Eloprogo is one of those âone-of-a-kindâ places. Unique and singular. Tucked quietly away down a dusty road sneaking thru a modest residential neighborhood on the outskirts of Borobudur. It sits on the high-bank side at the confluence of two rivers meadnering thru the jungle landscape. There is much about the place that is thoughtful and eminently artistic. A great deal of thought went into the design and construction of this place and its obvious it was made with both imagination and love. Plan on staying for a while once you finally get there for it is only by pausing and sitting quietly for a time beneath the cool shade of the trees, listening to the song of the river over the rocks, that you can appreciate the simple beauty and singularity of this place. Go now - while it is still there. Spend some time. Sit quietly with a cool drink⊠listen. Be. Youâll be glad you...
   Read moreSaya kaget, takjub sekaligus merinding ketika tiba di sini. Saya diantar kemari oleh mas Mura, staf Balai Konservasi Borobudur, sahabat kenalan belum lama tetapi sepertinya sudah bersahabat sejak dulu. Beliau sangat ramah, resourceful tentang Borobudur dan sekitarnya serta ketulusannya dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaanku sehingga mengikis rasa penasaranku.
Aku pun manut aja ketika diajak ke Elo Progo Art House yang terletak di samping sungai besar di Desa Wanurejo.
Ada sebuah patung muka wanita cantik cukup besar di tempat parkir yang ternyata adalah persembahan cinta pemilik kepada mendiang istrinya.
Tempat ini adalah spot terbaik untuk melihat pertemuan 2 sungai yaitu Elo nan penuh riak yang berasal dari Merapi Merbabu dan Progo nan tenang yang berasal dari Sumbing. Diyakini dulunya, daerah ini adalah kampung Kerekan, yaitu tempat mengerek batu-batu bahan baku pembangunan candi.
Tepat di seberang kami juga terdapat sebidang tanah yang diduga adalah tempat pendaratan lhama Atisa di pulau Jawa. Di India juga terdapat pertemuan 2 sungai suci yakni Sungai Gangga dan Sungai Yamuna, yang terdapat banyak situs penting untuk Buddhis dan Hindu.
Kami mengelilingi tempat unik dan menarik ini, selain gallery, juga dilengkapi dengan penginapan dan café. tempat ini dijadikan pilihan menginap. Ketika memasuki ruangan yang seolah bersatu dengan alam ini, kami disajikan lukisan relief indah dan saya mengabadikan lukisan itu dengan kamera HP, kembali saya kaget dan takjub, hasilnya sangat berbeda dengan yang terlihat mata, lukisan itu seolah timbul seperti relief yang ada di dinding candi Borobudur. Karya Lubis.
Setelah selesai berkeliling, kami melihat seorang pria paruh baya dengan penampilan khas seorang seniman berdiri di depan rumah pohon. Beliau adalah pak Sony sebagai pemilik tempat dan menyambut kami dengan sangat ramah dan bersahabat. Ia tidak melukis dengan kuas tetapi menggunakan pisau, yang menghasilkan efek 3D itu.
Ia mengajak duduk sambil ngopi dengan latar belakang gunung Sumbing dan diiringi irama sungai tetapi karma baikku belum mengizinkannya karena padatnya jadwal.
Terima kasih pak @sonyeloprogo. Aku...
   Read moreI rarely do 5 star reviews, but the Eloprogo Art House is a very rare find. Nested at the juncture of the Elo and Progo Rivers, the location is pristine with a clear view of both Mt Sumbing and Mount Merapi. The facility is artfully and creatively built with strong spiritual quality about it. The menu is simple, with generous portions artfully cooked. The Ayam Kampung was delicious. The fresh Orange juice served was so sweet and tangy it didnât need sugar. We explored the grounds with Sonny, resident artist, designer and owner, who guided us to a special place for meditation. Powerful place to bring insight, perspective and confidence in the direction...
   Read more