Olahan daging di warung ini benar2 nendang, panas, beringas, kalap, gawat.
Coba lihat, kuah tongsengnya kentel, buket, pedes, terasa sekali mericanya. Gumpalan2 daging kambing kmudian dicemplungkan kdalamnya utk membuat penyantapnya kalap nambah dan nambah lagi.
Satenya, irisannya tdk cengeng. Setelah dibakar dg batang ruji sate disajikan bersama kuah yg lbih pekat dibanding tongseng. Gajih absen digantikan potongan hati. Tapi ada bonus irisan lombok dan tomat. Meski bukan sate terempuk tpi potongannya yg kenyel2 memberi sensasi kebringasan jaman purba. Rasanya pengin makan ruji dan bannya setelah itu.
Kalau gulenya, nah ini cocok utk yang suka kalem kalem. Rasa kuahnya kenthel kuning gurih. Guyuran santannya serius dan memanjakan lidah. Daging yg disajikan adalah campuran jeroan, gajih, tulang rawan. Ringkasnya yg tdk ada di sate dan tongseng masuk ke gule semua.
Sate dan tongsengnya berasa manis laiknya kuliner Jogja. Namun demikian lidah lbh didominasi panas merica dan pedas potongan cabe rawit dengan level moderat.
Warung buka sekitar jam 06 sampai habis atau rata rata jam 10.00 siang. Saran saya pesan seblum jam 10 siang krn lbh dari itu kuantitasnya tak sebanyak yang pagi. Atau lbh sial, kehabisan.
Sabtu Minggu ramai pesanan delivery. Siap siap antri dengan warga lokal dan para tamu luar kota. Tentu saja ini sangat berbahaya bagi nafsu mengganyang kita! Benar...
Read moreCociks sekali buat yg hendak nyarapan sate sembari merasakan semribit angin sawah. First time kesini nyoba tongseng dan gulenya, padahal, konon signature di sini satenya, yowis ndakpapa. 😁
Menyoal rasa, tongsengnya cukup memikat hati. Kuahnya pekat dg rasa dominan pedas dan manis, berbeda dg tongseng solo yg cenderung cuer. Sementara untuk gule, kuahnya enteng dan tidak terlampau pekat dg cita rasa dominan gurih. Cociks banget bersanding dg tongseng/sate ini mah.
Yg cukup membikin nalar bisa menerima sarapan dg tongseng dan gule, adalah olahan kambingnya tidak prengus dan dagingnya empuk bener. Porsi yg disajikan pun pas banget buat menu santap pagi, ndak yg banyak banget, kecuali nasinya 😁.
Menyoal tempat, cukup sederhana dan tidak terlampau luas. Stok hidangan yg tersaji pun tidak begitu banyak, ketika habis yaudah tutup aja gitu. Buka dari pagi hingga habis, biasanya jelang siang. Lokasi berada di sekitar eks pabrik gula Barongan, jalan Imogiri kalau ndak salah. Pelayannya ramah banget dan harga yg dipatok sangat terjangkau. Patut banget dikunjungi bagi kalian...
Read moreSate dan tongseng kambing Pak Meyet merupakan salah satu warung perkambingan yang hits di yogya. Lokasinya mudah ditemukan menggunakan gmaps maupun secara langsung.
Selain sate kambing kecap/klathak, terdapat menu kambing lainnya, diantaranya tongseng, gule, lelung. Untuk sate, sebenarnya bumbunya enak, meresap, potongannya juga besar, akan tetapi satenya keras, tidak empuk. Untuk tongsengnya, kuah kental, bumbu enak, akan tetapi dagingnya masih keras. Huhuhu. . Padahal potongan dagingnya lumayan banyak dan besar-besar. Harga terjangkau (sate klathak 2, nasi 3, lelung 1, sate kecap 1, es teh 3= 126.000). Pembayaran dapat menggunakan qris maupun cash.
Pelayanan ramah, responsif dan harus bersabar sampai menu datang (apalagi kalau sedang banyak antrean). Suasana oke dan cukup bersih, di dalam terdapat meja dan kursi yang cukup. Di luar ada gazebo juga.
Parkiran cukup untuk motor dan mobil. Ada bapak parkir yang siap siaga dalam mengarahkan kendaraan untuk parkir dengan baik. Cocok untuk makan bersama teman, keluarga, dan kolega.
Rasa: 7.8/10 Suasana:...
Read more