Goa Akbar merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Uniknya tidak seperti gua alam lain yang kebanyakan berlokasi di tempat yang terpencil, gua ini malahan berada tepat di bawah pasar rakyat.
Nama Akbar konon berasal dari nama sebuah pohon yang tumbuh didepan gua, yakni pohon Abar. Adanya pohon Abar, yaitu pohon yang hidup di dekat pintu masuk goa.
Goa Akbar ini sarat akan cerita religius. Beberapa tempat di Gua Akbar dipercaya pernah menjadi tempat Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang bertapa. Diantaranya seperti ceruk yang diberi nama Pasepen Koro Sinandhi yang artinya tempat pintu yang dirahasiakan. Ceruk ini tampaknya sengaja dibuat sangat kecil pintunya sehingga untuk masuk harus merangkak atau sekurangnya membungkuk. Diyakini ini dimaksudkan bahwa di depan Tuhan semua harus merendahkan diri.

Ada sebuah batu yang disebut Gamping Watu Nogo dipercaya sebagai tempat pertapaan Sunan Kalijogo. Di bawah batu itu terdapat kolam yang terkadang bergolak dan mengeluarkan asap, seakan ada naga di dalamnya.
Gua ini memiliki sumber air alami yang diberi nama Kedung Tirta Agung. Anehnya menurut pemandu wisata disana, airnya baru sederas sekarang setelah tahun 1999, ketika Bupati mengadakan syukuran di dekat sumber mata air tersebut. Dengan menggunakan ayam hitam, di malam takbiran, air pun langsung mengucur deras. Hingga kini, air tersebut dipandang memiliki khasiat, baik untuk kesehatan maupun untuk kekuatan.
Masih banyak lorong yang belum dieksplorasi di Gua Akbar ini, karena ini Tuban sering digelari Kota Seribu Gua. Bahkan seperti salah satu lorongnya yaitu Lorong Hawan Samudra dipercaya berakhir di Pantai Utara Tuban. Menurut penelitian arkeologi, diperkirakan Gua Akbar sudah berusia lebih dari 20 juta tahun. Ditemukannya fosil binatang laut seperti kerang di batu-batu dan dinding gua, yang sampai sekarang dapat dilihat dengan mata telanjang, menguatkan posisi Gua Akbar sebagai gua fosil.  Gua Akbar setelah direnovasi pada tahun 1996 semakin memudahkan pengunjung untuk menikmati keindahannya. Jalur jalan didalam gua sudah dibuat paving block dengan pembatas pagar besi(sebagian diantaranya telah di krom) yang sengaja dipasang agar pengunjung tidak tersesat di dalam gua. Hanya cukup mengikuti jalur yang telah dibuat tersebut otomatis seluruh bagian gua bisa dinikmati.
Di dalam gua juga sudah dipasangi lampu-lampu warna-warni untuk membantu menunjukkan tekstur gua. Adanya sebuah kolam air tawar dengan ikan mas didalamnya memberikan nilai tambah tersendiri bagi pengunjung saat mengunjungi objek wisata ini. Benar-benar tujuan tepat untuk mengisi liburan lebaran Anda kali ini.
 Terdapat pula sebuah ruangan yang cukup luas yang disebut Paseban Wali yang dipercaya dulunya digunakan oleh para walisongo untuk berkumpul. Paseban Wali jika dilihat secara seksama mirip dengan ruang pertemuan. Adanya lubang-lubang di langit-langit gua membuat cahaya matahari dapat masuk. Stalaktit dan stalagmit yang ada juga seakan menjadi hiasan ruangan. Ditambah dengan adanya batu-batu besar yang terletak di bagian depan ruang tersebut yang mirip sekali podium bagi pembicara.
Ada sebuah batu yang disebut Gamping Watu Nogo dipercaya sebagai tempat pertapaan Sunan Kalijogo. Di bawah batu itu terdapat kolam yang terkadang bergolak dan mengeluarkan asap, seakan ada naga di dalamnya. Gua ini memiliki sumber air alami yang diberi nama Kedung Tirta Agung. Anehnya menurut pemandu wisata disana, airnya baru sederas sekarang setelah tahun 1999, ketika Bupati mengadakan syukuran di dekat sumber mata air tersebut. Dengan menggunakan ayam hitam, di malam takbiran, air pun langsung mengucur deras. Hingga kini, air tersebut dipandang memiliki khasiat, baik untuk kesehatan maupun...
Read moreGoa Akbar
Goa Akbar merupakan salah satu objek wisata goa alami yang terletak di kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur. Goa ini unik dikarenakan tidak seperti goa-goa pada umumnya yang terletak di pinggiran kota, goa ini terletak di tengah kota kabupaten Tuban. Objek wisata ini terletak di jalan Semarang-Surabaya, tepatnya di belakang Pasar Baru Tuban.
Ada beberapa versi tentang nama Goa Akbar sendiri. Versi yang pertama mengatakan bahawa nama Akbar sendiri diambil dari nama tanaman abar atau akbar yang tumbuh di mulut goa. Ada juga versi yang mengatakan nama akbar sendiri berasal dari kata "ngabar" yang dalam bahasa Jawa kuno ada yang memaknai 'latihan' namun ada juga yang memaknai 'menguap' atau hilang. yang mana menurut kisah di goa inilah para prajurit Ronggolawe dilatih olah Kanoragan untuk menghadapi pasukan Majapahit, di sinilah mereka 'ngabar' atau menghilang dari perhatian musuh. Ini dikuatan dengan adanya nama Dusun Ngabar yang masuk Desa Gedongombo.
Ada pula versi yang mengatakan nama Akbar diambil dari kisah Sunan Bonang saat diajak Raden Said putra adipati Tuban, atau yang kita kenal dengan Sunan Kalijogo, mengunjungi goa ini. Saat itu, setelah diusir dari keraton, Raden Said tinggal di goa ini sebelum diambil murid oleh Sunan Bonang. "Allahu Akbar," itulah ucapan Sunan Bonang setelah melihat keindahan goa ini.
Pada mulanya tempat ini tidak mendapatkan perhatian serius dari masyarakat. Bahkan pada tahun 1984 goa ini mengalami kerusakan parah dikarenakan adanya pembangunan Pasar Baru Tuban di atas goa ini. Dampaknya, sampah pasar hingga tinja manusia dibuang ke dalam goa ini. Baru pada masa bupati Sjoekoer Soetomo pada 1995 dilakukan pembersihan yang dilanjutkan bupati Hindarto hingga dibuka sebagai tempat...
Read moreGua Akbar adalah salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Tuban - Jawa Timur. Wisata ini cukup menarik karena memiliki lorong dan relung gua yang sangat panjang, besar dan lebar. Apalagi di dalamnya juga terdapat sumber mata air yang mengalir deras.
Tak hanya itu saja,di dalam gua ini terdapat sebuah relung yang tersembunyi yang bernama Pasepen Kori Sinandi ( Tempat menyepi yang tersamar ). Sesuai dengan namanya, relung itu memang tersamar karena letaknya yang tersembunyi.
Tanpa petunjuk dari sang pemandu atau siapapun yang mengetahui lokasinya, bisa dipastikan wisatawan tidak mengetahui tentang relung itu. Konon, menurut kisah yang berkembang di warga Tuban, pada masa lampau sebelum gua Akbar ini dibersihkan dan dibenahi, relung gua itu menjadi kamar tersembunyi seorang penjahat yang legendaris di Tuban.
Relung tersembunyi itu berada di balik bebatuan gua yang ternyata ada lubang dengan diameter sekitar 50 cm. Lubang itu tentu hanya bisa dimasuki oleh anak kecil dan dewasa yang tidak berbadan gemuk. Cukup menegangkan dan mengkawatirkan saat memasuki atau keluar melalui lubang itu.
Di dalam relung terdapat ruangan yang cukup luas dan lega tapi hanya terbatas untuk sekitar tiga orang saja . Di sana terdapat batu yang datar yang bisa digunakan untuk tidur atau bersemedi. Mungkin ada benarnya bila ruangan dalam relung ini dulunya menjadi kamar rahasia...
Read more