Sebagai seorang yang memiliki selera tinggi terhadap makanan dan budaya, saya selalu mencari tempat yang bisa memberikan kedua aspek tersebut dengan sempurna. Dalam pencarian saya, saya menemukan sebuah permata tersembunyi yang menakjubkan di tengah hiruk pikuk kota Ciputat, Tangerang Selatan, sebuah restoran yang bernama “Lawasan”. Bagi saya, Lawasan bukan sekedar restoran biasa. Lebih dari itu, tempat ini adalah simbol gabungan antara nostalgia masa lalu dengan pesona kuliner yang tiada duanya.
Nama “Lawasan” berasal dari kata “lawas” dalam Bahasa Jawa, yang berarti “lama”. Saya pikir, nama ini dengan sempurna menggambarkan nuansa unik yang ditawarkan restoran ini. Dari depan, Lawasan tampak seperti rumah Jawa kuno yang telah bertahan sepanjang zaman, menampilkan arsitektur dan estetika yang begitu langka ditemui di tengah modernitas hari ini.
Ketika saya memasuki Lawasan Ciputat untuk pertama kalinya, saya merasa seolah diangkut kembali ke masa kecil saya di kampung halaman di Jawa Tengah. Saya dapat merasakan atmosfer yang sangat akrab, membangkitkan kenangan indah dan nostalgia dari masa lalu. Interior restoran ini penuh dengan barang-barang antik yang otentik, setiap item tampaknya bercerita tentang masa lalu yang telah lama berlalu.
Salah satu aspek yang paling menarik bagi saya adalah bahan bangunan yang digunakan di Lawasan. Restoran ini dibangun dengan kayu lama, bukan kayu modern yang dipreteli agar terlihat jadul. Kayu-kayu ini, yang telah berdiri melawan ujian waktu, memberikan restoran ini sebuah pesona otentik dan suasana yang hangat dan mengundang. Hal ini benar-benar mencerminkan nilai-nilai dan dedikasi restoran ini untuk menciptakan pengalaman kuliner yang unik dan mengesankan.
Tak hanya dari segi estetika dan atmosfer, Lawasan juga sangat memperhatikan kenyamanan pengunjungnya. Ruang-ruang dalam restoran ini dirancang sedemikian rupa sehingga sangat nyaman untuk berbagai acara, entah itu sekedar nongkrong bersama teman, merayakan acara khusus, atau berkumpul bersama keluarga. Saya sangat menyukai bagaimana Lawasan menyediakan opsi untuk duduk di kursi atau lesehan. Kedua opsi ini menawarkan nuansa yang berbeda-beda, namun tetap nyaman dan mengasyikkan.
Dalam kunjungan saya ke Lawasan, saya hanya mencicipi sepiring pisang goreng dan segelas kopi. Kedua hidangan ini sederhana, namun cukup lezat dan harganya terjangkau. Meski saya harus mengakui bahwa variasi menu di Lawasan terbatas, namun saya percaya bahwa dengan waktu, restoran ini akan terus menambah dan memperluas pilihan menunya.
Namun, tidak ada yang sempurna, bukan? Begitu juga dengan Lawasan. Saya menemukan bahwa pelayanan di restoran ini agak lambat. Mungkin hal ini dikarenakan restoran ini masih baru dan masih dalam proses penyesuaian. Meski begitu, saya yakin bahwa seiring berjalannya waktu, pelayanan di Lawasan akan menjadi lebih baik dan efisien. Platting / penyajian makanannya juga mungkin perlu dipercantik, tidak ala kadarnya.
Secara keseluruhan, bagi saya, Lawasan Ciputat adalah sebuah permata yang sangat berharga. Tempat ini bukan hanya tempat makan biasa, melainkan sebuah destinasi kuliner yang memadukan nostalgia, budaya, dan kelezatan makanan dalam satu tempat yang...
Read moreSebenarnya ya random aja pas cari tempat makan. Tampak depannya sepi banget, nggak ada sekuriti dengan sign yang ya nggak begitu keliatan. Pas mobil masuk ke dalam, koo sepi banget y, sempet mau puter balik. Eh setelah parkir, ternyata ada 1 mobil lainnya dan beberapa motor. Coba masuk lagi ke area makan, langsung takjub, wah jawi banget tampilannya, semua dekorasi, rumah joglo, rumah utama, jadi inget rumah simbah hahaha. Saat tiba, ada beberapa table sudah terisi. Kemudian memutuskan pesan, ada mie goreng jawa, bebek goreng, nasi goreng kambing. Semua menu itu approve, nggak ada yg failed. Nasi goreng kambingnya enak, gk bau prengus, daging kambinya juga banyak Mie goreng jawa, khas banget jawa, yg manis gurih, mienya kenyal, dan malah banyakan isian ayam telur ketimbang mie, jadi kenyang poll krn full protein. Cuma kurang smoki aja, mungkin krn gk pake anglo hehe. Nah bebek gorengnya, mantap. Enak garing dan kulitnya gk terlalu berlemak jadi nggak enek, dan gk bau bebek. Cuma emang makanan keluar agak lama, sekira 30 menit setelah pesan baru keluar. Ya gpp si, klo dilihat-lihat staf nya juga gk banyak. Moga bisa...
Read moreSaya pesan beberapa hari sebelumnya untuk 13 orang di dalam joglo. Suasananya memang lawas banget khas rumah2 Jawa. Banyak spot menarik dan luas sehingga selesai makan anak2 masih bisa wara-wiri dalam ruangan yg besarnya gak Kira2 dan hanya diperuntukkan bagi kami.
Makanan dan minumanya biasa banget, gak spesial. Awalnya berharap bisa makan gudeg enak, ternyata gak otentik. Pas minta sambal bahkan mereka gak punya sambal untuk gudeg. Ayam gorengnya juga bumbunya tidak meresap. Overall yang rasanya agak lumayan itu soto Betawi dan mie godog.
Pelayanannya juga lambat. Orderan sudah masuk saat kami reservasi, tetap saja makanan dan minuman keluarnya lama, padahal siang itu hanya kami tamu satu2nya. Mbak2 pelayannya juga kurang ramah dan cekatan. Pesanan ayam goreng utk anak2 ketumpahan sambal, jadi nasinya pedas. Pesan mie godok TDK pedas utk anak2 ternyata pedesnya gak Kira2. Rawitnya bukan utuh tapi diulek kasar, akhirnya ga kemakan sama anak saya. Mau pesan lagi malas Krn yakin keluarnya bakal lama.
Semoga kedepannya pelayanan dan kualitas makanan bisa diperbaiki, Krn saya senang ada tempat refreshing ala2 Yogya...
Read more