Benteng Kalamata adalah benteng yang dibangun oleh Portugis pada tahun 1540, yang dapat Anda temukan di Kota Ternate , Provinsi Maluku Utara . Benteng Kalamata disebut juga Benteng Kayu Merah karena berada kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate Selatan. Awalnya benteng ini bernama Santa Lucia, tetapi kemudian dikenal dengan Benteng Kalamata.Kalamata sendiri berasal dari nama Pengeran Kalamata, yakni adik dari Sultan Ternate Madarsyah.
Sejarah Benteng Kalamata pertama kali dibangun oleh orang Portugis (Fransisco Serao) pada tahun 1540 untuk menghadapi serangan Spanyol dari Rum, Tidore. Kemudian, benteng ini dipugar oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Pieter Both, pada tahun 1609. Benteng Kalamata diduduki oleh Spanyol pada tahun 1625 setelah dikosongkan Geen Huigen Schapen (Portugis). Setelah ditinggal Spanyol, benteng ini diduduki oleh Belanda. Kemudian benteng ini diperbaiki oleh Mayor Lutzow pada tahun 1799. Benteng Kalamata dipugar oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1994 dan diresmikan purna pugarnya pada tahun 1997. Pada tahun 2005, Pemerintah Kota Ternate merenovasi benteng ini dengan menambahkan halaman dan rumah untuk penjaga benteng.
Konstruksi Benteng Kalamata didesain menyerupai empat penjuru mata angin yang memiliki empat bastion berujung runcing dan memiliki lubang bidik. Benteng Kalamata berada di garis pantai dan dari bagian belakang benteng terlihat pulau Tidore...
Read moreBenteng Kalamata adalah benteng yang dibangun oleh Portugis pada tahun 1540. Benteng Kalamata disebut juga Benteng Kayu Merah. Disebut Benteng Kayu Merah karena berada kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate Selatan.Awalnya benteng ini bernama Santa Lucia, tetapi kemudian terkenal dengan Benteng Kalamata. Kalamata sendiri berasal dari nama Pengeran Kalamata, yakni adik dari Sultan Ternate Madarsyah.
Benteng Kalamata pertama kali dibangun oleh Portugis (Fransisco Serao) pada tahun 1540 untuk menghadapi serangan Spanyol dari Rum, Tidore. Kemudian, benteng ini dipugar oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Pieter Both, pada tahun 1609. Benteng Kalamata diduduki oleh Spanyol pada tahun 1625 setelah dikosongkan Geen Huigen Schapen (Portugis). Setelah ditinggal Spanyol, benteng ini diduduki oleh Belanda.Kemudian benteng ini diperbaiki oleh Mayor Lutzow pada tahun 1799. Benteng Kalamata dipugar oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1994 dan diresmikan purna pugarnya pada tahun 1997.Pada tahun 2005, Pemerintah Kota Ternate merenovasi benteng ini dengan menambahkan halaman dan rumah untuk penjaga benteng.
Benteng Kalamata didesain menyerupai empat penjuru mata angin yang memiliki empat bastion berujung runcing dan memiliki lubang bidik. Benteng Kalamata berada di garis pantai dan bagian belakang benteng terlihat pulau Tidore dan Maitara.
Semoga informasinya...
Read moreAku kurang suka sama sistem penjagaannya. kita yg dtg seakan ditagih utang utk membayar biaya masuk. pernah ada adek² yg nagih bayaran gitu(2000/org) ke kita yah udah sih kita bayar aja tapi pas pulang ada bapak² yg nagih lagi dan kita jelasin ke Bapaknya kalau udah dibayar dan Bapaknya marah² karena kita salah bayar, tapi kita gak mau ngasih lg karena merasa kewajiban kita udah selesai dong yah. ini jg bukan masalah uang 2000 itu, tapi sistem bayarnya itu loh, kayak dipalak jg kesannya.
Buat pemerintah kalau pun memang harus ada tarif utk masuk ke sini, sistem pembayarannya sebaiknya diperbaiki lagi. pun jika tidak diberlakukan tarif masuk baiknya ada tulisan atau papan yg menyatakan tidak ada tarif masuk benteng agar tidak adanya pemungutan liar. sekali lagi ini bukan karena masalah uang saja tapi utk kenyamanan pengunjung yg dtg untuk melihat wisata sejarah namun diberi kesan yg kurang...
Read more