setelah membeli tiket seharga 9,5 k, saya sudah bisa masuk ke areal air terjun. baru saja berjalan 20-an meter, kawanan monyet sudah menunggu di sisi jalan setapak yang harus saya lalui untuk menuju air terjun. melihat kawanan monyet yang bergelantungan dan berkejaran satu sama lain, saya takut dan gemetar. saya khawatir monyet-monyet itu tetiba hinggap di kepala dan/atau pundak lalu mencakar dan menyerang saya. akan tetpai, ternyata tidak begitu. semakin naik, saya semakin merasa berani karena monyet-monyet di sana tampak sudah terbiasa dengan kehadiran pengunjung. saya yang awalnya mengira air terjunnya harus ditempuh dengan berjalan kaki cukup jauh, ternyata tidak begitu. mungkin hanya butuh waktu 5-10 menit sejak dari pintu masuk hingga sampai di bawah air terjunnya. ketika sudah sampai dan melihat langsung, ternyata air terjun muncar memiliki debit air yang kecil dan tidak sederas apa yang saya bayangkan. dari informasi yang saya baca, ternyata ada faktor alam yang jadi penyebab berkurangnya debit air terjun muncar. pertama, gempa bumi tahun 2006 yang mengguncang jogja menyebabkan bebatuan di atas gunung menjadi berubah dan bergeser hingga membuka celah jalan air untuk mengalir ke arah lain. kedua, peristiwa kebakaran hutan pada 2010 menyebabkan pohon-pohon yang menjadi tempat penyimpanan air yang harusnya mengalir ke air terjun menjadi berkurang. dua hal itulah yang menyebabkan air terjun mnucar tidak sederas masa silam yang sebenarnya mata air ini sudah dijadikan sumber air yang digunakan oleh kesultanan untuk upacara adat dan dikeramatkan. sebenarnya kemarin saya sudah bersiap bawa pakaian ganti karena berencana untuk berenang dan bermair air. akan tetapi, kondisi airnya tidak memungkinkan untuk bisa mandi-mandian. meski begitu, saya tetap mencoba untuk turun dengan melepas sepatu dan kaus kaki untuk berjalan ke tengah-tengah air terjun dan mendekatkan diri ke bawah kucurannya. meski tampak kecil, ketika sudah berada di bawahnya ternyata terasa deras dan cukup bikin pakaian saya basah seperti terkena guyuran hujan. airnya dingin dan menyegarkan. ketika baru turun ke air, airnyaa terasa seperti air yang baru dikeluarkan dari dalam kulkas. sepertinya suhunya berkisar di antara 10-15 derajat celsius. setelah merasa cukup kedinginginan, saya angkat kaki dari air terjun muncar dan berjalan turun untuk keluar. sepanjang jalan menuju air terjun, saya menjumpai beragam jenis tanaman khas hujan tropis yang lucu dan menggemaskan. ketika turun, saya pun menjumpai pohon bunga dengan bunga-bunga berwarna putih yang jatuh di bawah ranting dan menyebar di rerumputan dan bebatuan jalan setapak. indah dan menyegarkan dilihat. saya juga menyempatkan diri untuk duduk di ayunan taman bermain sembari melihat kawanan monyet yang berkejaran dan memakan kacang yang memang dilempar oleh para pengunjung. saya masih dengan tetap duuduk di sebuah ayunan sembari menggambar monyet yang tengah duduk di area taman itu. saya sjuga sempat menggambar sebuah bunga yang smpat saya sebutkan sebelumnya. setelah keluar dari kawasan air terjun muncar, saya melewati para pedagang yang menjual beragam jenis makanan. warung-warung makan pun ada di sana. yang menarik perhatian saya adalah warung sate kelinci yang sengaja menggantung seekor kelinci yang sudah dikuliti dan siap diambil dagingnya. tampak mengerikan pun tampak menarik dan menantang untuk dicoba. akan tetapi, saya tidak berhenti untuk makan di situ. saya justru lanjut berjalan ke bawah ke arah...
Read moreTlogo Muncar is located inside Mount Merapi National Park. It's so close from the entrance. However the path to the waterfall is not to steep, so we won't get tired easily. The air is so clean and refreshing thanks to well preserve natural rainforest sorround it. The water debit of waterfall depends on the rainfall in the region, the best time to visit this waterfall is during rainy season, September to April. During the rainy season we can play under the waterfall and get wet. The entrance fee is quite cheap for local resident, that is Rp. 8500, but it has different entrance fee for foreigner. To reach Tlogo Muncar Waterfall you have to drive to Kaliurang region and heading to Tlogo Putri. You can park on Tlogo Putri parking park and you can get two destinations in one place, that are Tlogo Muncar and Tlogo Putri. If you are lucky enough, when Mount Merapi status is considered save for public, you can take a walk in natural trail to observatory tower to look up the great...
Read moreBagus Kaliurang Good Taman Wisata Kaliurang adalah kawasan wisata yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, di perbatasan dengan provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kaliurang terletak di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kaliurang terletak di daerah dataran tinggi, banyak resor atau tempat peristirahatan karena udara sejuk yang banyak dicari oleh orang perkotaan sehingga di sini terdapat banyak vila-vila penginapan (kebanyakan orang sekitar menyebutnya wisma). Tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri adalah Tlogo Putri dan Tlogo Muncar.
Akses menuju ke Kaliurang dapat dilakukan menggunakan kendaraan pribadi. Mobil jeep yang dikelola swadaya masyarakat juga beroperasi di sekitar Kaliurang sebagai bagian dari paket wisata Lava Tour Merapi.
Salah satu wisma yang terletak di Kaliurang dijadikan lokasi perundingan antara Republik Indonesia dengan Komisi Tiga Negara pada 13 Januari 1948, yang dikenal sebagai Perundingan Kaliurang. Republik Indonesia diwakili oleh Presiden Soekarno, Wapres Moh Hatta, PM Syahrir dan Jendral Soedirman. Sedangkan Delegasi Belanda diwakili oleh Paul Van Zeeland (Belgia), Richard Kirby (Australia), dan Dr. Frank Graham (AS). Di dalam perundingan, Frank Graham mengucapkan ungkapan populer, yaitu "You are what you are from bullets to the ballots." Selain itu terdapat bangunan Villa Van Rezink yang berada di utara Taman Rekreasi Anak.
Lokasinya yang berada di lereng gunung membuat udara di sekitar Taman Wisata Kaliurang sejuk. Berada di ketinggian kurang lebih 900 mdpl dan berjarak kurang lebih 25 km dari pusat Kota Yogyakarta
Taman wisata ini menawarkan panorama alam dan taman bermain yang menyenangkan ditengah keasrian khas pegunungan. Terdapat banyak wahana bermain yang ramah anak sehingga anda tak perlu ragu untuk mengajak keluarga anda berkunjung ke sini. Wahana lain yang tersedia seperti flying fox, jembatan gantung, rumah Ridz High Rope, hingga terapi ikan.
Sangat cocok dijadikan tempat berkumpul bersama keluarga besar untuk bercengkrama menghabiskan akhir pekan.
Jika berkunjung ke Kaliurang jangan melewatkan untuk membeli makanan khas yaitu Jadah Tempe. Berupa makanan tradisional yang dibuat dari beras ketan dan tempe yang dibacem. Perpaduan rasa yang gurih dan manis sangat pas dinikmati bersama keluarga atau teman terdekat sambil merasakan udara segar kawasan Kaliurang. Jadah tempe Kaliurang juga cocok untuk...
Read more