This is a site of national disaster in Indonesia, and sadly one that was caused my human error. Clearly visible from the highway one can see walls that prevent the disaster zone from spreading further. Despite that years have passed, the matter remain unresolved to this day, and all victims are left without compensation, and survivors left without compensation for lost homes. How do one rate a site like this? We cant! But as Google demand one to be entered I use the lowest, as a sign of respect to those affected! As the site had been labeled 'Tourist attraction' I sent a request to have it relabeled, it is anything but that! Look at the image of some men and a woman standing at the site, they are not happy 'tourists', there's despair on their faces! Now there's a memorial stone with names of those killed and information about the event I view the best match is to call the site a 'memorial' - Google changed this within 24 hours, thank...
Read moreSemburan lumpur ini pertama kali muncul pada 29 Mei 2006, dua hari setelah gempa bumi di Yogyakarta. Semburan ini berasal dari lokasi pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas. Hingga kini, ada dua pandangan utama mengenai penyebab bencana ini: Kesalahan Pengeboran: Sejumlah ahli berpendapat bahwa bencana ini disebabkan oleh kesalahan prosedur saat pengeboran. Pemasangan casing (pipa selubung) yang tidak sesuai standar disebut-sebut membuat dinding sumur runtuh, sehingga fluida dari dalam bumi menyembur keluar. Faktor Alam: Pandangan lain menyebutkan bahwa bencana ini dipicu oleh gempa bumi di Yogyakarta. Gelombang seismik dari gempa tersebut diduga menyebabkan terjadinya retakan pada lapisan tanah di bawah lokasi pengeboran, yang memicu keluarnya lumpur panas. Dampak dan Konsekuensi Semburan lumpur Lapindo telah membawa dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang sangat besar, di antaranya: Kerugian Material: Ribuan rumah, sekolah, tempat ibadah, sawah, dan fasilitas umum lainnya terendam lumpur. Tercatat, sekitar 16 desa di tiga kecamatan (Jabon, Porong, dan Tanggulangin) terdampak parah. Perpindahan Penduduk: Puluhan ribu warga harus mengungsi dan kehilangan tempat tinggal serta mata pencaharian. Kerusakan Infrastruktur: Pipa air, pipa gas, jaringan listrik, dan ruas jalan tol Surabaya-Gempol terpaksa ditutup dan mengalami kerusakan. Masalah Lingkungan dan Kesehatan: Semburan lumpur menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu kesehatan warga sekitar, selain juga menyebabkan polusi air dan tanah. Kondisi Saat Ini Hampir dua dekade berlalu, semburan lumpur Lapindo masih terus aktif, meskipun volumenya kini sudah jauh berkurang. Luas genangan lumpur saat ini diperkirakan mencapai 7 kilometer persegi. Pemerintah telah membentuk Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) untuk mengelola dan menangani area terdampak. Area bekas semburan ini kini dikelilingi oleh tanggul besar dan sebagian telah menjadi destinasi wisata geologi yang menarik perhatian banyak orang, meskipun juga masih menyisakan trauma mendalam bagi warga...
Read moreTerima kasih telah mendukung program Syabab Camp — sebuah inisiatif pendidikan berbasis sponsorship yang membekali generasi muda dengan keterampilan kerja dan akhlak mulia. Sponsor mendapatkan akses ke karya siswa dan bonus website SEO friendly sebagai bentuk apresiasi.
Lapindo Mud Volcano di Sidoarjo memang menyimpan panorama yang menggetarkan jiwa. Pemandangan alam di sekitarnya cukup indah, dengan cakrawala yang terbentang luas dan dataran yang terlihat eksotis. Namun di balik itu semua, ada perasaan pilu yang menyertai setiap langkah. Ini adalah lokasi bencana besar yang telah mengubah wajah banyak wilayah dan menggugah kesadaran kita tentang dampak dari kesalahan manusia.
Sayangnya, di tengah upaya mengenang dan mengambil pelajaran dari bencana ini, masih saja ditemukan oknum yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. Meski tiket resmi sudah dibayar, di lapangan kadang ada permintaan pungutan tambahan dengan alasan yang tidak jelas. Hal ini tentu mengganggu pengalaman pengunjung yang datang dengan niat untuk belajar atau sekadar melihat langsung jejak sejarah.
Pengelolaan kawasan seharusnya bisa lebih rapi dan profesional, mengingat potensi kawasan ini sebagai situs edukasi dan refleksi nasional. Ke depan, diharapkan ada sistem yang lebih transparan serta pengawasan agar pengalaman wisata maupun edukasi tidak tercemar oleh praktik tak bertanggung jawab.
Melalui sponsorship Syabab Camp, Anda turut membangun generasi baru yang jujur, bertanggung jawab, dan profesional. Selain mendapat akses ke karya siswa yang bisa direkrut langsung, sponsor juga memperoleh website siap pakai dan SEO-friendly untuk mendukung branding usaha. Dukungan Anda sangat berarti.
Klik profil kami...
Read more