Javanese food where you have to get the food yourself in a traditional kitchen where the dishes are served on top of wood burning stoves. I don't recommend going here during lunch time on weekends/ holidays because it's packed with people including hoards of local tourists in buses and hard to get seating. The problem was made worst because the kitchen where you get food was very warm due to the wood burning stoves, had little ventilation, and not spacious enough for the amount of people trying to get food at the same time. They a have a large collection of dishes but we couldn' t get to and see everything due to the overcrowding. The food itself was Ok. The vegetable dishes were a little to sweet for my taste. We had to wait for rice for 20 minutes because they ran out and bust the tables ourselves because the number of staf...
Read moreMumpung lagi lewat jalan tol pantura, kang awan penasaran dengan tempat makan yang satu ini...pawone simbah, nah di jalan tol pantura kita exit dulu di pekalongan, gak gitu jauh sekitar 5 km lah..cuman sayangnya, di 3 km terakhir menuju resto, jalannya agak sempit meski masih bisa papasan mobil... Sampe di lokasi, tanda plang nama resto gak gitu kliatan, salah satu penandanya ya karena diingetin ana google maps..he..he...parkiran cukup luas, namun hanya dpadatkan dengan batu kerikil sehingga nampak kurang bersahabat dengan ban mobil motor...masuk ke resto, suasana masuk rumah jaman dulu sudah terasa...unik sih, bangunan joglo dengan perabotan tua...bisa pilih yang joglo tua bagian depan yang agak tertutup atau yg outdoor di bagian belakang..nah menu makan di sini prasmanan, kita seperti ambil makanan di dapur rumah pedesaan..aneka sayur dan lauk pauk...nasi putih atw nasi liwet ada, tempe, tahu bacem, kering tempe, ayam bakar, telur dadar krispi, botok telur asin, oseng daun pepaya, ayam laos, rendang, bahkan ada rebusan dan di crepes di bagian belakang resto dan aneka snack lain untuk oleh oleh.......komplit deh...minuman juga lengkap dari jahe sampe kopi..secara rasa makanan dengan harga sih rating B aja..blum nemu yang spesial..nah sayangnya seribu sayang, metode pembayarannya ribet..kita yg terbiasa pakai qris ga bisa transaksi debgan nominal di atas Rp100 ribu...setelah ngobrol ama kasir, bener deh dugaan kang awan, pasti resto gak mau rugi karena kalau transaksi qris di bawah Rp100 ribu kan gratis, sementara di atas Rp100 ribu kena tarif MDR 0,3%. Sebenarnya ya ga besar besar amat biayanya tapi kan ini sangat memudahkan tamu dan tentu lebih safe juga buat resto..tapi ya sudahlah..nah tambahan yang bikin minus di sini, toiletnya kotor terkhusus toilet cowok, banyak sarang laba laba dan nyamuk...namun ada nilai plus yang lain, misal bawa anak, bisa diajak jalan di bagian belakang resto yang tempat terbuka, tersedia aneka mainan mulai dari plurutan, ayunan sekaligus lihat wajah 2 joglo yang tertata...
Read moreTempat makan yang unik di kota Batang ~ Jawa Tengah. Memakai konsep rumah orang Jawa asli yg sederhana dg setting 'dapur' atau 'pawon' sebagai pusat dari kegiatan makanan dan masakan. Menjual konsep dapur/pawon sederhana asli rumah Jawa dg banyak tungku kayu dan beraroma bakaran asap. Dengan perangkat alat makan khas orang desa yg sudah tidak di jumpai n di pakai sebagian besar orang kota. Seperti piring seng, gelas (mug) blirik, nampan kayu. Walau disediakan juga piring keramik dan sendok garpu.
Secara menu, ada lebih dari 20 menu dg berbagai ke-khas-an masing-masing. Dari jenis pepes²an, ada pepes ikan kembung, pepes ayam, pepes jamur dll. Dari jenis tempe n tahu, ada tahu/tempe goreng, bacem, orek tempe, tahu isi, mendoan dll. Dari jenis ayam, ada ayam goreng, ayam bakar, garang asem ayam dll. Dari jenis sayur, ada sayur lodeh, sayur asem, bobor, mangut pe dll. Dari jenis nasi, ada nasi putih dan nasi liwet. Utk minuman juga berbagai macam minuman khas Jawa, ada wedang uwuh, ada wedang sereh jahe lemon, wedang teh, bandrek dll.
Secara harga ~ sepertinya termasuk rata². Aku gak terlalu paham karena dapet traktiran .. 😘😘
Secara tempat duduk, memakai bangku kayu, baik yg ukiran atau yg polosan.
Secara bangunan memang khas rumah Jawa banget. Ada joglo, ada pendopo dan ada pawonan.
Ada 2 mushola utk wanita dan pria yg terpisah.
Toilet juga terpisah utk pria dan wanita tapi toilet wanita hanya ada 1 toilet jongkok ~ rada repot utk ibu² atau nenek² yg butuh toilet duduk.
Buka dari pagi dan tutup jam 21.
Utk yg hobi kulineran ini memang cocok dan cucuk / sesuai 😁😁👍👍 Utk yang hanya mencari makan karena sudah lapar dan sudah waktunya makan, rasanya ini kurang sesuai karena masih jauh dan cukup berjarak dari pusat kota dan pintu keluar tol.
Monggo ... pilihan ada di tangan...
Read more