Ada beberapa pulau besar di gugusan kepulauan Raja Ampat, antara lain Salawati, Batanta, Waigeo dan Misool. Disebut gugusan, karena total ada 610 pulau, walau yang ditempati baru ada sekitar 35 pulau saja.
Misool sendiri masuk ke wilayah selatan Raja Ampat, di mana secara wilayah, lebih dekat kepada Maluku (Seram), kalau dari Misool ke Wahai, salah satu daerah di Seram, maka hanya membutuhkan waktu dua jam naik perahu. Dan memang, ada kapal besar yang juga melayani trip sampai ke Seram.
Misool sendiri, menurut saya sangat indah, penuh dengan bebatuan karang tua yang unik, menjadi pulau – pulau kecil menyembul di permukaan air. Dan pulau – pulau karang kecil ini kebanyakan tak berpenghuni, dan menyimpan banyak hal menarik, sebagai contoh gua keramat ini.
Membutuhkan waktu kurang lebih 30-40 menit dari sebuah pulau kecil bernama lalelkai (30 menit dari Yelu), untuk sampai ke Gua Keramat ini. Speedboat akan diarahkan melalui belakang pulau, setelah melalui celah sempit belakang pulau, kita akan bisa melihat di horison sebelah kiri, di kejauhan terlihat perkampungan, itu adalah perkampungan fafanlap. Kita akan terus saja mengarah pada kampung usaha jaya, dan membelah balon – balon penanda letak budidaya mutiara, yang ternyata di Misool ada banyak perusahaan mutiara dengan ribuan balon – balon yang berisi tali melilit kerang mutiara budidaya.
Dari situ, terus saja kemudian mengambil arah gua keramat, sepanjang jalan kita akan berhadapan dengan karst yang sudah dipenuhi dengan tumbuhan, anggrek liar. Pada titik sebelum masuk ke area gua keramat, kita perlu melewati semacam karst di tengah perjalanan, dan ini mengharuskan kita agak berputar sedikit menghindari karang besar di bawah laut, ini menjadi titik rawan jika motoris tak terbiasa.
Jika lepas dari sini, maka di kejauhan kita sudah melihat gua keramat, yang uniknya pada dinding atas gua terbentul lafal berbahasa arab seolah bertulisan “Allah”
Di Gua Keramat, ada makam tua, dan dari pemandu katanya ini makam yang dulunya menyebarkan agama islam di misool. Dan dulunya, tempat ini bisa jadi semacam tempat berdoa atau bertapa atau yang lainnya.
Tetumbuhan yang hidup di gua, termasuk memperhatikan air – air bepercik dari atas langit – langit jatuh ke hijaunya air di dasar gua yang begitu jernih, tambah bikin kagum sekaligus takjub. Bagus...
Read more
Learn more insights from Wanderboat AI.
