Curug Cikuluwung — Attraction in Pamijahan

Berangkat jam 08.45, sampai jam 11.30 an. berbekal info dari setiap ulasan yg saya baca, baik dari gmaps ataupun google. Alhamdulillah smuanya ngebantu. Jadi sedikit paham dg situasi curug yg akan saya kunjungi tersebut. Dari jam tutupbuka dan jam istirahat wisata, tiket masuk dan kondisi air terjun trsebut. Sayangnya saya berangkat disaat hujan selalu datang setiap harinya. Jadi sudah otomatis dapet air keruh saya disana, anak tangga yg sangat becek dan licin. Yaa wajar, cuaca tidak bisa dihindari, jadi nikmati aja. Tapi ada yang seharusnya bisa saya hindari, krn sudah ada bekal info dari ulasan, nyatanya tetap gabisa saya hindari juga. Yaitu? Pungli. Semacam pungli tapi gajuga sih. Oke saya infokan pengeluaran saya selama disana ya. Diperjalanan arah masuk desa saya dijegat anak2 dg memberi karcis masuk curug (katanya) Rp.3000 saya tau itu seharusnya gak ada, cuma krn anak kecil yg minta jadi kasih aja utk jajan mereka. Sesampainya di desa, saya langsung diarahkan utk parkir dan dimintai uang parkir langsung Rp.5000. Turun dari motor banyak sekali anak2 kecil yg sepertinya memang disetting untuk melakukan hal trsebut. Yap! Jadi tourguide😎 eh pengarah jalan aja si sebenernya wkwkwk. Padhal sy sudah berlibur hampir ke semua curug yang ada di bogor dan dari sekian banyaknya curug yg saya pernah datangi, ini adalah yg terdekat antara lokasi parkir dg lokasi curug. Hanya butuh waktu 3-5 menit dg melewati rumah warga. Tanpa diminta, anak2 kecil itu langsung berjalan didepan kita dan mengantar sampai ke lokasi. (Pdhal klau memang pengelola nya baik hati, tidak perlu membiarkan anak2 itu berlaku demikian, cukup beri tanda panah untuk arah jalan saja sudah cukup harusnya, pun titik arahnya sangat sedikit krn dekat sekali) tapi yaaa anggap saja itu untuk mensejahterakan warga sekitar yaa. Kasih seikhlasnya Rp.5000. Sampai di loket saya bayar Rp.35.000 per orang dg fasilitas tiket masuk curug, pelampung, spot selfie, dan asuransi (katanya) Oya kebijakan jam otomatis curug itu dijam 11.30-12.30 ya gengs. Jadi wajib berenti aktifitas disekitar air terjun, dan sayapun menunggu di sekitar loket hingga jam buka istrhat. Sesampinya di bawah, saya diminta melepas alaskaki, dan menitipkan barang bawaan di tempat yg sudah disediakan. (Semacam loker tapi dari bambu dan tidak memiliki pintu apalagi kunci), jadi keamanannya cukup mengecewakan. Krn dg fasilitas yg seperti itu saya fikir sudah termasuk dg harga tiket, ternyata saya mesti bayar lagi:D seikhlasnya katanya Rp.10.000. Oke saatnya ganti baju Rp.3000, selese ganti baju, ada anak kecil lagi tapi udh lumayan gede, yg ngikutin kita dari anak tangga sampe air terjun, katanya dia menyediakan jasa utk fotoin pengunjung. (Saya gak minta dan menolakpun gak tega) akhirnya saya kasih Rp.10.000 dg hasil bbrapa foto. Setelah itu saya langsung aja ke air terjun utk cari spot bagus utk berswafoto. Dan lagiiiii, tbtb ada akang yg nawarin untk ngefotoin. (Saya kira pengunjung krn tdk menggunakan seragam pengelola) gak taunya dia photographer sekaligus lifeguard yg jaga sekitar air terjun. “Saya fotoin berdua kak disana bagus, nanti saya editin juga biar hasil airnya jadi jernih” oke, gue fikir ini bakal keluar uang lagi dan betul aja heheh. Gue langsung bilang “bayarnya berapa ya?” Dia bilang seikhlasnya. Ohhhoke, gue mau liat hasil jasanya, akhirnya memang effort nya besar bgt sih buat bantu ambilin foto pengunjung. Lumayan bgt lah buat ngebantu kita yg mau dpt foto full personel dg berbagai spot yg kita blm tau, krn dia gak menargetkan harga juga, jadi gue kasih Rp.35.000. Selesai itu gue naik dan bergegas mandi Rp.3000. Oke TIPS nya adalah : BANYAK-BANYAK BAWA RECEH YAAAA~ ntah 2000an atau 5000 an. Jgn lupa bawa waterproof juga. Dan better liburan saat musim kemarau biar dapet air dan pemandangan yg...

It was not the easiest nor most convenient to come here id you are a tourist. I would recommend hiring a driver to bring you there and back. We took grab there and the driver told us its hard to find drivers there and offered to wait for us ans bring us back. It was worth the money, considering the convenience. This place is truly a hidden gem, it takes a long drive uphill and about 5 mins walk/trek down to the waterfall. There are locals who will help you. Upon reaching, we were lead by 2 local children to buy the tickets and to the waterfall. We had to pay a small fee for the usage of live jacket as well, they do help you to store your bags and shoes as it wasnt allowed to be with you. They do sell waterproof bags for your phones too. A local guide will assist you in getting down to the waterfall and help you take photos. It was a little awkward personally, but they did a great job in my opinion. Its a lovely place to visit should you have extra time or are travelling nearby. The water is cold and clear, really refreshing. Im surprised that it doesnt leave any sticky feeling afterwards and my hair was not...

Curug yang cukup ramai. Saya hari Kamis pada saat berkunjung kesana, tetapi kondisinya memang cukup ramai meskipun hari biasa. Curug sudah sangat dikelola dengan baik tetapi banyak spot parkir liar untuk menuju kecurug, disarankan untuk parkir motor ditempat yang ada banner cururg cikuwulungnya, bukan yg hanya tulisan saja. Saya saat itu parkir di warung warga sekitar, dari parkiran ada anak kecil yg menunutn saya menuju lokasi. Yah mau tidak mau saya memberikan tip. Sampai di loket masuk, karena pada saat itu saya tiba pukul 12.30 kami di anjurkan untuk istirahat terlebih dahulu dan masuk pada pukul 13.00 kata mereka Curug belum buka / petugasnya mungkin sedang istirahat. Yaudah karena saya sedikit aga lelah karena perjalanan saya istirahat dan memesan Indomie rebus dengan telor dan membeli Air kemasan ukuran besar total biaya yg dikeluarkan adalah 10rb untuk mie 10rb untuk air kemasan ukuran besar 2rb untuk esbatu. Selesai istirahat saya kemudian ke loket masuk. Harga tiketnya adalah 30rb sudah termasuk asuransi kata petugas yg jaga, dan kita mendapat voucher pelampung. Untuk curugnya Curug cikuwulung yg saya sambangi adalah Curug cikuwulung 1 karena keterbatasan waktu saya tidak mengunjungi Curug 2 nya. Untuk mencapai Curug ini kita akan turun dari tebing yg sudah disediakan tangga dari bambu, turunannya cukup terjal. Kondisi debit air pada saat itu memang tidak terlalu deras karena musim kemarau. Terdapat 2 spot yg bisa digunakan berenang dengan kedalaman 1,5 meter dan 2,5 meter. Tetapi kita tidak diperbolehkan untuk berenang tepat dibawah curugnya dikarenakan terdapat pusaran dibawah air. Untuk ketingian curugnya tidak terlalu tinggi, tetapi yg buat Curug ini indah adalah karena bebatuan yg ada disekitarnya. Kesimpulan yg dapat saya sampaikan adalah Curug ini sudah sangat terawat karena telah dikelola...