Luas kompleks Candi yang terletak di desa Candi negoro, Wonoayu ini tak begitu luas.
Bangunan candi dengan tinggi 11.05 m, panjang 10.84 m dan lebar 10.77 ini memiliki luas halaman sekitar 22 m x 20 m dengan sebuah pos kecil di pelataran depan.
Tak ada tempat parkir disana, bahkan jalan menuju candi inipun begitu kecil dan sempit, sehingga hanya dapat menampung kendaraan dengan jumlah terbatas, itupun dengan diparkir di halaman rumah warga sekitar kawasan candi.
Prasarana yang ditawarkan Candi Dermo ini memang masih belum lengkap, tak ada toilet disana, namun pengunjung bisa menggunakan kamar mandi yang ada di mushollah disamping candi.
Secara keseluruhan candi dermo merupakan gapura yang berbentuk garuda padu raksa yang dalam ilmu kepurbakalaan yaitu gapura yang bagian atasnya (atap) menjadi satu. Sebab ada gapura lain yang bentuk atasnya terpisah seolah – olah ditarik ke kanan dan ke kiri. Bentuk gapura yang atapnya terpisah seperti itu di dalam kepurbakalaan disebut candi benta atau gapura bela. Gapura atau candi dermo ini hampir serupa dengan gapura bajang ratu bekas peninggalan majapahit yang ada di Trowulan. Pintu masuk candi dermo mengarah pada poros barat timur dari bagian – bagian yang tersisa untuk diketahui bahwa dulunya gapura ini mempunyai pagar...
Read moreCandi Dermo merupakan candi dengan bentuk gapura paduraksa. Padu raksa sendiri memiliki arti gapura yang memiliki atap dan bersatu tepat diatas gapura. Candi ini merupakan peninggalan dan bukti akan kekuasaan Kerajaan Majapahit. Candi ini belum diketahui secara pasti kapan berdirinya namun beberapa ahli arkeolog mengungkapkan bahwa candi ini berasal dari abad 14 lebih tepatnya pada wangsa Raja Hayam Wuruk dan pada ambang kehancuran Majapahit 1353. Candi ini memiliki ukuran 10,48×10,77×13,50m. Candi ini berdiri di areal sempit yang berada diantara pemukiman,musholla dan kuburan. Fasilitas juga belum memadai,namun standar keamanan menunjukkan bahwa candi ini layak dikunjungi. Candi ini ditemukan pada tahun 1905-1913 dan1914-1915 oleh pemerintah Hindia Belanda. Candi ini telah mengalami pemugaran selama 4 tahun yang dimulai pada 2015. Di area candi ini juga terdapat 4 buah arca dengan dua jenis yaitu arca manusia bersayap dan arca kolo, namun salah satu dari arac tersebut telah hancur karena mengalami pengikisan air dan asam. Berdasarkan UUD No.5 tahun 1992 candi ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya. Dan sampai sekarang candi ini dinaungi Dinas Pelestarian Cagar Budaya...
Read moreSebuah situs sejarah yang tak banyak diketahui oleh khalayak umum.. Typikal candi candi jawa timur yang ramping.. Terbuat dari susunan batu bata merah.. Tak banyak didapati ukiran atau relief yang terbuat dari batu.. Tampaknya bukanlah sebuah situs lengkap yang terdiri dari berbagai bangunan atau arca pendukung.. Lokasi juga tidak terlalu lapang.. Tingginya sekitar 10meteran.. Bangunan saat ini sedang direnovasi.. Hanya tersisa bagian pintu masuk dalam yang kayaknya masih asli, selebihnya batu bata baru..
Tak banyak informasi yang bisa didapatkan di lokasi.. Jadi bila hendak melakukan wisata sejarah atau study tour.. Sebaiknya ditemani tour guide atau petugas yang paham betul.
Lokasi tidak jauh dari jalan raya. Dibelakang bangunan sekolah. Anda bisa memarkir kendaraan disamping sungai didepan sekolah. Bila membawa motor bisa sampai depan pagar lokasi.
Belum ada...
Read more