Sudah lama gak makan disini. Kalau gak salah, terakhir 7 bulan lalu. Setiap lewat sepi pengunjung. Pernah 2 bulan kemarin, 3 kali gagal mau makan disini. Ragu krn tak ada satupun pengunjung.
Satu atau dua bulan lalu lewat sini, RM Pindang Sehat tutup. Saya kira benar-benar tutup. Tapi seminggu lalu, pas lewat eeh.. buka.
Maka dari rumah sengaja gak makan nasi. Pagi hanya makan kue. Karena punya rencana makan siang di RM Pindang Sehat. Sampai jam 1 siang. Kaget benar, kok rame lagi. Parkiran penuh. Terpaksa putar mobil, parkir diseberangnya.
Saya dan istri pesan, pindang kepala patin dan lele goreng. Tunggu ditunggu hingga 30 menit, tidak ada tanda-tanda hidangan datang. Karena sdh sangat lapar. Saya ajak istri cari makan di resto lain. Alhamdulilah, ke Seruit Buk Lin.
Begini ya? Untuk RM Pindang Sehat, saya dan keluarga berlangganan sejak masih di depan Transmart. Ketika pindah di jalur dua Korpri, kami kejar. Antara tahun 2018 - 2022, hampir setiap hari makan disini. Kuah pindangnya khas, warna butek dan ada nanas. Walau jujur saja, lebih rasa lebih sering tak konsisten.
Makan hari ini enak, belum tentu besok. Nasinya juga kualitas sangat buruk. Kalau dulu disebut beras dolog. Kebersihan kurang terjaga, banyak lalat dan tikusnya sebesar kucing sering sliweran.
Sudah tahu gak kualitas, kenapa tetap langganan makan disini?
Nah, itu dia. Harganya murah, potongan kepala ikan pindangnya besar, lalapannya cukup lengkap.
Tapi bukan sekedar itu alasannya, RM Pindang Sehat, menyimpan kenangan yang sangat mendasar dalam hidup saya. Semasa ibu masih hidup, sering kami ajak makan disini. Kalau ibu, sangat suka pindang kepala baung.
Jadi tetap makan disini walau sebenarnya tak istimewa, ambil "renzdevous-nya". Kenangannya.
Ini ulasan mungkin paling panjang. Tapi harapan saya, agar RM Pindang Sehat tetap bertahan dan masih kokoh.
Masuk tahun 2022, RM Pindang Sehat bukanlah rumah makan pindang yang sehat lagi. Jauh dari sehat. Dan jangan sekali-kali kasih rujukan sanak family atau teman dan kerabat makan disini.
Pada tahun itu, hingga hari ini, RM Pindang Sehat, bukan lagi rumah makan pindang khasnya dulu.
Tak menjaga mutu makanan, jorok dalam segalanya, lalapan terlihat benar sisa-sisa lalapan milik konsumen sebelumnya yang sudah di rekondisi, nasi kadang seperti basi (mungkin anget-angetan nasi kemarin), sambalnya sering ada serangga lalat kecil atau lalat kutu. Rasa kuah pindang, sama sekali bukan lagi khas RM Pindang Sehat sebelumnya.
Makan disini untung-untungan. Kalau ketemu enaknya, ya enak. Kalau ketemu asalnya, keluar dari sini, perut mual dan mau muntah.
Hal lainnya, pelayanan sangat lambat dan lelet. Kalau lagi ramai seperti kemarin, Minggu siang 12 Juli. Waduuh.. jumawa minta ampun. Kami kayak gak dilirik sama sekali. Saya yakin, 1 jam pun belum tentu makanan dihidangkan. Itu sebabnya kami pilih go out.
RM Pindang Sehat dimana-mana sudah tutup. Di Kalianda, Punggur dan entah dimana lagi? Itu karena tak menjaga. Pemiliknya sibuk bikin spanduk "janji manis" ketimbang jaga mutu, atau memperbaiki kualitas yang terus merosot.
Bisnis kuliner itu gak main-main. Jangankan lengah banyak. Lengah sedikit saja, bakal bangkrut.
Demikian, semoga pihak manajemen RM Pindang Sehat paham. Dan memperbaiki semuanya....
Read more
Learn more insights from Wanderboat AI.
