Maaf buat komik dadakan. Jangan bully š
"Aku tinggal di kutacane Aceh Tenggara, Waktu itu aku gak pernah kepikiran kesana. Sampe ada dengar pengumuman pembukaan dan penerimaan CPNS pertengahan tahun 2018. Aku searching kota ini dimana, jauh, nyaman, atau gimana lah pokoknya aku masih bertanya-tanya. Padahal sering terdengar kalimat Tapaktuan di kupingku dan nama itu susah gak asing lagi. Tapi enahlah, toh aku juga blum pernah kesana(fikirku gitu). Setelah aku dapat infonya, ternyata ini kota membuatku penasaran dan mencuri perhatian dari apa yang ku kihat di linimasa berbagai sumber media online. Salahsatunya aku sangat tertarik mengunjungi situs sejarah daerah di kota itu tepatnya di Gunung lampu dan uniknya tak jauh dari pusat kota (fikiranku boleh lah mampir disana). Hmm...
Tanpa berpikir panjang, aku langsung ikut daftarkan diri sebagai CPNS di kota Tapaktuan sesuai dengan formasi yang Kuikuti. Aku berharap ini awal aku bisa mengabdi disana. Selanjutnya kami bepergian pertama untuk mendaftarkan langsung ke dinas terkait, ketika itu aku hanya berdua dengan temanku menuju kesana. Di perjalanan, kami disuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya dan masih asri. Pusat Kota nya unik, walau tak sebesar di pusat kota umumnya tapi bolehlah kita rasakan suasananya yang masih melekat budayanya. Setibanya disana kami menginap di losmen dekat pusat kota dan esoknya kami daftar setelah itu tak lama 2 hari di sana kami cabut dan menunggu hasil pendaftaran. Kami pun lulus untuk mengikuti ujian. Melihat hasil itu kami pun Lanjut ke perjalanan kedua kalinya. setelah sampai disana dan mengikuti ujian. Walau tak seperti ekspektasi yang di harapkan, dengan hati ikhlas aku dan temanku belum beruntung ketika itu. (yah memang agak kecewa, tapi tetap semangat kedepan pasti bisa). Mungkin nanti ada kesempatan lain.
Setelah semua selesai, niatku dan teman untuk mengunjungi situs sejarah di kota Tapaktuan. Cuss,.. Sampai di depan Gapura nya timbul rasa penasaran karena ada sebuah bangunan seperti monumen yang gak terlalu besar, disitu terdapat tulisan-tulisan sejarah singkat tentang lokasi tersebut, (kagum baca di monumennya). setelah membaca cerita singkat di monumen tersebut Kami lanjut berjalan dan bertanya dengan penjaga setempat, kami pun menuju lokasi Tapak Tuan Tapa Sesampainya di depan mata, kami kagum dan takjub melihat peninggalan tapak yang begitu besar sambil menghayal(pasti ngeri ni orangnya yang punya tapak, hehe). Memang sempat tadi dikata penjaga bahwa ada beberapa perbaikan mengenai tapaknya di lakukan untuk menjaga situs sejarah itu. Tak mau ketinggalan dengan pengunjung lain,. Kami mengabadikan momen dengan berfoto disana. Setelah itu duduk sejenak menikmati keindahan alam yang sangat luar biasa dan tak lama kami pun bergegas balik ke penginapan.
Keesokan harinya kami cabut meninggalkan kota Tapaktuan. Tak terasa begitu cepat berlalu, Perjalanan yang begitu mengesankan masih membayang dan melekat di hati sampai sekarang Aku berharap suatu saat nanti jika ada waktu dan kesempatan akan berkunjung kembali kesana
Mohon maaf cerita panjang lebar dan kurang bermanfaat š itu cuma pengalaman yang mengesankan disana Apabila ada kalimat dan kosakata yang kurang berkenan kami seluruh keluarga mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya ššš» Yah sudah lah, tangan mulai keriting mengetik Sampai disini dulu ulasan yang diharapkan oleh paman Google supaya pengunjung lain dapat informasi lebih detail tentang hal ini.
Salam satu bangsa...
Ā Ā Ā Read morekota yang terletak di Pulau Sumatera, Tapaktuan menjalar di sepanjang garis pantai dan perbukitan. Ia memanjang mulai dari Subulussalam hingga Aceh Barat Daya. Menjelajahi jalan utama, di kiri jalan tampak lautan luas membentang. Sedang di kanan jalan perbukitan beriring-iringan. Tak ayal perjalanan dari ujung satu ke ujung lainnya untuk satu kabupaten itu memakan waktu yang cukup lama. Karena bentang alamnya memanjang. Sehingga hanya satu jalan utama dari satu kecamatan ke kecamatan berikutnya. Tidak tersedia jalan memutar karena kiri kanannya sudah tertumbuk bukit danĀ laut.
Jalan yang ditempuh mendaki menurun. Bahkan ada juga pembelokan yang cukup ekstrim. Namun pemandangan alam yang disuguhkan selama perjalanan membuat pengunjungnya tidak bosan. Udaranya masih segar karena masih banyak hutan hijau yang belum dieksploitasi manusia menjadi pabrik atau pemukiman
pada zaman dahulu kala hiduplah sepasang naga yang membesarkan anak perempuan bernama Putri Naga atau PutriĀ Bungsu. Putri nan cantik jelita ini ternyata mereka temukan di laut lepas usai badai dahsyat yang menenggelamkan sebuah kapal dari daratan Cina.
naga jantan dan naga betina itu menolong sang putri yang tersangkut di atas kayu. Kayu itu mengapung dan terombang ambing dipermainkan ombak. Karena tidak memiliki anak, kedua naga itu begitu bahagia. Mereka merawat sang putri di dalam gua hingga bayi mungil itu tumbuh menjadi gadis remaja.
seiring berjalannya waktu Putri Naga merasa bosan dengan hidupnya. Ia ingin melihat daratan. Karena kedua naga yang sudah dianggap seperti orangtuanya itu selalu mencengkramnya agar tidak pergi ke mana-mana, sang putri menjadi sangat penasaran dengan bagaimana bentuk daratan. Hingga akhirnya ia melarikan diri dari gua ketika kedua naga tidak ada di sana. Putri Naga menumpang sebuah kapal penumpang yang akan menujuĀ daratan.
Sementara di lain tempat, sepasang naga kembali ke gua namun tidak menemukan Putri Naga seperti biasanya. Mereka sangat panik dan langsung terbang mencari sang Putri. Tak berapa lama mereka melihat Putri di atas kapal. Mereka pikir Putri diculik. Mereka sangat marah lalu mengejar kapal tersebut. Penumpang kapal menjadi ketakutan. Mereka berteriak minta tolong. Teriakan ini sampai ke telinga TuanĀ Tapa.
Tuan Tapa berarti Tuan yang bertapa di dalam gua. Ia memiliki kesaktian yaitu bisa membesar. Tuan Tapa menolong kapal itu dari amukan naga. Ia berhasil membunuh naga jantan. Sedang naga betina berhasil melarikan diri. Pada saat kejadian, Tuan Tapa meninggalkan jejak berupa tapak raksasa di pinggir lautan. Sehingga daerah itu...
Ā Ā Ā Read morequite a unique place merging a folk tale, nature and adventure. It's a tough trek going to the site - we need to go all-four on rocks as there is no beaten path. There are marks of renovation/intervention on the giant natural "footprint" - so it's a pity. But sunset over the Indian ocean could be great here and there's a lookout built onsite. The government is not doing enough to improve this site. There are already trash...
Ā Ā Ā Read more