Rumah makannya ternyata besar dan luas sekali. Di tengah-tengah lingkungan pedesaan yang masih sepi dan ndeso tenan. Jauh dari jalan raya yang bising dan berdebu. Lingkungan warung ayam ingkung ini sangat tenang dengan hembusan angin sepoi yang bertiup dari ladang dan perbukitan di sekitar warung. Cocok buat santai sambil tidur-tidur ayam setelah kenyang menyantap ayam ingkung. Saya sendiri tidak terasa menghabiskan waktu hingga 3 jam di rumah ini. Selain waktu untuk makan yang cukup lama karena harus menghabiskan 2 ekor ayam ingkung. Maklum saja, ternyata ukuran ayam ingkungnya di luar perkiraan BMKG. Katanya sih ayam kampung, maka ekspektasinya ukuran ayamnya bakal kecil saja. Makanya kemudian pesan 2 ekor ayam ingkung sekaligus, masing-masing 1 ekor ingkung kukus dan seekor ingkung goreng; plus berbagai lauk pauk pelengkapnya. Ada urap, sambel-sambelan, tahu tempe, sayur lodeh, ati ampela, dan minum es teh tentunya. Dan tak lama kemudian, tak sampai 10 menit kami menunggu, tiba-tiba datanglah pesanan makanan yang sangat bejibun. Sungguh di luar nurul. Terutama si 2 ingkung bersaudara itu. Ukurannya ternyata bener-bener jumbo!!! Kami pun bertanya ke mas waitressnya apakah ayam ingkungnya menggunakan ayam jago? Dibilangnya ayam kampung betina biasa saja. Kami pun terkaget-kaget bercampur heran setengah bingung. Bagaimana cara menghabiskan 2 ekor ingkung sedap itu? Padahal niat awalnya datang ke warung ini cuma mau sekedar icip-icip memenuhi rasa penasaran setelah nonton videonya di mbakyutup. Dan setelah kami icipi si duo ingkung itu, memang rasanya tidak mengecewakan. Tidak percuma kami datang jauh-jauh siang bolong ke Bantul untuk memburu si ingkung kuali ini. Rasa ayam ingkung kukusnya memang enak. Kuah santannya gurih banget. Daging ayamnya empuk hangat dan terasa berempah lengkuas, aroma segar jahe hangat, tumbukan kemiri dan kencurnya juga tidak tenggelam di sela rasa manis yang tipis. Agak berbeda dengan si ingkung gorengnya. Disajikan panas-panas langsung dari kualinya. Seketika aroma uap gorengannya menimpali wanginya si ingkung kukusnya. Ayam ingkung gorengnya bagian luarnya garing, tapi bagian dalamnya masih empuk. Rasanya lebih dominan gurih dengan paduan tumbukan ketumbar halus dan perbawangan. Bila disuruh memilih, saya lebih memilih ayam ingkung kukusnya, karena siraman kuah kaldu bercampur dengan santan arehnya membuatnya lebih kaya rasa. Selain soal makanannya yang memberikan banyak kejutan rasa, atmosfir rumah makan juga memberikan sensasi tersendiri. Bangunan ruang makannya berbentuk pendopo memanjang kebelakang, dan ada pendopo limasan khas Jawa di bagian depannya. Di bagian belakang terdapat dua hall besar, tinggi, luas. Sepintas, saat baru datang, dua hall besar itu saya kira masjid. Ternyata merupakan ruangan besar yang bisa disewa untuk acara-acara yang menghadirkan ratusan orang. Bentuk bangunan dan materialnya sangat unik dan cantik. Semuanya terbuat dari bambu. Sangat jarang bangunan yang menggunakan bambu untuk sebagian besar struktur dan fasadnya. Para pegawai di rumah makan ini juga sangat akrab, ramah dan informatif. Mereka bahkan menjelaskan dan berdiskusi mengenai sejarah, arti kata, dan makna filosofi dari ayam ingkung ini. Sambil ngopi dan bersantai di kursi antik di joglo limasan, kami keasikan berbincang...
Read moreA large restaurant with a rural atmosphere, and the main outlet of the Ingkung Kuali food chain. I had lunch with my wife enjoying savory rice with ingkung chicken, a hot lemongrass tea, an iced lemon, and crackers. Inexpensive. Exotic bamboo buildings with high chairs, and gazebos with carpets. Good free Wifi. Clean restrooms and musholla (moslem prayer place). Vast parking yard for motorbikes, cars and buses. Minuses: the ingkung chicken failed (the coconut milk broth wasn't creamy; the meat wasn't so savory); the cashier's desk was always empty so customers (when ordering and paying) had to call...
Read morethis place is located far from the main street. it's in rural neighborhood. they have large parking spaces. the dining area has traditional vibes. somehow it's very empty when we went there.
they sell whole chicken called ingkung. you can ask them to serve it as a whole or cut it into pieces. i like the grilled chicken better than the fried one. they also have fried tempe, and tofu. they sell some vegetable dishes, such as stir fried papaya leaves. the taste is good, but not very special considering it's quite hard to reach this place. for payment, you can use cash...
Read more