Kampung Muara Sunda — Restaurant in Garut

our food came out over an hour after we ordered. at first, my family and i tried to be understanding, thinking, “oh, maybe it’s taking so long because they’re short-staffed and chefs in the kitchen.” but when the food finally arrived? it was cold, like it had been sitting out for a while, and the taste was honestly not good at all—definitely not something i’d ever order again. flies were literally everywhere, and it was super distracting. i couldn’t even enjoy the time there because i was too busy trying to keep them away. the restroom? it wasn’t great either—there was a bad smell, and it didn’t feel clean.

the only thing i liked was the ambience. the place looked really nice, and the calming music helped me stay somewhat relaxed even though everything else was disappointing.

hopefully, they can improve their service and...

Tempat yang bagus dan nyaman. Beberapa catatan untuk pengelola. Warung makan ini membingungkan: tidak jelas pengalaman makan dan suasana apa yang ingin ditawarkan kepada pengunjung. a. Namanya Kampung Muara Sunda, ada tulisan Sunda Kids; ini membuat orang berpikir ini akan menyuguhkan makanan dan atmosfir Sunda. Namun, ketika saya dan keluarga memasuki bagian dalam, atmosfirnya membingungkan: musik dan suasana Bali begitu kuat; pelayan memakai pakaian Bali; payung Bali; pot-pot dan patung Bali. Tidak ada masalah dengan semua unsur Bali ini bila pada tempatnya. Yang menjadi masalah: Bernama Sunda, tetapi berbaju dan bernuansa Bali. Tidak jelas. Karena Garut itu akarnya Sunda, sebaiknya nama dan nuansanya Sunda pula. Orang akan apresiasi ini. b. Tidak ada suguhan khas Sunda ketika menyambut tamu berupa segelas teh tawar panas/hangat. Umumnya ini gratis sebagaimana di warung makan Sunda sebagai ucapan selamat datang kepada tamu [pembeli]. Di Kampung Muara Sunda yang megah ini, teh ini harus bayar Rp 6000. Padahal, bila mengaku Sunda, segelas teh tawar semestinya disajikan gratis sebagai 'welcome drink'. Bisa juga pengunjung mengambil sendiri. Jangan khawatir rugi; justru ini akan berefek positif dalam jangka panjang. c. Variasi makanan cukup. Namun, rasanya biasa saja. Sate kambing yang kami pesan cuma ada rasa asin selain ukurannya terlalu kecil dan hanya berisi empat potong. Begitu juga dengan gurame garang asam. Timbel teri hanya berisi sedikit teri di bagian atas. Harga makanan relatif lebih mahal dibanding warung lainnya di jalur itu. d. Kursi rotan yang berada di tepi kolam ikan tidak diberi batas/penghalang; kursi bisa bergeser terus ke tepi kolam yang hanya berjarak 30 cm. Ini potensi bahaya nyebur ke kolam.

Apakah ini semua yang menjadi penyebab warung makan [atau restoran?] ini masih sepi pengunjung ketika kami makan siang di hari Minggu lalu? Itu ketika warung-warung makan lainnya di sepanjang jalani itu penuh parkirannya di saat jam makan siang.

Semoga ini menjadi bahan masukan bagi pengelola Kampung Muara...

Bad decision banget ya kesini kayakny buat rayain ulang tahun :( dulu sebelom tinggal garut beberapa kali suka kesini, masih konsep lama tapi pelayanan dan rasa best. Sekarang konsep baru tapi zonk banget

Pilih lantai lesehan karena ada anak kecil sekalian kasih makan ikan, tapi nyatanya kotor banget kebul banget kayak gak d pel Minta korek buat tiup lilin, ga d kasih pinjem. Udah 5 org bulak balik ga ada respon baik, ya ya doang. Akhirnya minta lilin buat d meja baru ada tuh lilin buat lalat. Bisa kan nyalain buat lilin d meja mah? Buat tiup lilin susah banget, berakhir batal ga tiup sama sekali. Pesen sambel dadak, dibilang ada. Tau2 keluar sambel goang. Komplen ke kasir pas bayar "teteh kalau sambel dadak mah emg sambel goang" Punten masssss situ cb ke resto mana dah, emg sambel dadak sama kayak sambel goang? Kalau ga ada sambel dadak better info ya gausah ada2in atau d ganti langsung ke sambel goang Pegawe banyak yg babalieuran kalau d minta tolong, banyak silih lempar. Gustiiiiiii, belom lg lelet. Serba lelet Pesen sayur asem kayakny ga d gulain, asem banget. Beda pisan sama muara sunda jaman dulu Minta lilin lagi 2 sama reffil aer teh, lama datang nya, pa lempar2 we gitu pokoknya itu para pegawe. Pegawe muka jutek kalau d info atau d komplen, kecuali mas kasir ya Minta baby chair, d kasih keadaan kebul. Ga d lap in dulu gitu? Bener2 dikasih keadaan kebul. D komplen cuman ngeleos

Pokoknyaaaaaaaa bad bad bad bad...