis seperti saat kita mau menuju ke Tara Bunga tetapi tidak sejauh Tara Bunga sekita 100m dari belokkan tersebut kita belok ke kiri. Lalu lurus beberapa meter ada persimpangan belok kanan dan terus turun hingga mencapai bibir pantai.
Jalan yang akan kita tempuh adalah jalan yang sempit jadi traveler harus ekstra hati-hati ketika menuju lokasi ini. Selalu nyalakan klakson kita saat ada tikungan agar pengendara di depan tau keberadaan kita.
Perjuangan mencapai tujuan terbayarkan dengan pemandangan yang sangat indah. Amboi bisa kita bilang ketika melihat pemandangan disini. Tempatnya tidak berbayar di weekdays. Kalau peak season sepertinya bayar yaa saya kurang tau karena berkunjung kemari ketika hari kerja.
Nah kekurangannya, tempatnya agak sedikit kotor karena banyak sampah wisatawan disekitar lokasi.
Yang unik disini adalah banyaknya kerbau berkeliaran di bawah ini. Wah pokoknya destinasi rekomendasi deh buat para traveler.
Nah di samping sini juga ada bukit pemandangan yang indah terlebih ketika sunset. Nah saya sarankan datang kesini sore hari supaya dapat menikmati...
Read moreThis place is amazing. But make sure that you are using a car or motorcycle going there (not a bus). The road downhill is quite narrow and steep. Watching sunset n walking uphill at night was a memorable experience. You'll see lots of stars (since there are no other lightings...
Read more