As a first timer visitor, i wasnt expecting much yet finally gone-out in an awe, jaw-dropped stunned by its beauty.
Was intrigued by the naming.... how come a beach named after Tanjung Karang -happened to be a capitol of Lampung Province, Sumatra- lies in Labuan Bajo -where only dragons can be found alive- but the landscape is in Donggala -known to its best beef stew with marrows- somewhere parted thousands of kilometers from Sumatra and Lombok. Confusing 😉
But just wait till you land your feet to its whitey sands, clear views water and... well preserved + mosy virgin corals and reefs. My colleagues even suggested that the two are best versus Lombok's Gilis and not to mention Bali or Bunaken.
About an hour by car from downtown Palu, accomodation could be a challenge around Tanjung Karang with only one decent hotel/bungalows that is available. But if you can just pack your backpack and go, then the area is simply welcoming and resourceful.
We were a bit late in chasing sunset -better be on the site at 4pm to get a chance of fishfeeding- we still enjoyed a majestic sunset with some lil clouds and again: the freshy clear view sea!
Sure will be back again soon to Palu with the right gears for water or someone whispering that even best by having another stop at Matantimali.
Palu, Tanjung Karang, you are...
Read moreBeautiful coincidence Pergi ke pantai ini secara tidak sengaja. Awalnya kami ada tugas dinas di kota palu. Setelah selesai acara seperti biasa kami mengagendakan untuk beli oleh oleh serta jalan2 di sekitar. Awalnya kami cuma berencana utk sightseeing di sekitar hotel, karena kebetulan hotel kami berhadapan dengan pantai. Namun ditengah perjalanan membeli oleh2 teman kami mengusulkan untuk melihat sunset dipantai dan sang driver menyebutlah pantai ini. Akhirnya kami bergegas menuju ke donggala karena donggala merupakan kabupaten yang berbeda dengan palu dan dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dr kota palu. Ditengah perjalanan sang driver mengajak kami mampir ke hutan mangrove di daerah kabonga. Kami singgah sebentar utk berfoto dan melihat2 sekitar. Not bad sih tempatnya cuman kami tak bisa berlama lama karena harus berburu waktu. Melajulah kami ke donggala. Pemandanagan di sepanjang perjalanan tak kalah menarik memanjakan mata. Kurang lebih setengah 6 kami sampai di pantai, saat itu sudah hampir maghrib. Sedihnya ternyata sunsetnya dah ilang. Tapi pemandangan yang disuguhkan ke kami tak kaah menarik. Deburan ombak khas pantai dan angin sepoi2 menyambut kami. Pantai disini cukup bersih ga kaya di .......you know where. Kami langsung berfoto2 dan menikmati pemandangan. Kemudian datanglah apak2 penjaja durian menawarkan durian kepada kami. JACKPOT.. kami bisa menikmati keindahan pantai ditemani makanan favorit..durenya cukup murah 5 biji kecil2 dibanderol dg harga 60 rb *ofcourse hasil diplomasi ini mah.. durenya kecil2 tapi rasanya bah..mantap beud..abangnya setia menunggui kami makan utk mengumpulkan limbah duren kami..berhubung para proa dalam rombongan kami tidak kuat makan duren jadilah kita pesta duren bersana si abang penjual duren. Dan setelah pulang baru aku tahu kalau ada resort2 kecil disekitar pantai dengan harga relatif murah, cukup sekitar 250.000 rupiah per malam. Murah kan? Tapi kalo dari jakarta mahalan tiket pesawatnya bo..pokoknya pantai ini juara...
Read moreTanjung Karang have less beach as local people build their own gazebo and cottage right on the beach it self. You can't enjoy the beach such like Pangandaran beach or Parangtritis beach. If you want to have nice view of the sea, you must pay a rent of gazebo or even a cottage...If you aren't pay for a rent, you'll must sneak a peak or even begging for just take some picture to land lord. I'm so regretfully to cone to this place. Hope in the future local government could arrange this beach and change it into great...
Read more