Pengurus yang juga Imam Besar Masjid Agung Babussalam, Tgk M Yakob Saleh mengatakan, masjid ini awalnya bernama Masjid Jamik Babussalam. Masjid ini dibangun tahun 1970 atas prakarsa Tgk Harun Ali Walikotamadya Sabang pertama (1966-1972) bersama beberapa tokoh masyarakat dan ulama sebagai sebuah masjid reprsentatif untuk suatu Kotamadya Daerah Tingkat II yang dapat menampung seluruh jamaah, terutama pada pelaksanaan shalat Jumat sekaligus sebagai Islamic Centre Kota Sabang. Masjid Agung Babussalam mula-mula dibangun secara bergotong-royong oleh seluruh masyarakat dari berbagai gampong di daerah itu, dengan sumber dana awal dari walikota, dan sumbangan masyarakat. Kala itu, peletakan batu pertama dilakukan oleh Walikotamadya Sabang H Harun Ali pada 16 Juli 1970 bersama ulama dan tokoh masyarakat. Turut dihadiri oleh tokoh masyarakat Aceh pada waktu itu, Tgk Amir Husen Al Mujahid. Pada tahap pertama pembangunan mesjid ini terkendala dana. Lantas walikota bersama kalangan DPRD bermusyawarah dengan Badan Otoritas Free Port Sabang (KP4BS) dengan maksud KP4BS bersedia menanggulangi dana pembangunan masjid. Begitu pun selanjutnya diminta agar dialihkan kepada KP4BS. Tahun 1972 dimulailah pembangunan tahap pertama, dan rampung seluruhnya tahun 1974. Tepat pada Jumat 10 Juni 1974 Masjid Agung Babussalam, menjadi tempat shalat Jumat perdana. dengan khatib Tgk H Harun Ali (mantan Walikotamadya Sabang) dan Imam Tgk M Daud Ali. Maka sejak saat itu kegiatan shalat Jumat dipusatkan di masjid tersebut. Keemasan Seiring berjalanannya waktu, pada tahun 2002-2006 Masjid Agung Babussalam direnovasi dengan memperluas bangunan samping kiri dan kanan, masing-masing lima meter dan membangun empat menara segi empat, dan kubah yang dihiasi dengan lapisan tembaga berwarna keemasan, dan ornamen ukiran besi cetak di sekeliling kubah, serta dilingkari tulisan kaligrafi berwarna kuning emas. Dibangun pula ruang sekretaris mesjid, tempat wudhuk dan WC, hanya saja pada bagian kaki lima mesjid dan saluran air yang masih perlu ditata ulang. Untuk mendukung aktivitas kemasjidan dibangun fasilitas lain berupa Balee Keurukun, asrama, dan madrasah diniyah. Dilengkapi juga dengan halaman atau pelataran yang luas yang seluruh permukaannya ditutup dengan keramik lantai berpola bintang yang sangat indah. Keindahan masjid ini menambah pesona pulau Weh yang kaya dengan biota lautnya, juga menjadi salah satu penanda Kota Sabang. Bentuk arsitekturnya yang unik, menjadikan Masjid Agung Babussalam memiliki ciri khas tersendiri. Tercermin dari pola segi-segi pada dinding yang berjejer di beberapa sisi masjid. Bentuk-bentuk segi-segi itu memang kerap menarik perhatian pendatang atau turis yang singgah. Tak lain untuk berfoto di depan dan di dalam masjid, yang didominasi pilar-pilar dengan pewarnaan lembut seperti putih dan cokelat. Sebuah kaligrafi Alquran dalam ukuran besar dilukis langsung di dinding sisi kiblat sebelah dalam mihrab, dan mengelilingi diameter bangunan. Tidaklah heran beberapa bagian di masjid ini menggunakan pola yang sama mengadopsi bentuk-bentuk yang sudah ada. Tampilan ini secara tidak langsung membuat arsitektur masjid nan indah. Tidak saja hanya masjid sebagai rumah ibadah dan segala kegiatan keagamaan, tapi juga ikon kebanggaan...
Read moreMasjid Babussalam yang dijadikan Masjid Agung untuk Kota Sabang terletak di Jln. Tengku Chik Ditiro, Kota Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Masjid Agung Babussalam juga menjadi masjid yang terletak di paling barat nusantara Indonesia kita.
Masjid Agung Babussalam ini dibangun dengan sentuhan masjid-masjid khas Timur Tengah, yakni Turki Usmani. Bangunannya dibuat dengan sangat tinggi, besar, dan megah dengan dinding tembok yang sangat kokoh.
Sebanyak 4 menara juga turut dibangun di 4 penjuru masjid, dengan satu kubah berukuran besar yang diletakkan diatas atapnya. Komplek Masjid Agung Babussalam juga dilengkapi dengan pelataran dan sebuah halaman yang sangat luas, dengan permukaan lantainya dibentuk dengan bahan keramik berpola bintang yang sangat megah. Dari sinilah pantulan bangunan masjid juga dapat dilihat dengan sangat indah.
Pengurus yang juga Imam Besar Masjid Agung Babussalam, Tgk M Yakob Saleh mengatakan, masjid ini awalnya bernama Masjid Jamik Babussalam. Masjid ini dibangun tahun 1970 atas prakarsa Tgk Harun Ali Walikotamadya Sabang pertama (1966-1972) bersama beberapa tokoh masyarakat dan ulama sebagai sebuah masjid reprsentatif untuk suatu Kotamadya Daerah Tingkat II yang dapat menampung seluruh jamaah, terutama pada pelaksanaan shalat Jumat sekaligus sebagai Islamic Centre...
Read moreThis is Sabang Island Grand Masjid,, Quiet Clean, and feel so nice to doing dhuha here.. The buildig it self so remarkable, classic but combine with modern touch..
After Shubuh prayer, you can find a very famous "morning coffee shop" near by,,
But for non muslim, you must be aware with your clothes, be polite as well as muslim should be wearing a good clothes when...
Read more