HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque — Attraction in Palembang

Name
Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque
Description
Zheng He Mosque, officially Islamic Mosque of Mohammed Zheng He in Srivijayan Palembang, is a mosque dedicated for Muslim Chinese people located in Jakabaring Palembang, South Sumatra, Indonesia. The name of the mosque is in honor to the acclaimed Muslim Chinese Admiral Zheng He.
Nearby attractions
Nearby restaurants
Pempek Honey
Perumahan TOP Amin Mulia, Jl. Beringin Raya No.34 Blok FF, 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
The Market Place Food Court
XQHM+MV6, 15 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang City, South Sumatra 30267, Indonesia
PONDOK PINDANG PEGAGAN "Mbok Yah"
Jl. Gubernur H. A Bastari, 15 Ulu, Jakabaring, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30257, Indonesia
Nearby hotels
Guest House Dempo Jakabaring
XQGJ+WV4, Jl. BP Peliung I, 15 Ulu, Jakabaring, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30267, Indonesia
Ombai Guest House 27 Syariah RedPartner
15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kec. Ilir Tim. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30257, Indonesia
RedDoorz Syariah near Jakabaring Sport City Palembang
Komplek Top amen mulya jln bringin 1, belakang Jl. Dekranasda, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30257, Indonesia
OYO 92597 Sulthan Homestay Syariah 2
JAKABARING SPORT C, 30267, Seberang Ulu I, Palembang City, South Sumatra 30267, Indonesia
Related posts
Keywords
Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque tourism.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque hotels.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque bed and breakfast. flights to Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque attractions.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque restaurants.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque travel.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque travel guide.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque travel blog.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque pictures.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque photos.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque travel tips.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque maps.Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque things to do.
Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque
IndonesiaSouth SumatraPalembangAl Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque

Basic Info

Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque

XQGJ+J6P, 15 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang City, South Sumatra 30267, Indonesia
4.8(2K)
Open until 9:00 PM
Save
spot

Ratings & Description

Info

Zheng He Mosque, officially Islamic Mosque of Mohammed Zheng He in Srivijayan Palembang, is a mosque dedicated for Muslim Chinese people located in Jakabaring Palembang, South Sumatra, Indonesia. The name of the mosque is in honor to the acclaimed Muslim Chinese Admiral Zheng He.

Cultural
Accessibility
attractions: , restaurants: Pempek Honey, The Market Place Food Court, PONDOK PINDANG PEGAGAN "Mbok Yah"
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Open hoursSee all hours
Sat4 AM - 9 PMOpen

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Palembang
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Palembang
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Palembang
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby restaurants of Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque

Pempek Honey

The Market Place Food Court

PONDOK PINDANG PEGAGAN "Mbok Yah"

Pempek Honey

Pempek Honey

4.5

(620)

Click for details
The Market Place Food Court

The Market Place Food Court

4.2

(15)

Click for details
PONDOK PINDANG PEGAGAN "Mbok Yah"

PONDOK PINDANG PEGAGAN "Mbok Yah"

4.6

(100)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang Mosque

4.8
(2,022)
avatar
5.0
6y

Keberadaan Laksamana Cheng Ho tak dipisahkan dari Palembang. Sejak melakukan pelayaran mengelilingi dunia, Cheng Ho sempat tiga kali datang ke Palembang. Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao (馬 三保), berasal dari provinsiYunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan orang kasim. Ia adalah seorang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.

Alam penyebaran Islam di Indonesia, selain dilakukan para pedagang dari Arab dan sekitarnya, ternyata para pedagang asalTionghoa ikut berperan menyebarkan Islam di daerah pesisir Palembang. Di sini pula peran Laksamana Cheng Ho dalam menyebarkanIslam di Palembang. Armada Cheng Ho sebanyak 62 buah kapal dan tentara yang berjumlah 27.800 yang dipimpinnya itu pernah empat kali berlabuh di pelabuhan tua di Palembang. Pada 1407 Kota Palembang yang berada di bawah kekuasaan Sriwijaya pernah meminta bantuan armada Tiongkok yang ada di Asia Tenggara untuk menumpas perampok-perampok Tionghoa Hokkian yang mengganggu ketenteraman. Kepala perampok Chen Tsu Ji tersebut berhasil diringkus dan dibawa ke Peking. Semenjak itu, Laksamana Cheng Ho membentuk masyarakat Tionghoa Islam di Kota Palembang yang memang sudah ada sejak zaman Sriwijaya banyak didiami orangorang Tionghoa. Gerombolan perompak yang dipimpin Chen Tsu Ji, sebenarnya bekas seorang perwira angkatan laut China asal Kanton. Dia melarikan diri ketika Dinasti Ming berkuasa. Pelariannya berlabuh di Palembang. Kedatangannya ke Palembang telah membuat resah para pedagang yang singgah. Sebab, Chen Tsu Ji membawa ribuan pengikutnya dan membangun basis kekuasaan di Palembang, atau dalam bahasa China, po-lin-fong, yang berarti ”pelabuhan tua.” Selama berkuasa di Palembang, Chen Tsu Ji menguasai daerah sekitar muara Sungai Musi, perairan Sungsang, dan Selat Bangka. Anak buah Chen Tsu Ji merompak semua kapal yang melintasi perairan itu. Kebetulan atau tidak, daerah-daerah itu sampai kini jadi kantung-kantung bandit Palembang. Selama perjalanan Cheng Ho antara 1405–1433 M, dia pernah empat kali ke Palembang. Tahun 1407 masehi, armada Cheng Ho mampir ke Palembang dalam rangka menumpas perompak yang dipimpin Chen Tsui Ji tersebut. Kemudian, pada tahun 1413–1415M, 1421–1422M, dan tahun 1431–1433 M, armada Cheng Ho berlabuh ke Palembang. Setelah memberantas para perampok, Laksamana Cheng Ho berlabuh hingga tiga kali ke Palembang. Namun, tidak ada yang tahu maksud...

   Read more
avatar
5.0
5y

Masjid Cheng Ho berada di selatan dari pusat Kota Palembang, yaitu di Perumahan Amin Mulia, Jakabaring. Masjid ini dibangun atas prakarsa Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Palembang untuk menghormati salah satu tokoh terkenal Tiongkok bernama Laksamana Cheng Ho. Dengan arsitektur Tiongkok dan cat berwana merah terang, masjid ini menjadi salah satu icon kebanggaan Kota Palembang.

Di awal keberadaannya, Masjid Cheng Ho Palembang dibangun dengan latar belakang untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat keturunan Tionghoa dengan masyarakat Palembang pada umumnya, selain juga sebagai tempat untuk memperdalam ajaran agama Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas.

Masjid Cheng Ho memiliki ukuran beekisar 20x20 meter dan di bangun diatas tanah seluas 4.990 m2 yang merupakan tanah hibah dari Gubernur Provinsi Sumatera Selatan yaitu Syahrial Oesman. Masjid Cheng Ho dilengkapi dengan dua menara yang masing-masing diberi nama Habluminallah dan Hambluminannas dan tempat wudhu berukuran 4x4 meter.

Kedua menara Masjid Cheng Ho Palembang memiliki 5 tingkat yang melambangkan jumlah 5 shalat yang dilakukan dalam sehari. Tinggi menara mencapai 17 meter, angka tersebut merupakan simbol dari jumlah rakaat yang perlu dikerjakan oleh setiap muslim dalam sehari. Sementara di bagian luar menara dibubuhi ornamen khas Palembang berupa tanduk kambing. Penggunaan ornamen khas tersebut bukan tanpa sebab, selain karena Masjid Cheng Ho ini dibangun di tanah Palembang, masyarakat juga menyadari adanya kedekatan antara kebudayaan Palembang dengan kebudayaan Tionghoa.

Masuk lebih ke dalam, pengunjung akan mendapati warna dominan merah, warna yang identik dengan kebudayaan Tiongoa. Arsitektur Tionghoa juga terlihat dari daun pintu yang terdapat pada pintu utama masjid. Pancang-pancang dan ornamen pagar pembatas di bagian atas makin mempercantik tampilan interior masjid yang kental akan nuansa Tionghoa. Secara keseluruhan bangunan masjid ini mampu menampung...

   Read more
avatar
5.0
6y

Masjid Cheng Ho Palembang, juga dikenal sebagai Masjid Sriwijaya Muhammad Cheng Hoo, adalah sebuah masjid yang terletak di Kompleks Jakabaring, Palembang. Masjid ini memiliki arsitektur yang unik, memadukan unsur budaya lokal Palembang dengan nuansa Tionghoa dan Arab. Masjid ini didirikan atas prakarsa pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang. Nama masjid ini diambil dari Laksamana Cheng Ho, seorang laksamana Muslim Tiongkok yang pernah berlayar ke Nusantara pada abad ke-15. Masjid Cheng Ho Palembang memiliki beberapa fitur menarik, antara lain: Arsitektur yang unik: Masjid ini memiliki bentuk bangunan yang mirip dengan kelenteng, dengan warna merah dan ornamen khas Tionghoa. Namun, di dalamnya terdapat unsur-unsur Islam seperti kubah dan mihrab. Kaligrafi yang indah: Di dalam masjid terdapat kaligrafi ayat-ayat Al-Quran yang ditulis dengan gaya Arab dan Tionghoa. Ruang ibadah yang luas: Masjid ini memiliki ruang ibadah yang luas dan nyaman, mampu menampung banyak jamaah. Fasilitas yang lengkap: Masjid ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti tempat wudhu, toilet, perpustakaan, dan ruang pertemuan. Masjid Cheng Ho Palembang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya. Masjid ini sering digunakan untuk acara-acara keagamaan, seperti pengajian, семинары, dan perayaan hari besar Islam. Selain itu, masjid ini juga menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan yang ingin melihat keunikan arsitektur dan budaya Tionghoa-Islam. Jika Anda tertarik untuk mengunjungi Masjid Cheng Ho Palembang, Anda dapat datang langsung ke Kompleks Jakabaring, Palembang. Masjid ini buka setiap...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Riski AmandaRiski Amanda
Masjid Cheng Ho berada di selatan dari pusat Kota Palembang, yaitu di Perumahan Amin Mulia, Jakabaring. Masjid ini dibangun atas prakarsa Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Palembang untuk menghormati salah satu tokoh terkenal Tiongkok bernama Laksamana Cheng Ho. Dengan arsitektur Tiongkok dan cat berwana merah terang, masjid ini menjadi salah satu icon kebanggaan Kota Palembang. Di awal keberadaannya, Masjid Cheng Ho Palembang dibangun dengan latar belakang untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat keturunan Tionghoa dengan masyarakat Palembang pada umumnya, selain juga sebagai tempat untuk memperdalam ajaran agama Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas. Masjid Cheng Ho memiliki ukuran beekisar 20x20 meter dan di bangun diatas tanah seluas 4.990 m2 yang merupakan tanah hibah dari Gubernur Provinsi Sumatera Selatan yaitu Syahrial Oesman. Masjid Cheng Ho dilengkapi dengan dua menara yang masing-masing diberi nama Habluminallah dan Hambluminannas dan tempat wudhu berukuran 4x4 meter. Kedua menara Masjid Cheng Ho Palembang memiliki 5 tingkat yang melambangkan jumlah 5 shalat yang dilakukan dalam sehari. Tinggi menara mencapai 17 meter, angka tersebut merupakan simbol dari jumlah rakaat yang perlu dikerjakan oleh setiap muslim dalam sehari. Sementara di bagian luar menara dibubuhi ornamen khas Palembang berupa tanduk kambing. Penggunaan ornamen khas tersebut bukan tanpa sebab, selain karena Masjid Cheng Ho ini dibangun di tanah Palembang, masyarakat juga menyadari adanya kedekatan antara kebudayaan Palembang dengan kebudayaan Tionghoa. Masuk lebih ke dalam, pengunjung akan mendapati warna dominan merah, warna yang identik dengan kebudayaan Tiongoa. Arsitektur Tionghoa juga terlihat dari daun pintu yang terdapat pada pintu utama masjid. Pancang-pancang dan ornamen pagar pembatas di bagian atas makin mempercantik tampilan interior masjid yang kental akan nuansa Tionghoa. Secara keseluruhan bangunan masjid ini mampu menampung sekitar 500 jamaah
Stephanie ZhangStephanie Zhang
Masjid Cheng Hoo in Palembang has something in common with the Masjid Cheng Hoo in Surabaya, both of them are Chinese traditional architecture style. As a fan of Indonesia and Malaysia, I have been curious about how Islam was disseminated from the Arab World to the Malay Archipelago. Cheng Hoo (郑和) himself is a Muslim, I heard that in Southeast Asia, some Muslims believe that it is Cheng Hoo who brought Islam here. The pictures were taken in March 2020.
JuliantoJulianto
Masjid Cheng ho dibangun oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia sebagai bentuk penghormatan kepada Laksaman Cheng Ho dan diresmikan pada tahun 2008. Masjid Cheng Ho dibangun di atas tanah seluas 4.990 meter per segi yang merupakan hibah dari Syarial Oesman yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan. Cheng Ho adalah seorang kasim muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok. Keberadaannya tak dapat dipisahkan dari Palembang. Sebab, sejak melakukan pelayaran mengelilingi dunia, Cheng Ho sempat tiga kali datang ke Palembang. Selain dilakukan oleh para pedagang Arab dan sekitarnya, penyebaran Islam di Indonesia juga dilakukan oleh pedagang asal Tionghoa yang berperan menyebarkan Islam di daerah pesisir Palembang, termasuk Laksamana Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho membentuk masyarakat Tionghoa Islam di Kota Palembang yang memang sudah ada sejak zaman Sriwijaya. Komunitas Tionghoa-Muslim yang telah lama menetap itu, berbaur dengan masyarakat setempat di Palembang. Maka dari itu, sebagai wujud penghormatan atas sosok Cheng Ho dibangunlah Masjid Cheng Ho dengan arsitektur berupa perpaduan budaya Tiongkok, Islam, dan Palembang
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Palembang

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Masjid Cheng Ho berada di selatan dari pusat Kota Palembang, yaitu di Perumahan Amin Mulia, Jakabaring. Masjid ini dibangun atas prakarsa Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Palembang untuk menghormati salah satu tokoh terkenal Tiongkok bernama Laksamana Cheng Ho. Dengan arsitektur Tiongkok dan cat berwana merah terang, masjid ini menjadi salah satu icon kebanggaan Kota Palembang. Di awal keberadaannya, Masjid Cheng Ho Palembang dibangun dengan latar belakang untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat keturunan Tionghoa dengan masyarakat Palembang pada umumnya, selain juga sebagai tempat untuk memperdalam ajaran agama Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas. Masjid Cheng Ho memiliki ukuran beekisar 20x20 meter dan di bangun diatas tanah seluas 4.990 m2 yang merupakan tanah hibah dari Gubernur Provinsi Sumatera Selatan yaitu Syahrial Oesman. Masjid Cheng Ho dilengkapi dengan dua menara yang masing-masing diberi nama Habluminallah dan Hambluminannas dan tempat wudhu berukuran 4x4 meter. Kedua menara Masjid Cheng Ho Palembang memiliki 5 tingkat yang melambangkan jumlah 5 shalat yang dilakukan dalam sehari. Tinggi menara mencapai 17 meter, angka tersebut merupakan simbol dari jumlah rakaat yang perlu dikerjakan oleh setiap muslim dalam sehari. Sementara di bagian luar menara dibubuhi ornamen khas Palembang berupa tanduk kambing. Penggunaan ornamen khas tersebut bukan tanpa sebab, selain karena Masjid Cheng Ho ini dibangun di tanah Palembang, masyarakat juga menyadari adanya kedekatan antara kebudayaan Palembang dengan kebudayaan Tionghoa. Masuk lebih ke dalam, pengunjung akan mendapati warna dominan merah, warna yang identik dengan kebudayaan Tiongoa. Arsitektur Tionghoa juga terlihat dari daun pintu yang terdapat pada pintu utama masjid. Pancang-pancang dan ornamen pagar pembatas di bagian atas makin mempercantik tampilan interior masjid yang kental akan nuansa Tionghoa. Secara keseluruhan bangunan masjid ini mampu menampung sekitar 500 jamaah
Riski Amanda

Riski Amanda

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Palembang

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Masjid Cheng Hoo in Palembang has something in common with the Masjid Cheng Hoo in Surabaya, both of them are Chinese traditional architecture style. As a fan of Indonesia and Malaysia, I have been curious about how Islam was disseminated from the Arab World to the Malay Archipelago. Cheng Hoo (郑和) himself is a Muslim, I heard that in Southeast Asia, some Muslims believe that it is Cheng Hoo who brought Islam here. The pictures were taken in March 2020.
Stephanie Zhang

Stephanie Zhang

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Palembang

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Masjid Cheng ho dibangun oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia sebagai bentuk penghormatan kepada Laksaman Cheng Ho dan diresmikan pada tahun 2008. Masjid Cheng Ho dibangun di atas tanah seluas 4.990 meter per segi yang merupakan hibah dari Syarial Oesman yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan. Cheng Ho adalah seorang kasim muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok. Keberadaannya tak dapat dipisahkan dari Palembang. Sebab, sejak melakukan pelayaran mengelilingi dunia, Cheng Ho sempat tiga kali datang ke Palembang. Selain dilakukan oleh para pedagang Arab dan sekitarnya, penyebaran Islam di Indonesia juga dilakukan oleh pedagang asal Tionghoa yang berperan menyebarkan Islam di daerah pesisir Palembang, termasuk Laksamana Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho membentuk masyarakat Tionghoa Islam di Kota Palembang yang memang sudah ada sejak zaman Sriwijaya. Komunitas Tionghoa-Muslim yang telah lama menetap itu, berbaur dengan masyarakat setempat di Palembang. Maka dari itu, sebagai wujud penghormatan atas sosok Cheng Ho dibangunlah Masjid Cheng Ho dengan arsitektur berupa perpaduan budaya Tiongkok, Islam, dan Palembang
Julianto

Julianto

See more posts
See more posts