Jika kita berkunjung ke Kota Tarakan, mungkin tak banyak dari kita yang tau suku asli penghuni pulau ini. Bila kita menengok uang kertas Rp. 75.000, ada anak kecil yg berada di tengah memakai hiasan kepala seperti Siger dari Lampung. Ya, itulah Pakaian Adat dari Suku Tidung yang bernama Sina Beranti.
Tarakan merupakan Toponimi dari Bahasa Tidung yaitu Tarak (Bertemu) dan Ngakan (Makan), yang secara harfiah berarti "Tempat para nelayan untuk bertemu dan makan". Karena secara Geografis Pulau Tarakan merupakan tempat pertemuan arus Sungai Kayan, Sesayap, dan Malinau. Jadi, banyak nelayan dari berbagai daerah yang bertemu dan melakukan berbagai kegiatan di Pulau Tarakan.
Baloy Adat Tidung merupakan Rumah Adat Suku Tidung yang berupa satu kompleks bangunan yang terdiri dari 5 bagian. Baloy Unod (Rumah Tengah), Baloy Yampo (Rumah Raja), Baloy Delaki (Rumah Lelaki), Baloy Denandu (Rumah Perempuan), dan Baloy Rung (Balairung). Semua bangunan terhubung satu sama lain lewat Jamban Ya Magot (Jembatan Penghubung).
Pakaian pengantin Suku Tidung terdiri dari Sina Beranti yang dipakai oleh Pria dan Antakusuma yang dipakai oleh Perempuan.
Padaw Tuju Dulung (Perahu Tujuh Haluan), merupakan perahu kebesaran dari Raja Kerajaan Tidung yang memiliki 3 cabang yg disebut haluan. Haluan tengah memiliki 3 tingkat, dan 2 haluan disamping memiliki 2 tingkat. Total tingkat pada masing-masing haluan berjumlah 7. Angka 7 dimaksudkan jumlah hari dalam seminggu, dimana kehidupan manusia itu berlangsung dari Senin sampai Minggu.
Setiap tingkat memiliki warna berbeda yg mewakili strata masyarakat Suku Tidung yaitu. Kuning mewakili bangsawan, hijau mewakili pendatang yg dihormati seperti pemimpin agama, dan merah mewakili masyarakat Tidung itu sendiri.
Bagian tengah perahu terdapat Meligay, yaitu ornamen berbentuk rumah dengan atap bertingkat tiga. Di dalamnya biasa diletakkan sesaji berupa makanan yg selanjutnya akan dilarung ke laut.
Padaw Tuju Dulung biasanya ditampilkan dalam Festival Iraw Tengkayu, yaitu upacara adat Suku Tidung berupa arak-arakan dan pelarungan Padaw Tuju Dulung ke laut sebagai bentuk syukur Masyarakat Tarakan sekaligus penolak bala.
Alat Musik Suku Tidung ini bernama Kelintangan, biasa dimainkan 9-10 orang. Sudah ada sebelum Suku Tidung menganut Islam, dan awalnya terbuat dari bilah kayu memanjang yg disebut Gelundang. Kemudian setelah mengenal Kerajinan Logam, Kelintangan mulai dibuat dari logam berbentuk bundar menggembung yg disebut Lintang. Dan semenjak Islam masuk, Rebana mulai ditambahkan kedalamnya. Dan kini Kelintangan terdiri dari Gelundang, Lintang, Agung, Lindung, Rebana, Tumpung, Rudus, Kelunting.
Meja Panjang dan Kursi Kayu yg biasa digunakan menerima tamu ketika...
Read moreBaloy Mayo Adat Tidung Kalimantan merupakan rumah adat yang banyak menyimpan barang khas suku tidung Kalimantan Utara. Konsep pembangunan balai dengan referensi arsitektur tradisional suku Tidung Pesisir (Ulun Pagun) yang disebut dengan Baloy Mayo (Rumah Raya) artinya ini sebagai gedung atau istana yang menurut sejarah Kerajaan Tidung Tarakan. Balai adat ini memiliki empat bangunan yang mengarah ke bangunan utama (Baloy Unod) dan lima ruangan yang masing-masing, ada Balai Rung (Rumah Maju) atau rumah bersorong menghadap ke timur sebagai tempat acara pertemuan dan penerimaan tamu. Ada pula Balai Delaki (rumah laki-laki) menghadap ke utara (tempat anak laki-laki). Balai Denandu (rumah perempuan) menghadap ke barat, tempat anak perempuan. Baloy Unod (rumah utama/ tengah) merupakan ruang keluarga, ruang makan, dan dapur. Ada Baloy Yampu (rumah tuan) pemilik menghadap ke selatan. Untuk dua baloy pemanfaatannya untuk menyimpan koleksi benda-benda budaya khas suku Tidung serta digunakan untuk ruangan, kegiatan acara-acara seni dan budaya dan tempat pelayanan Kantor UPT Balai Adat Tidung dan Budaya...
Read moreWe arrived on Saturday morning, 1Feb2025, and had no wait to start our visit. We were guided by two young people who gave us an excellent tour and explanation of the individual rooms. Fortunately for us, our guide was very comfortable using English in his...
Read more