Wajib dicicipin setiap datang ke pontianak. Rasanya sangat khas dan ngga terlupakan. Rekomendasi sekali buat keluarga.Resto dengan menu utama adalah pengkang yaitu makanan khas pontianak yg kemudian disulap jadi makanan selebrities karna banyak dikunjungi oleh celeb indonesia. Harga agak sedikit mahal dibanding makan di kota pontianak nya sendiri tapi mereka mempunyai ciri khas tersendiri dengan sambelnya.kalo singgah sini pasti makan pengkang nya.yang paling aku suka kerena pengkang nya di kasih sambal..pas di cocol enak banget.. mantapp sambal nya.Pontianak menuju luar kota, terutama jika anda ingin menikmati hiburan perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang. Anda akan melintasi Jalan Raya Pontianak-Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah. Jika anda berangkat dari Bandara Supadio Pontianak dengan kendaraan roda empat, sekitar jarak 51 kilometer, atau dalam waktu tempuh perjalanan sekitar satu jam 19 menit. Tepat sebelum jembatan Desa Peniti, anda akan menemukan Pondok Pengkang atau lempar. Pengkang atau lempar merupakan makanan olahan dari beras ketan yang di dalamnya terdapat berbagai pilihan isi, seperti udang dan lainnya, dimasak dengan cara dibakar.
Panganan ini memang menjadi khas asli Kalbar, terutama bagi warga Desa Peniti, Kabupaten Mempawah. Untuk menikmatinya, sambal kepah sangat cocok menggugah selera saat anda singgah dari perjalanan panjang menuju Singkawang. Kepah, makanan ini termasuk dalam jenis kerang. Namun tidak berasal dari laut, melainkan dari sungai. Begitu pula dengan dagingnya, tak jauh berbeda dengan daging kerang pada umumnya.
Pondok Pengkang ini telah ada sejak Tahun 1934. Usaha keluarga ini telah dikelola oleh generasi keempatnya. Saat ini, Hairani yang melanjutkan warisan leluhurnya. Ciri khas lempar di Pondok Pengkang dibandingkan lempar lainnya adalah penyajiannya. Dalam satu jepitan berisi dua lempar, yang dimasak dengan cara dibakar. Di pondok ini, harga per jepitnya hanya Rp 9 ribu. Hairani menjelaskan, tak hanya warga Mempawah maupun daerah lain yang berasal dari Kalbar. Beberapa wisatawan dari luar Kalbar bahkan mancanegara kerap singgah di pondok miliknya. "Kadang ada yang dari Brunei, Singapura juga ada. Kalau luar Kalbar ada yang dari Surabaya dan kota lainnya. Apalagi dalam momen Cap Go Meh kayak gini, banyak yang datang," ungkapnya, Jumat (19/2/2016) Setiap harinya ia dapat memproduksi sekitar 2.000 jepit lempar. Belum termasuk jika ada momen-momen tertentu, saat wisatawan meningkat. "Sejak kecil saya sudah jualan ini, saya generasi keempat. Sampai saya sarjana masih berjualan ke rumah-rumah waktu itu," ujarnya Kue lempar ini, menurutnya dapat bertahan hingga dua hari. Maka tak jarang para wisatawan luar Kalbar, membeli untuk sebagai buah tangan saat kembali ke...
Read moreMEMPAWAH - Perjalanan dari Pontianak menuju luar kota, terutama jika anda ingin menikmati hiburan perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang. Anda akan melintasi Jalan Raya Pontianak-Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah.
Jika anda berangkat dari Bandara Supadio Pontianak dengan kendaraan roda empat, sekitar jarak 51 kilometer, atau dalam waktu tempuh perjalanan sekitar satu jam 19 menit. Tepat sebelum jembatan Desa Peniti, anda akan menemukan Pondok Pengkang atau lempar.
Pengkang atau lempar merupakan makanan olahan dari beras ketan yang di dalamnya terdapat berbagai pilihan isi, seperti udang dan lainnya, dimasak dengan cara dibakar.
Panganan ini memang menjadi khas asli Kalbar, terutama bagi warga Desa Peniti, Kabupaten Mempawah.
Untuk menikmatinya, sambal kepah sangat cocok menggugah selera saat anda singgah dari perjalanan panjang menuju Singkawang.
Kepah, makanan ini termasuk dalam jenis kerang. Namun tidak berasal dari laut, melainkan dari sungai. Begitu pula dengan dagingnya, tak jauh berbeda dengan daging kerang pada umumnya.
Pondok Pengkang ini telah ada sejak Tahun 1934. Usaha keluarga ini telah dikelola oleh generasi keempatnya. Saat ini, Hairani yang melanjutkan warisan leluhurnya.
Ciri khas lempar di Pondok Pengkang dibandingkan lempar lainnya adalah penyajiannya. Dalam satu jepitan berisi dua lempar, yang dimasak dengan cara dibakar. Di pondok ini, harga per jepitnya hanya Rp 9 ribu.
Hairani menjelaskan, tak hanya warga Mempawah maupun daerah lain yang berasal dari Kalbar. Beberapa wisatawan dari luar Kalbar bahkan mancanegara kerap singgah di pondok miliknya.
"Kadang ada yang dari Brunei, Singapura juga ada. Kalau luar Kalbar ada yang dari Surabaya dan kota lainnya. Apalagi dalam momen Cap Go Meh kayak gini, banyak yang datang," ungkapnya, Jumat (19/2/2016)
Setiap harinya ia dapat memproduksi sekitar 2.000 jepit lempar. Belum termasuk jika ada momen-momen tertentu, saat wisatawan meningkat.
"Sejak kecil saya sudah jualan ini, saya generasi keempat. Sampai saya sarjana masih berjualan ke rumah-rumah waktu itu," ujarnya
Kue lempar ini, menurutnya dapat bertahan hingga dua hari. Maka tak jarang para wisatawan luar Kalbar, membeli untuk sebagai buah tangan saat kembali ke daerah asalnya.
"Enaknya di makan dalam kondisi...
Read moreStopped by to try the legendary Pengkang of Mempawah, ±90 mins from airport. The place is by the street-you can easily find it. We stopped by at 8 and alhamdulillah actually it already opened.
Pengkang is like lemper but with shrimp. It's glutinous rice with shrimp wrapped in banana leaf, grilled. Served with sambal. Because of the packaging, it's hard to not mess your hand to taste it's delicacy.
They have high chair available for babies, that helped.
I gave up 2 stars because of the ambience. The building and tables are old. But the most bothering is the smell of the smoke all over the place. It sticks to your clothes forever! Maybe they could separate the kitchen from the...
Read more