Just like most of the other diners, I stopped by this restaurant while I was on my way with my family to visit our relatives in Jember. The place was notably crowded although it was already 4 pm which means people came to have a very late lunch or super early supper. Or maybe it was the food that drew people to come. There are plenty of Javanese food served here, but the most favorite dish is Rawon (a meat dish). I myself ordered Sup Buntut (Ox Tail Soup) and it tasted quite good. Too bad the restaurant wasn't too clean (with so many people came and went, it was actually understandable) and the seat I took was adjacent to the toilet, which made my dining experience less enjoyable. I'd rate this place...
Β Β Β Read moreThis place used to be a place to go when people travelling from lumajang to surabaya. Too bad right now it starting to go down, one of the reason because of the new toll way. The last time i make a stop there, the food quality i think not as good as the past. My personal opinion, since they have such a vast amount of land, they should dedicate part of their area for cafe like experience, with good internet access to attract different customer base. Any other idea is good as long as they not basking themself of...
Β Β Β Read moreMau sedikit berbagi pengalaman, kejadian tanggal 28 Juni 2017 kemarin.
Kami datang 4 orang coba rehat disini, dan pesan : 2 nasi sayur asam, 1 nasi goreng, 1 mie goreng, 1 nasi putih, dan 4 teh hangat.
Beberapa menit kemudian, salah satu waiternya dateng (waiter magang, pakaiannya putih-item), bilang kalau nasi sayur asamnya habis. Ok lah, jadi ganti nasi goreng aja 2-2 nya (jadi total pesan nasi goreng 3, mie goreng 1)
Nunggu 10 menitan, 1 nasi goreng dan 1 mie gorengnya dateng. 5 menit kemudian 1 nasi goreng dateng lagi. Berarti, kan, kurang nasi putih sama 1 nasi goreng lagi. Eh, malah si mas2 waiter cowo nya ngomong "maaf bu, pesanannya kelebihan ya?". Ya kaget dong, orang malah kurang di bilang kelebihan. Dari sini udah mikir "ga bener nih kayaknya". Mana masa mie goreng cuma kasih sendok? Tapi masih positive thinking aja karena kan rame bgt (masih suasana lebaran).
20 menit kemudian, nasi gorengnya masih belum dateng. Dari situ ayah sayaudah emosi, akhirnya bilang lagi ke mbak2 waiternya (beda lagi) pake waiternya bilang "maaf bu, kalo ganti menu emang lama, soalnya tadi baru pesan kan?" Akhirnya ayah saya makin emosi. Akhirnya di cancel aja, buru2 langsung bayar, dan keluar dari sana. Ayah saya langsung ga mood makan, seleranya udah ilang karena pelayanannya yg buruk, sekalipun katanya Tongas ini masakannya enak2. Tapi ga sepadan sama pelayanannya. π
Mana waiters yg karyawan asli Tongas kebanyakan ngerumpi, ketawa2 sendiri. Saya liat ada orang lain mau order, malah ditolak "sebentar ya bu" sambil memalingkan...
Β Β Β Read more